Pertumbuhan Ekonomi China 2016 Terlemah dalam Seperempat Abad
A
A
A
BEIJING - Ekonomi China pada 2016 tumbuh 6,7% atau tidak lebih baik dari tahun sebelumnya yang berada di angka 6,9%. Hal ini menandai bahwa pertumbuhan ekonomi China 2016 tercatat paling lambat dalam lebih dari seperempat abad.
Seperti dikutip dari BBC, Jumat (20/1/2017), pertumbuhan China merupakan pendorong utama dari ekonomi global dan menjadi perhatian utama bagi investor di seluruh dunia. Angka ini sejalan dengan target pertumbuhan resmi Beijing yang berada di kisaran 6,5%-7%.
Namun, beberapa pengamat mengatakan bahwa pertumbuhan China sebenarnya jauh lebih lemah dari data resmi yang ditunjukkan. Untuk kuartal keempat, ekonomi terbesar kedua dunia itu tumbuh 6,8%.
China adalah importir terbesar kedua di dunia baik dari sisi barang dan jasa komersial, yang berarti kinerja ekonomi memiliki knock-on besar terhadap dampak di seluruh dunia. Hal ini memainkan peran penting sebagai pembeli minyak dan komoditas lainnya, menjadi faktor dalam penurunan harga barang tersebut.
Beijing berusaha untuk menyeimbangkan ekonomi terhadap konsumsi domestik telah menyebabkan tantangan besar bagi sektor manufaktur besar dengan PHK, khususnya di sektor yang dikelola negara seperti industri baja.
Seperti dikutip dari BBC, Jumat (20/1/2017), pertumbuhan China merupakan pendorong utama dari ekonomi global dan menjadi perhatian utama bagi investor di seluruh dunia. Angka ini sejalan dengan target pertumbuhan resmi Beijing yang berada di kisaran 6,5%-7%.
Namun, beberapa pengamat mengatakan bahwa pertumbuhan China sebenarnya jauh lebih lemah dari data resmi yang ditunjukkan. Untuk kuartal keempat, ekonomi terbesar kedua dunia itu tumbuh 6,8%.
China adalah importir terbesar kedua di dunia baik dari sisi barang dan jasa komersial, yang berarti kinerja ekonomi memiliki knock-on besar terhadap dampak di seluruh dunia. Hal ini memainkan peran penting sebagai pembeli minyak dan komoditas lainnya, menjadi faktor dalam penurunan harga barang tersebut.
Beijing berusaha untuk menyeimbangkan ekonomi terhadap konsumsi domestik telah menyebabkan tantangan besar bagi sektor manufaktur besar dengan PHK, khususnya di sektor yang dikelola negara seperti industri baja.
(izz)