Soal Dirut Pertamina, Ketegasan Jokowi di Sektor Energi Diuji
Selasa, 28 Februari 2017 - 14:38 WIB
Soal Dirut Pertamina, Ketegasan Jokowi di Sektor Energi Diuji
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai harus tegas dalam membuat keputusan di sektor Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Sebab jika tidak, akan punya implikasi yang negatif dan dapat menganggu stabilitas politik, sosial dan ekonomi nasional.
Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu FX Arief Poyuono mengatakan, ketegasan Jokowi ditunggu dalam persoalan posisi Dirut untuk Pertamina. Jokowi juga harus tegas dan tidak mudah diintervensi oleh para mafia migas yang sudah pada tengkurap setelah Petral yang jadi sarang mafia impor crude oil dan BBM dibubarkan.
"Di mana ada sebuah gerakan yang disponsori oleh mafia impor minyak yang coba-coba ingin memulai kembali praktik mafia impor minyak. Caranya dengan mendorong calon Dirut Pertamina yang mudah diatur dan jadi kaki tangan para mafia," ujarnya melalui keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (28/2/2017).
Calon Dirut tersebut kata dia, memang dari legacy Pertamina yang masih aktif tapi kinerja dan prestasinya di Pertamina menurut dia masih belum mumpuni untuk menjalankan roda bisnis Pertamina. Jadi, dia menilai kalau Pertamina bukan dipimpin oleh Dirut yang mengerti tentang alur bisnis dan transformasi Pertamina, maka jangan harap semua program Jokowi untuk menciptakan ketahanan energi akan terealisasi.
Bahkan dia mengkhawatirkan mafia migas akan kembali menggerogoti sektor energi nasional. "Yang ada mafia migas yang tersangkut papa minta saham Freeport come back ngerampok negara lewat Pertamina," paparnya.
Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu FX Arief Poyuono mengatakan, ketegasan Jokowi ditunggu dalam persoalan posisi Dirut untuk Pertamina. Jokowi juga harus tegas dan tidak mudah diintervensi oleh para mafia migas yang sudah pada tengkurap setelah Petral yang jadi sarang mafia impor crude oil dan BBM dibubarkan.
"Di mana ada sebuah gerakan yang disponsori oleh mafia impor minyak yang coba-coba ingin memulai kembali praktik mafia impor minyak. Caranya dengan mendorong calon Dirut Pertamina yang mudah diatur dan jadi kaki tangan para mafia," ujarnya melalui keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (28/2/2017).
Calon Dirut tersebut kata dia, memang dari legacy Pertamina yang masih aktif tapi kinerja dan prestasinya di Pertamina menurut dia masih belum mumpuni untuk menjalankan roda bisnis Pertamina. Jadi, dia menilai kalau Pertamina bukan dipimpin oleh Dirut yang mengerti tentang alur bisnis dan transformasi Pertamina, maka jangan harap semua program Jokowi untuk menciptakan ketahanan energi akan terealisasi.
Bahkan dia mengkhawatirkan mafia migas akan kembali menggerogoti sektor energi nasional. "Yang ada mafia migas yang tersangkut papa minta saham Freeport come back ngerampok negara lewat Pertamina," paparnya.
(akr)
