Alasan Pemerintah Pilih Elia Massa Jadi Bos Pertamina

Kamis, 16 Maret 2017 - 14:47 WIB
Alasan Pemerintah Pilih...
Alasan Pemerintah Pilih Elia Massa Jadi Bos Pertamina
A A A
JAKARTA - Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Konstruksi, dan Jasa Lain Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Gatot Trihargo menjelaskan alasan dipilihnya Elia Massa Manik sebagai direktur utama PT Pertamina (Persero). Selain leadership yang dimiliki Elia, kapabilitas yang dimilikinya juga diyakini dapat membangun perusahaan.

Diketahui, Menteri BUMN Rini Soemarno hari ini telah mengangkat secara resmi Elia sebagai bos Pertamina berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Pertamina (Persero).

"Jadi pengangkatan ini ditekankan pada seleksi yang dilakukan Ibu Menteri dan beberapa menteri, terkait leadership beliau dan kapabilitas yang bersangkutan dalam hal membangun perusahaan dan melakukan transformasi yang selama ini sudah dilakukan di PTPN, dan beberapa perusahaan sebelumnya," kata Gatot di kantornya, Jakarta, Kamis (16/3/2017).

(Baca Juga: lia Massa Manik Resmi Duduki Direktur Utama Pertamina
Menurutnya, Elia memiliki latar belakang bervariasi, salah satunya pernah memimpin di perusahaan El Nusa sebagai CEO dan berhasil membenahi perusahan tersebut beberapa tahun lalu.

"Kita tahu bagaimana beliau mentransformasi El Nusa dari 2011-2014 dan berhasil melakukannya. Background-nya juga sangat bagus di energi dan track record beliau membanggakan," imbuh dia.

Sebelum menjadi bos Pertamina, Elia Massa Manik menduduki Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara III (PTPN) sebagai holding BUMN perkebunan. Dia memulai karier dari PT Indofood Sukses Makmur (INDF), kemudian bergabung dengan Suez Group hingga 2001.

Dia kemudian bergabung dengan PT Kiani Kertas, sebelum kemudian bergabung dengan PT Jababeka. Elia juga pernah menjabat sebagai Presiden Direktur PT Elnusa sejak Juli 2011 hingga 2014. Dari Elnusa, Elia dianggap menjadi bos tersukses.

Sebab, saat menduduki jabatan tersebut, Elnusa tengah menghadapi badai luar biasa, bahkan hampir tenggelam. Elnusa saat itu mengalami cash negatif mencapai Rp200 miliar pada 2011, setelah perusahaan ini dibobol oleh direktur keuangannya sendiri.

Kemudian, Elia berhasil membuat cash Elnusa positif sebesar Rp753 miliar, hanya dalam waktu 2,5 tahun. Elia kemudian diangkat menjadi bos holding BUMN perkebunan. Holding BUMN di sektor perkebunan dibentuk sejak Agustus 2014.

Saat itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meneken Peraturan Pemerintah pembentukan holding BUMN perkebunan. Di dalam holding ini, terdapat 14 BUMN kebun yakni PTPN I sampai PTPN XIV.

Di tangan Elia Massa Manik, jumlah direksi PTPN dipangkas maksimal tiga direksi. Sebelumnya, satu PTPN dapat mempunyai empat sampai lima direktur. Hal ini merupakan salah satu efisiensi dan restrukturisasi dari holding BUMN perkebunan. Sebab, total utang BUMN perkebunan ini mencapai Rp33,24 triliun pada semester I/2016.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0744 seconds (0.1#10.140)