Stabilitas Ekonomi Indonesia Diakui Lembaga Internasional

Jum'at, 17 Maret 2017 - 17:28 WIB
Stabilitas Ekonomi Indonesia...
Stabilitas Ekonomi Indonesia Diakui Lembaga Internasional
A A A
JAKARTA - Outlook peringkat Indonesia alami tren peningkatan, setelah beberapa lembaga pemeringkat dunia seperti Japan Credit Rating Agency, Ltd (JCRA), Moody’s Investors Service (Moody’s) dan Fitch Ratings (Fitch) melakukan perbaikan terhadap Outlook Sovereign Credit Rating Republik Indonesia. Hal ini diyakini menjadi keberhasilan Indonesia dalam menjaga stabilitas makroekonomi.

Terbaru JCRA telah meningkatkan outlook peringkat kredit Indonesia dari stable menjadi positive. JCRA mengafirmasi peringkat utang jangka panjang berdenominasi valuta asing Indonesia pada peringkat BBB- (Investment Grade). Peringkat BBB- dari JCRA ini telah diterima Indonesia sejak 2010, lalu.

"Peningkatan outlook Indonesia ini didasarkan pada makin kuatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia, yang didukung konsumsi rumah tangga yang stabil, defisit fiskal yang terjaga, tekanan dari sektor eksternal yang mulai mereda, cadangan devisa yang meningkat serta kondisi sektor perbankan nasional yang stabil," ungkap Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kemenkeu, Nufransa Wira Sakti pada laman resmi Kementerian Keuangan, Jumat (17/3/2017).

Selain itu peningkatan outlook peringkat Indonesia oleh JCRA, juga diterangkan karena didorong oleh perbaikan iklim investasi Indonesia melalui reformasi struktural dengan berbagai paket kebijakan yang telah dan sedang dilakukan oleh pemerintah, serta kebijakan moneter Bank Indonesia yang prudent. Peningkatan outlook peringkat dari JCRA ini melanjutkan tren peningkatan outlook beberapa lembaga pemeringkat lainnya.

"Dengan masih tingginya ketidakpastian dalam perekonomian global, peningkatan outlook peringkat Indonesia menunjukan adanya kepercayaan besar dari lembaga Internasional terhadap perekonomian Indonesia," paparnya.

Informasi peningkatan outlook peringkat Indonesia juga merupakan stimulus positif bagi proses reformasi struktural perekonomian Indonesia. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah dan akan terus melakukan langkah-langkah proaktif untuk menciptakan kerja sama yang baik dengan para pemangku kepentingan guna terciptanya fundamental perekonomian Indonesia yang kuat dan stabil dalam mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan berkeadilan.

Selain itu pada Februari 2017, Moody's memperbaiki Outlook Sovereign Credit Rating Republik Indonesia dari stable menjadi positive, sekaligus mengafirmasi rating pada Baa3 (investment grade) pada 8 Februari 2017. Dalam siaran persnya, Moody’s menyatakan terdapat dua faktor kunci yang mendukung perbaikan outlook Sovereign Credit Rating Indonesia.

Pertama, penurunan kerentanan sektor eksternal yang diperkirakan akan terus berlanjut sebagai dampak dari kebijakan otoritas. Kedua, perbaikan kelembagaan melalui peningkatan efektivitas kebijakan. Penurunan kerentanan sektor eksternal Indonesia antara lain merupakan dampak dari fokus kebijakan moneter yang mengutamakan stabilitas makroekonomi, reformasi subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM), dan upaya substitusi impor seperti investasi pada sektor manufaktur domestik.

Di sisi kelembagaan, efektivitas kebijakan tercermin dari rekam jejak yang berkelanjutan atas stabilitas makroekonomi dan disiplin fiskal, serta terus berlanjutnya reformasi struktural di bidang ekonomi, fiskal, dan ketentuan.

Sementara sebelumnya pada Desember 2016, lembaga pemeringkat Fitch telah meningkatkan outlook peringkat Indonesia dari stable ke positive sekaligus mengafirmasi rating pada BBB- (Investment Grade) pada 21 Desember 2016. Fitch menyatakan bahwa faktor kunci yang mendukung perbaikan outlook Sovereign Credit Rating Indonesia, pertama, track record stabilitas makro ekonomi yang dapat dijaga dengan baik oleh otoritas dalam beberapa tahun terakhir di tengah tantangan ekonomi global.

Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus DW Martowardojo menyatakan, perbaikan outlook Fitch tersebut menunjukkan semakin meningkatnya optimisme dunia internasional atas prospek kinerja ekonomi Indonesia di tengah tantangan domestik maupun global.

"Untuk itu, Indonesia akan terus menjaga stabilitas makro ekonomi dan memperkuat ketahanan ekonomi Indonesia melalui implementasi reformasi strukural, serta meningkatkan sinergi kebijakan antar otoritas guna mempercepat transformasi ekonomi. Sehingga, membawa perekonomian tumbuh lebih sehat, inklusif, serta berkelanjutan," katanya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0613 seconds (0.1#10.140)