13 Tanda Anda Memiliki Sifat Kepemimpinan

Rabu, 22 Maret 2017 - 06:01 WIB
13 Tanda Anda Memiliki...
13 Tanda Anda Memiliki Sifat Kepemimpinan
A A A
SETIAP manusia yang lahir dari rahim sang ibu, kepala lebih dahulu baru kemudian kaki. Hal ini memiliki makna agar manusia berpikir sebelum melangkah dan hal lainnya, manusia pada hakikatnya bisa menjadi pemimpin atau setidaknya kepala atas dirinya sendiri.

Namun pertanyaan saat kita beranjak besar adalah: apakah Anda ingin menjadi pemimpin atau pengikut? Kepemimpinan sejatinya adalah seni persuasi, yaitu tindakan memotivasi orang untuk melakukan lebih dari yang mereka pernah pikir, termasuk dalam mengejar kebaikan yang lebih besar.

Kepemimpinan tidak ada hubungannya dengan genetik, otoritas atau senioritas. Anda bukan seorang pemimpin hanya karena Anda memiliki orang-orang yang setiap hari melapor kepada Anda. Dan menjadi pemimpin tidak bisa didapat melalui kursus atau membayar sebuah kelas dengan bayaran tertentu.

Seorang pemimpin sejati mempengaruhi orang lain untuk menjadi yang terbaik. Kepemimpinan adalah tentang pengaruh sosial, bukan kekuasaan posisional.

Presiden ke-6 Amerika Serikat (1825-1829) John Quincy Adams mengatakan, “Jika tindakan Anda menginspirasi orang lain untuk bermimpi lebih, belajar lebih, melakukan lebih dan menjadi lebih, Anda adalah seorang pemimpin."

Jadi menjadi pemimpin tidak perlu memiliki orang yang hanya bertugas melaporkan kepada Anda, kemudian Anda sudah merasa menjadi pemimpin. Melansir dari CNBC, Selasa (21/3/2017), kepemimpinan pun bukan soal jabatan di perusahaan. Karena bila Anda hanya seorang “budak” status quo, miskin visi, tidak memotivasi orang di sekitar untuk menjadi yang terbaik, maka Anda hanya pengikut.

Untuk mengetahui apakah Anda seorang pemimpin atau pengikut, ada 13 tanda yang wajib Anda kenali.

1. Melampaui fungsi dasar
Pengikut hanya melakukan pekerjaan mereka dan hanya itu. Tidak perduli seberapa baik pekerjaan mereka, yang penting selesai alias sekadar menggugurkan kewajiban. Mereka jarang untuk melakukan melampaui fungsi dasar mereka. Sedangkan pemimpin melihat deskripsi pekerjaan mereka sebagai minimal. Pemimpin lebih melihat peran nyata mereka sebagai nilai tambah dan mereka menambahkan kapan pun dan dimana pun mereka melihat kesempatan.

2. Memiliki keyakinan
Pengikut melihat bakat dan prestasi orang lain sebagai ancaman. Sedangkan pemimpin melihat bakat dan prestasi orang lain sebagai aset, karena mereka memiliki keyakinan atas bakat dan prestasinya sendiri. Sehingga pemimpin ingin membuat hal-hal yang lebih baik dan mereka selalu menemukan aset, karena seorang pemimpin adalah pemain tim sejati. Mereka tidak takut mengakui bahwa mereka membutuhkan orang lain untuk menjadi kuat.

3. Optimistis
Pengikut selalu terbatas dalam melihat segala situasi. Sedangkan pemimpin selalu melihat ada setiap kemungkinan dalam segala situasi. Bila ada kondisi yang salah, pemimpin tidak terpaku pada hal-hal buruk melainkan berusaha mencari cara atau peluang untuk membuat hal-hal yang lebih baik.

4. Terbuka untuk perubahan
Pengikut selalu puas dengan kondisi status quo alias comfort zone. Mereka melihat perubahan sebagai hal menakutkan dan merepotkan. Pemimpin selalu melihat kesempatan dalam perubahan. Karena pemimpin ingin perbaikan yang terus menerus, mereka tidak pernah takut untuk bertanya, “Apa selanjutnya?”

5. Sebagai penentu
Pengikut sering ragu-ragu untuk bertindak, karena takut tindakan mereka akan salah. Pemimpin tidak takut untuk membuat keputusan meski ia tidak yakin apakah itu benar. Mereka lebih suka membuat keputusan dan menjadi salah dari pada tidak membuat keputusan sama sekali, yang akhirnya membuat kebingungan di sekitar.

6. Memiliki tanggung jawab
Ketika kesalahan terjadi, pengikut dengan cepat meyalahkan keadaan dan menyalahkan orang lain. Pemimpin di sisi lain, cepat menerima akuntabilitas atas tindakan mereka. Mereka tidak khawatir mengakui kesalahan, karena jika pemimpin menyalahkan orang lain justri akan membuat keadaan lebih buruk.

7. Tidak takut rintangan
Pengikut sering melemparkan rintangan kepada orang lain. Ketika ada hal yang salah, mereka kerap menganggap sudah takdir. Pemimpin tidak takut rintangan dan menghadapi masalah. Dan dalam menghadapi masalah, pemimpin bersikap tenang dan kadang kala hasilnya tidak terduga.

8. Rendah hati
Pengikut selalu mengejar kemuliaan. Mereka tidak mengizinkan orang lain lebih baik dari mereka dan merasa selalu lebih baik dari pada orang lain. Bahkan mereka tidak ragu-ragu melakukan pekerjaan kotor bila diperlukan dalam mengejar kemuliaan. Sedangkan pemimpin selalu rendah hati.

9. Antusias
Pengikut terjebak dalam kesibukan sehari-hari. Mereka pergi bekerja dan menyelesaikan tugas-tugas mereka sehingga mereka bisa pulang pada akhir hari dan melanjutkan kehidupan nyata mereka. Pemimpin mencintai apa yang mereka lakukan dan melihat pekerjaan mereka sebagai bagian penting dari kehidupan nyata. Tugas mereka bukan hanya apa yang mereka lakukan tapi seberapa penting tugas mereka bagi orang lain.

10. Punya motivasi
Pengikut hanya termotivasi oleh faktor eksternal untuk mendapatkan untung. Pemimpin termotivasi secara internal. Mereka tidak bekerja untuk status atau harta belaka. Mereka termotivasi untuk berprestasi karena dirinya sendiri.

11. Fokus
Pengikut selalu melihat banyak hal, terutama melihat orang lain, sampai mereka terkadang lupa akan diri sendiri dan kerja sama tim. Sedangkan pemimpin fokus terhadap pekerjaan mereka.

12. Bersedia untuk belajar
Pemimpin meski punya kepercayaan diri namun mereka sadar bukan manusia super atau tidak pernah salah. Mereka tidak segan untuk belajar dari siapa saja, bahkan tidak malu untuk belajar dari bawahan, rekan, atau atasan. Pengikut terlalu sibuk berusaha untuk membuktikan bahwa mereka kompeten sehingga lupa untuk belajar dari orang lain.

13. Membawa semua bersama-sama
Kepemimpinan adalah pola pikir. Setiap orang memiliki cara pandang berbeda memandang dunia. Ada yang reaktif, sementara yang lainnya proaktif. Ada yang pesimis dan ada yang optimis. Dan pemimpin selalu membawa tim untuk maju bersama-sama.

Nah, lantas apa saja dari ke-13 tanda-tanda tersebut yang ada pada diri Anda? Mungkin Anda bisa mengenalinya, menggali, dan mengembangkannya. Jadi jangan menunggu untuk menjadi atasan. Karena kepemimpinan bukan sesuatu yang diberikan, tetapi Anda harus mendapatkannya dan memproklamirkan itu untuk diri sendiri.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1334 seconds (0.1#10.140)