Beras Turun, Yogyakarta Alami Deflasi 0,06%

Senin, 03 April 2017 - 23:34 WIB
Beras Turun, Yogyakarta Alami Deflasi 0,06%
Beras Turun, Yogyakarta Alami Deflasi 0,06%
A A A
YOGYAKARTA - Panen yang sudah banyak terjadi di Daerah Istimewa Yogyakarta di bulan Maret 2017 lalu, mengakibatkan harga beras mengalami penurunan. Dampak positif dari penurunan harga beras ini, Yogyakarta pada bulan Maret mengalami deflasi.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Yogyakarta, JB Priyono mengungkapkan, bulan Maret merupakan panen raya di Yogyakarta, sehingga harga beras mengalami penurunan. BPS Yogyakarta mencatat selama bulan Maret 2017, harga beras rata-rata turun sebesar -0,05%. Penurunan harga beras ini mengakibatkan Yogyakarta mengalami deflasi sebesar 0,06%.

"Secara umum, pangan memang mengalami penurunan. Kecuali bawang merah," tuturnya, Senin (3/4/2017).

Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya indeks beberapa kelompok pengeluaran. Kelompok bahan makanan turun -0,77%, kelompok pendidikan rekreasi dan olahraga turun -0,03%, sementara kelompok transportasi komunikasi dan jasa keuangan -0,05%.

Menurut Priyono, penurunan harga pangan ini sebenarnya juga tidak lepas dari trik Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) yang mendirikan warung Segoro Amarto di Pasar Beringharjo. Di warung ini, TPID Yogyakarta menjual komoditas dengan harga tertentu. Harga tersebut lantas menjadi patokan para pedagang.

Dengan keberadaan warung Segoro Amarto tersebut, para pedagang tidak lagi bisa mempermainkan harga. Pasalnya, ketika pedagang akan mengambil untung yang besar, mereka khawatir pelanggan akan lari ke warung Segoro Amarto tersebut yang menjual dengan harga lebih murah.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6848 seconds (0.1#10.140)