Pengetatan Produksi Perlahan Mendorong Kenaikan Harga Minyak Dunia
A
A
A
SINGAPURA - Harga minyak mentah dunia pada perdagangan hari ini, terlihat memberikan sinyal penguatan secara bertahap. Pengetatan produksi minyak diusung sejak awal tahun kemarin mulai terasa, ketika sebelumnya pasokan berlebih meninggalkan tangki penyimpanan di seluruh dunia penuh dengan bahan bakar yang tidak terjual.
Seperti dilansir Reuters, Rabu (5/4/2017) harga minyak mentah berjangka Brent yang menjadi patokan Internasional, berada di level USD54,28 per barel pada pukul 0149 GMT atau naik sebesar 11 sen dari sesi terakhir sebelumnya. Di Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) bertambah 16 sen menjadi USD51,19 per barel.
Para pelaku pasar mengatakan perlahan-lahan pengurangan produksi membuat kondisi pasar minyak internasional mendapatkan dorongan kenaikan harga, dengan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) memangkas produksi minyak mereka. Sebagian besar minyak mentah OPEC diekspor dengan tanker, sehingga pelacakan pergerakan kapal dapat mengukur dengan baik kondisi pasar.
Stok minyak yang dikirimkan telah dikurangi sebanyak 17% sejak awal tahun kemarin, menurut analisis minyak perusahaan Vortexa. "Kami telah melihat penurunan yang signifikan dalam pasokan minyak global sejak Januari, dengan minyak dari 978 juta barel pada 1 Januari menjadi 812 juta barel pada tanggal 3 April," ucap kepala Eksekutif Vortex Fabio Kuhn.
Menurutnya perubahan ini menjadi sinyal adanya keseimbangan lebih cepat dari yang diperkirakan pasar sebelumnya. Data perdagangan Thomson Reuters menunjukkan pengiriman OPEC ke seluruh dunia jatuh 813.7 juta barel pada akhir Maret dari 796.6 juta barel pada bulan Januari. Meski begitu pengetatan pasar berlangsung secara bertahap ketika produksi di beberapa negara masih tinggi terutama Amerika Serikat.
Seperti dilansir Reuters, Rabu (5/4/2017) harga minyak mentah berjangka Brent yang menjadi patokan Internasional, berada di level USD54,28 per barel pada pukul 0149 GMT atau naik sebesar 11 sen dari sesi terakhir sebelumnya. Di Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) bertambah 16 sen menjadi USD51,19 per barel.
Para pelaku pasar mengatakan perlahan-lahan pengurangan produksi membuat kondisi pasar minyak internasional mendapatkan dorongan kenaikan harga, dengan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) memangkas produksi minyak mereka. Sebagian besar minyak mentah OPEC diekspor dengan tanker, sehingga pelacakan pergerakan kapal dapat mengukur dengan baik kondisi pasar.
Stok minyak yang dikirimkan telah dikurangi sebanyak 17% sejak awal tahun kemarin, menurut analisis minyak perusahaan Vortexa. "Kami telah melihat penurunan yang signifikan dalam pasokan minyak global sejak Januari, dengan minyak dari 978 juta barel pada 1 Januari menjadi 812 juta barel pada tanggal 3 April," ucap kepala Eksekutif Vortex Fabio Kuhn.
Menurutnya perubahan ini menjadi sinyal adanya keseimbangan lebih cepat dari yang diperkirakan pasar sebelumnya. Data perdagangan Thomson Reuters menunjukkan pengiriman OPEC ke seluruh dunia jatuh 813.7 juta barel pada akhir Maret dari 796.6 juta barel pada bulan Januari. Meski begitu pengetatan pasar berlangsung secara bertahap ketika produksi di beberapa negara masih tinggi terutama Amerika Serikat.
(akr)