Pertamina Tambah Kuota Elpiji Jelang Ramadan
A
A
A
Menjelang masuknya bulan suci Ramadan tahun ini, kebutuhan gas LPG terutama tabung 3 kg bagi kebutuhan rumah tangga, diperkirakan akan meningkat seperti tahun-tahun sebelumnya. Guna mengantisipasi kekurangan dan adanya kepanikan masyarakat akan kebutuhan tabung gas melon tersebut, PT Pertamina (Persero) Domestic Gas Region II Rayon Jambi sudah mempersiapkan pasokan.
"Dari 1.600 pangkalan gas LPG yang ada di Provinsi Jambi, kita siapkan 400 pangkalan satgas untuk mengantisipasi lonjakan di bulan puasa dan Lebaran," ujar Sales Eksekutif LPG 1 Jambi dan Bengkulu Parrama Ramadhan.
Menurutnya, selama masa bulan Ramadan dan Lebaran ratusan satgas tersebut, tidak diperkenankan libur. "Karyawan agen satgas tidak diperkenankan libur. Mereka tetap tugas mendistribusikan gas LPG 3 kg, 5,5 kg dan 12 kg," sambungnya.
"Khusus satgas pangkalan LPG, mereka baru aktif pada H-20 dan H+20 Lebaran. Mereka bertugas memonitor dan mendistribusikan tabung gas ke wilayahnya masing-masing," ungkap Rama.
Satgas-satgas tersebut, urainya, diambil dari agen yang terdapat di 1.600 pangkalan. "Satu agen membawahi 40 pangkalan di wilayahnya. Tidak itu saja, pihak Pertamina juga mengaktifkan SPBU yang ada di Provinsi Jambi. "Namanya satgas SPBU yang harus menjual tabung gas LPG 3 kg di lokasi SPBU-nya menjelang dan sesudah Lebaran," terangnya.
Dalam hitungannya, setiap datang bulan puasa dan lebaran kebutuhan akan gas terutama gas melon meningkat tajam. "Eksinasi tabung LPG 3 kg bisa mencapai 9 hingga 10% dari realisasi normal," kata Rama.
Namun, tambah pria berkacamata ini, kalau terjadi kekurangan di lapangan, pihaknya siap mensuplai tabung gas sesuai keperluannya. Dia menjamin tidak akan ada kekurangan. "Apa pun yang diminta tetap disiapkan untuk konsumen. Catatannya adalah tabung gas bersubsidi 3 kg. Untuk tabung gas non subsidi, yakni 5,5 kg dan 12 kg tetap tersedia karena tidak termasuk dalam kuota," tukasnya.
Untuk kebutuhan gas selama bulan Ramadan dan lebaran, terangnya, satu harinya dalam Provinsi Jambi bisa mencapai 210 ton gas atau sekitar 250 ribu tabung selama bulan Ramadan. "Setiap tahunnya kebutuhan akan gas meningkat sekitar 7-9%. Pertamina tinggal mendistribusikan kebutuhan masyarakat," pungkas Rama.
"Dari 1.600 pangkalan gas LPG yang ada di Provinsi Jambi, kita siapkan 400 pangkalan satgas untuk mengantisipasi lonjakan di bulan puasa dan Lebaran," ujar Sales Eksekutif LPG 1 Jambi dan Bengkulu Parrama Ramadhan.
Menurutnya, selama masa bulan Ramadan dan Lebaran ratusan satgas tersebut, tidak diperkenankan libur. "Karyawan agen satgas tidak diperkenankan libur. Mereka tetap tugas mendistribusikan gas LPG 3 kg, 5,5 kg dan 12 kg," sambungnya.
"Khusus satgas pangkalan LPG, mereka baru aktif pada H-20 dan H+20 Lebaran. Mereka bertugas memonitor dan mendistribusikan tabung gas ke wilayahnya masing-masing," ungkap Rama.
Satgas-satgas tersebut, urainya, diambil dari agen yang terdapat di 1.600 pangkalan. "Satu agen membawahi 40 pangkalan di wilayahnya. Tidak itu saja, pihak Pertamina juga mengaktifkan SPBU yang ada di Provinsi Jambi. "Namanya satgas SPBU yang harus menjual tabung gas LPG 3 kg di lokasi SPBU-nya menjelang dan sesudah Lebaran," terangnya.
Dalam hitungannya, setiap datang bulan puasa dan lebaran kebutuhan akan gas terutama gas melon meningkat tajam. "Eksinasi tabung LPG 3 kg bisa mencapai 9 hingga 10% dari realisasi normal," kata Rama.
Namun, tambah pria berkacamata ini, kalau terjadi kekurangan di lapangan, pihaknya siap mensuplai tabung gas sesuai keperluannya. Dia menjamin tidak akan ada kekurangan. "Apa pun yang diminta tetap disiapkan untuk konsumen. Catatannya adalah tabung gas bersubsidi 3 kg. Untuk tabung gas non subsidi, yakni 5,5 kg dan 12 kg tetap tersedia karena tidak termasuk dalam kuota," tukasnya.
Untuk kebutuhan gas selama bulan Ramadan dan lebaran, terangnya, satu harinya dalam Provinsi Jambi bisa mencapai 210 ton gas atau sekitar 250 ribu tabung selama bulan Ramadan. "Setiap tahunnya kebutuhan akan gas meningkat sekitar 7-9%. Pertamina tinggal mendistribusikan kebutuhan masyarakat," pungkas Rama.
(akr)