Kota Denpasar Inflasi 0,07%, Singaraja Deflasi 1,08%

DENPASAR - Inflasi Kota Denpasar, Bali, pada April 2017 mencapai 0,07%. Inflasi ini terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh naiknya beberapa kelompok pengeluaran, seperti transportasi, komunikasi, jasa keuangan.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Badan Pusat Statistik Bali Adi Nugroho di Kantor BPS Bali di Denpasar, Selasa (2/5/2017).

Dia menjelaskan, selain kelompok tersebut yang mengalami kenaikan adalah pendidikan, produk makanan jadi, dan kesehatan. Sedangkan kelompok yang mengalami deflasi atau penurunan ialah bahan makanan dan sandang pangan.

"Dari inflasi kali ini, komponen inti mengalami inflasi sebesar 0,07 persen dengan andil inflasi sebesar 0,04 persen. Komponen harga yang diatur pemerintah itu inflasi sebesar 0,85 persen dengan andil inflasi sebesar 0,16 persen," katanya.

Pihaknya menegaskan, yang paling menonjol memberikan sumbangan inflasi pada April 2017 adalah tarif listrik, sepeda motor, tarif uang pulsa, daging ayam ras, ikan tongkol, ikan pindang, ikan jengki dan sayur kangkung.

"Untuk di Bali sendiri Kota Denpasar mengalami kenaikan. Kalau di Singaraja mengalami deflasi atau penurunan," terangnya.

Pihaknya menyatakan deflasi tertinggi di Indonesia ada di Singaraja sebesar 1,08%.