HT: Indonesia Harus Tingkatkan Populasi Sapi untuk Masyarakat

Kamis, 25 Mei 2017 - 09:43 WIB
HT: Indonesia Harus...
HT: Indonesia Harus Tingkatkan Populasi Sapi untuk Masyarakat
A A A
PROBOLINGGO - Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo (HT) mengatakan, Indonesia saat ini masih kekurangan sapi potong dan perah. Maka jumlahnya harus ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat.

"Peternak di Indonesia rata-rata memiliki tiga sapi, tidak efisien, sehingga daging sapi mahal. Di Australia, 1 peternak bisa memiliki 20.000 sapi," ungkap HT saat berdialog dengan peternak sapi perah di Desa Krucil, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Rabu (24/5/2017).

Pengembangan Koperasi Unit Desa (KUD), kata HT, bisa menjadi solusi untuk meningkatkan usaha peternak sapi. Lewat pinjaman modal yang disalurkan KUD, peternak sapi bisa menambah jumlah ternak sapinya.

"Dengan koperasi peternak berusaha bersama, tidak saling menjatuhkan harga. Laba koperasi untuk operasional dan kembali ke anggota," tutur pria asal Surabaya, Jawa Timur ini.

Bukan hanya meningkatkan penghasilan, bertambahnya jumlah ternak yang dimiliki bisa membuka lapangan pekerjaan. Peternak sapi perah misalnya, membutuhkan tenaga kerja tambahan untuk memeras susu.

"Perindo akan membantu membesarkan KUD, sehingga peternak di Desa Krucil bisa menambah sapi, penghasilan meningkat," kata HT disambut tepuk tangan para peternak sapi perah.

Bantuan membesarkan KUD di Desa Krucil, lanjut dia, merupakan salah satu bentuk komitmen Partai Perindo untuk membangun dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah.

Jika masyarakat di daerah maju, HT meyakini Indonesia bisa lebih cepat menjadi negara maju karena penggerak ekonominya semakin banyak. "Perindo, partai yang berjuang bersama rakyat, fokus menyejahterakan rakyat supaya Indonesia cepat maju," tegas HT.

Sementara itu, Kepala KUD Argopuro Supriadi mengungkapkan, KUD Argopuro sudah berdiri sejak 1982. Saat ini, KUD Argopuro baru menaungi peternak sapi perah di 8 dari 14 desa. "Ada enam lagi yang potensinya belum dikembangkan," tuturnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6426 seconds (0.1#10.140)