Permintaan Elpiji 3 Kg di Karawang Naik 10%

Jum'at, 09 Juni 2017 - 12:54 WIB
Permintaan Elpiji 3...
Permintaan Elpiji 3 Kg di Karawang Naik 10%
A A A
KARAWANG - Penggunaan elpiji 3 kilogram (Kg) selama Ramadan di Kabupaten Karawang, Jawa Barat mengalami kenaikan 10% dari biasanya. Kenaikan ini diduga karena bertambahnya pelaku usaha kecil menengah (UMK) yang mendadak menjadi pengusaha kecil saat Ramadan, meski mengalami kenaikan permintaan namun tidak terjadi kelangkaan gas.

"Memang terjadi kenaikan permintaan gas antara 5% sampai 10% selama Ramadan, meski terjadi kenaikan permintaan situasinya tetap stabil karena kita sudah mengantisipasi kenaikan ini. Dari pengalaman kita sebelumnya memang setiap Ramadan selalu naik maka, stok juga ditambah. Penyebabnya karena banyak pengusahan UKM dadakan yang berjualan makanan berbuka puasa," kata Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Karawang, Purwakarta, Didin Nazarudin, Jumat (9/6/2017).

Menurutnya, masyarakat dari pelaku UKM membutuhkan banyak elpiji selama Ramadan untuk memasak, sehingga terjadi peningkatan kebutuhan elpiji. Begitu juga di kalangan rumah tangga, ada juga yang meningkat tingkat kebutuhan elpijinya.

Faktor lain beralihnya masyarakat pengguna elpiji 5,5 kg ke gas elpiji 3 kg. Peralihan itu terjadi karena selama ini cukup banyak persediaan elpiji 3 kg tersebut. "Masyarakat ingin harga elpiji yang lebih murah. Jadi, otomatis terjadi peralihan penggunaan elpiji pada Ramadan," tuturnya.

Didin mengatakan, selama Ramadan pasokan gas elpiji 3 kg cukup lancar ke wilayah Karawang. Hal itu dilakukan agar tidak terjadi kelangkaan elpiji 3 kg di lapangan. "Setiap hari ada sekitar 70-75 truk pengangkut elpiji 3 kg yang disebar ke berbagai daerah di sekitar 30 kecamatan sekitar
Karawang," kata dia.

Menurutnya, meski pasokan elpiji masih tergolong aman namun pihaknya tetap mengawasi pergerakan kenaikan permintaan elpiji. Saat ini pergerakan kenaikan elpiji masih dalam batas aman dari 5% hingga 10%. "Kita terus mengawasi kenaikan ini agar situasinya bisa tetap terkendali jangan sampai terjadi kelangkaan di pasar," ujarnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0614 seconds (0.1#10.140)