Aktif di Kegiatan Sosial dan Penyuka Ballet
A
A
A
SEBAGAI pemilik dan Presiden Direktur Sintesa Group (CEO), Shinta Widjaja Kamdani mengaku tidak mempunyai banyak waktu untuk mengisi waktu luangnya. Adapun masa senggangnya dihabiskan untuk kegiatan sosial dan berkumpul bersama keluarga tercinta.
"Selain bekerja, tentu saja saya acap berkumpul bersama keluarga, namun untuk mengisi waktu luang, saya juga suka berorganisasi," kata Shinta.
Sebagai pengusaha, Shinta juga terlibat dalam beberapa aktivitas bisnis dan sosial, seperti menjadi Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Presiden Indonesia Business Council on Sustainable Development (IBCSD), pendiri Angel Investment Network Indonesia (ANGIN) dan anggota International Board World Wide Fund for Nature (WWF).
"Jika ditanya hobi, itu bisa dibilang salah satu hobi yang saya suka karena tetap memakan waktu, saya tidak mau sekedar melakukan kegiatan sosial, tapi harus ada impact-nya ke masyarakat," ujar peraih penghargaan Asia's 50 Powerful Businesswomen oleh Forbes pada tahun 2012 dan 2013 tersebut.
Dalam melakukan kegiatan sosial, Shinta mengungkapkan dirinya harus terjun langsung ke lapangan. Dengan demikian, dia bisa mengetahui apa dampak yang bisa dirasakan masyarakat secara berkelanjutan melalui kegiatan sosial yang telah diselenggarakannya.
"Jadi saya tidak mau sekedar memberi uang, tapi apa dampaknya kepada masyarakat, terutama untuk mendukung sustainable development, misalnya melalui pendidikan untuk anak-anak pemulung," kata pemenang Indonesia's 30 best CEO 2015 versi Business Indonesia Award.
Tidak banyak yang mengetahui bahwa sejak dini Shinta telah menyukai seni menari. Bahkan, pada saat mengemban ilmu pendidikan di Barnard College, Colombia University, New York, dia mengambil dua jurusan sekaligus, yaitu Psychology dan Dance. Untuk jurusan seni tari, Shinta sukses meraih kelulusan Graduated with Honors. "Saya dari kecil hobi menari, semua jenis tarian, dari tradisional lalu ke ballet, tapi pada saat itu saya lebih interest ke koreografi," ungkapnya.
Saat ini dia mengakui tidak punya banyak waktu luang untuk menjalankan hobi menarinya tersebut. Meski demikian, menurut Shinta menari juga bisa digunakan sebagai salah satu cara untuk melakukan diplomasi, terutama pada saat ia menjajaki kerja sama internasional.
"Sekarang lebih ke koreografi untuk lingkungan internal saja, saya buat ini sebagai salah satu cara berdiplomasi dalam kerjasama internasional, saya mengajak duta besar maupun pemerintahan untuk membuat suatu pertunjukkan kolosal," kata lulusan Harvard Business School Executive Education, Boston, Massachusetts.
BIODATA
Nama: Shinta Widjaja Kamdani
Lahir: Jakarta 9 Februari 1967
Pendidikan:
2000–2002: Harvard Business School, Executive Education, Boston, Massachusets, AS.
1985-1989: Barnarad College Columbia University, New York, AS, BA, Psychology, BA, Dance
Karier:
CEO Sintesa Group (sekarang)
Komisaris PT Tira Austenite Tbk (2009– sekarang)
Presiden Komisaris PT Blue Gas Indonesia (2005–sekarang)
Presiden Direktur PT Puncak Mustika Bersama (2005-sekarang)
Presiden Direktur PT Widjajatunggal Sejahtera (1999-sekarang)
"Selain bekerja, tentu saja saya acap berkumpul bersama keluarga, namun untuk mengisi waktu luang, saya juga suka berorganisasi," kata Shinta.
Sebagai pengusaha, Shinta juga terlibat dalam beberapa aktivitas bisnis dan sosial, seperti menjadi Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Presiden Indonesia Business Council on Sustainable Development (IBCSD), pendiri Angel Investment Network Indonesia (ANGIN) dan anggota International Board World Wide Fund for Nature (WWF).
"Jika ditanya hobi, itu bisa dibilang salah satu hobi yang saya suka karena tetap memakan waktu, saya tidak mau sekedar melakukan kegiatan sosial, tapi harus ada impact-nya ke masyarakat," ujar peraih penghargaan Asia's 50 Powerful Businesswomen oleh Forbes pada tahun 2012 dan 2013 tersebut.
Dalam melakukan kegiatan sosial, Shinta mengungkapkan dirinya harus terjun langsung ke lapangan. Dengan demikian, dia bisa mengetahui apa dampak yang bisa dirasakan masyarakat secara berkelanjutan melalui kegiatan sosial yang telah diselenggarakannya.
"Jadi saya tidak mau sekedar memberi uang, tapi apa dampaknya kepada masyarakat, terutama untuk mendukung sustainable development, misalnya melalui pendidikan untuk anak-anak pemulung," kata pemenang Indonesia's 30 best CEO 2015 versi Business Indonesia Award.
Tidak banyak yang mengetahui bahwa sejak dini Shinta telah menyukai seni menari. Bahkan, pada saat mengemban ilmu pendidikan di Barnard College, Colombia University, New York, dia mengambil dua jurusan sekaligus, yaitu Psychology dan Dance. Untuk jurusan seni tari, Shinta sukses meraih kelulusan Graduated with Honors. "Saya dari kecil hobi menari, semua jenis tarian, dari tradisional lalu ke ballet, tapi pada saat itu saya lebih interest ke koreografi," ungkapnya.
Saat ini dia mengakui tidak punya banyak waktu luang untuk menjalankan hobi menarinya tersebut. Meski demikian, menurut Shinta menari juga bisa digunakan sebagai salah satu cara untuk melakukan diplomasi, terutama pada saat ia menjajaki kerja sama internasional.
"Sekarang lebih ke koreografi untuk lingkungan internal saja, saya buat ini sebagai salah satu cara berdiplomasi dalam kerjasama internasional, saya mengajak duta besar maupun pemerintahan untuk membuat suatu pertunjukkan kolosal," kata lulusan Harvard Business School Executive Education, Boston, Massachusetts.
BIODATA
Nama: Shinta Widjaja Kamdani
Lahir: Jakarta 9 Februari 1967
Pendidikan:
2000–2002: Harvard Business School, Executive Education, Boston, Massachusets, AS.
1985-1989: Barnarad College Columbia University, New York, AS, BA, Psychology, BA, Dance
Karier:
CEO Sintesa Group (sekarang)
Komisaris PT Tira Austenite Tbk (2009– sekarang)
Presiden Komisaris PT Blue Gas Indonesia (2005–sekarang)
Presiden Direktur PT Puncak Mustika Bersama (2005-sekarang)
Presiden Direktur PT Widjajatunggal Sejahtera (1999-sekarang)
(dmd)