Menteri Susi Klaim Impor Ikan Turun hingga 70%
A
A
A
JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengklaim impor ikan turun hingga 70% pada 2016. Kuota impor yang terpakai pada tahun lalu hanya sekitar 20%.
Dia mengungkapkan, impor ikan turun di tengah konsumsi ikan nasional yang meningkat tajam pada periode tersebut. Hal ini menandakan, ikan yang dikonsumsi masyarakat adalah ikan yang berasal dari perairan Indonesia.
"Impor jauh menurun kurang lebih diatas 70%. Impor ikan itu jauh penurunannya dan kuota ikan yang terpakai hanya 20% lebih dikit," katanya dalam konferensi pers di Gedung KKP, Jakarta, Jumat (16/6/2017).
Mantan Bos Susi Air ini menyebutkan, konsumsi ikan nasional pada tahun 2016 meningkat dari sebelumnya 36 kilogram (kg) per kapita menjadi 43 kg per kapita. Artinya, ada kenaikan konsumsi sekitar 7 kg per kapita.
"Ada kenaikan 7 kg per kapita kali 250 juta. Berarti ikan yang dikonsumsi masyarakat Indonesia dalam satu tahun terakhir itu naik 7 kg per orang. Kalau dikali 250 juta bisa 1,75 juta ton. Tapi impor kita turun banyak sekali. Ini hal yang luar biasa karena konsumsi dalam negeri ikan luar biasa," imbuh dia.
Menurutnya, peningkatan konsumsi ikan pada tahun lalu itu mencatat rekor tertinggi. Pemerintah menargetkan konsumsi ikan bisa mencapai 50 kg per kapita pada 2019.
"Target pemerintah itu untuk menuju konsumsi ikan di 46 kg. Akhir 2019 menjadi 50 kg berarti kita butuh konsumsi ikan dalam negeri saja 750 ribu ton. Dan itu tidak masalah karena produksi kita naik menjadi 9 juta ton ke 12,53 juta ton," tandasnya.
Dia mengungkapkan, impor ikan turun di tengah konsumsi ikan nasional yang meningkat tajam pada periode tersebut. Hal ini menandakan, ikan yang dikonsumsi masyarakat adalah ikan yang berasal dari perairan Indonesia.
"Impor jauh menurun kurang lebih diatas 70%. Impor ikan itu jauh penurunannya dan kuota ikan yang terpakai hanya 20% lebih dikit," katanya dalam konferensi pers di Gedung KKP, Jakarta, Jumat (16/6/2017).
Mantan Bos Susi Air ini menyebutkan, konsumsi ikan nasional pada tahun 2016 meningkat dari sebelumnya 36 kilogram (kg) per kapita menjadi 43 kg per kapita. Artinya, ada kenaikan konsumsi sekitar 7 kg per kapita.
"Ada kenaikan 7 kg per kapita kali 250 juta. Berarti ikan yang dikonsumsi masyarakat Indonesia dalam satu tahun terakhir itu naik 7 kg per orang. Kalau dikali 250 juta bisa 1,75 juta ton. Tapi impor kita turun banyak sekali. Ini hal yang luar biasa karena konsumsi dalam negeri ikan luar biasa," imbuh dia.
Menurutnya, peningkatan konsumsi ikan pada tahun lalu itu mencatat rekor tertinggi. Pemerintah menargetkan konsumsi ikan bisa mencapai 50 kg per kapita pada 2019.
"Target pemerintah itu untuk menuju konsumsi ikan di 46 kg. Akhir 2019 menjadi 50 kg berarti kita butuh konsumsi ikan dalam negeri saja 750 ribu ton. Dan itu tidak masalah karena produksi kita naik menjadi 9 juta ton ke 12,53 juta ton," tandasnya.
(akr)