Ekonomi Membaik, Arus Petikemas Pelindo III Naik

Sabtu, 15 Juli 2017 - 00:05 WIB
Ekonomi Membaik, Arus...
Ekonomi Membaik, Arus Petikemas Pelindo III Naik
A A A
SURABAYA - Arus barang serta petikemas di berbagai pelabuhan yang ada di bawah Pelindo III mengalami lonjakan. Kondisi itu memberikan harapan baru dalam pasokan barang serta kegiatan ekspor-impor di Indonesia Timur.

Direktur Utama Pelindo III Ari Askhara menuturkan, trafik arus petikemas dalam satuan boks di semester pertama 2017 tercatat meningkat sebesar 2%. Dengan rincian mampu terealisasi sebesar 1.923.425 boks, dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar 1.883.493.

Sementara dalam hitungan satuan TEUs tercatat meningkat sebesar 3% yang terealisasi sebesar 2.376.592 TEUs, apabila dibandingkan periode yang sama tahun 2016 yang tercatat sebesar 2.303.566 TEUs. “Kunjungan kapal pada semester pertama juga baik. Setidaknya ada kenaikan yang signifikan daripada tahun sebelumnya,” ujar Askhara, Jumat (14/7).

Lebih lanjut dia menerangkan, tercatat arus kunjungan kapal mengalami peningkatan sebesar 7%. Kenaikan itu mampu mengerek realisasi sebesar 116.675.651 GT dibanding periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar 108.443.763 GT. Sedangkan dalam satuan unit arus kunjungan kapal mengalami penurunan sebesar 7% yakni 28.785 unit dibanding periode sama 2016 mencapai 30.795 unit.

“Penurunan dalam hal jumlah unit tersebut dikarenakan ukuran kapal yang melakukan kegiatan operasional di pelabuhan wilayah Pelindo III semakin besar jika dilihat dari ukuran GT-nya,” ungkapnya.

Untuk arus barang sendiri, katanya, pada semester pertama 2017 mengalami peningkatan sebesar 19% atau tercatat sebesar 39.698.691 ton. Jumlah itu lebih banyak dibandingkan dengan periode yang sama 2016 tercatat sebesar 32.079.287 ton.

Corporate Secretary Pelindo III Faruq Hidayat menjelaskan, untuk arus barang perdagangan luar negeri mencapai 9.648.582 ton dan dalam negeri mencapai 30.050.109 ton di semester pertama 2017. Pelindo III juga melakukan pengembangan untuk beberapa pelabuhan yang diperuntukkan bagi wisata marina seperti Banyuwangi, Lombok Barat, Benoa dan Labuan Bajo.

Menurutnya, pembangunan fisik fasilitas pelabuhan marina dilakukan bertahap. Sampai saat ini baru satu pelabuhan marina yang beroperasi yakni di Pelabuhan Marina Benoa-Bali. Ia menyebutkan dua lokasi lainnya saat ini tengah dalam tahap konstruksi yakni Pelabuhan Marina Boom-Banyuwangi dan Pelabuhan Marina Gilimas-Lombok Barat.

“Pelabuhan Marina Boom-Banyuwangi saat ini konstruksi sudah mencapai sekitar 85%. Kami targetkan pada awal 2018 mendatang sudah beroperasi secara penuh,” paparnya.

Ia menambahkan, Pelabuhan Marina Gilimas-Lombok Barat saat ini masih pada tahap awal konstruksi yang diperkirakan akan selesai pada 2020 mendatang. Sementara untuk Pelabuhan Marina Labuan Bajo-NTT, pihaknya menyatakan hal tersebut masih dalam proses perencanaan.

Pelindo III menyebut potensi wisata di wilayah timur Indonesia sebagai rute wisata “butterfly route” dengan Labuan Bajo sebagai pelabuhan wisata utama. Para wisatawan dapat memulai perjalanan wisatanya dari Labuan Bajo dengan rute menuju ke arah timur menuju Maumere, Larantuka, Adanora, Lembata, Kalabahi, Kupang, Rote, Sabu, Ende, Almere, Waingapu, Waikelo, dan kembali ke Labuan Bajo.

Sementara untuk rute ke arah barat mulai dari Labuan Bajo, Celukan Bawang, Probolinggo, Banyuwangi, Benoa, Lembar, Badas, Bima, dan kembali ke Labuan Bajo. “Wisatawan pengguna kapal pesiar tidak perlu ke Singapura ataupun ke Australia, langsung saja ke Indonesia. Mereka dapat mulai perjalanan ataupun langsung pulang ke negara asalnya dari Labuan Bajo,” jelas Faruq.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1260 seconds (0.1#10.140)