Enam Bulan, Jumlah Orang Miskin di Indonesia Naik Jadi 27,77 Juta

Senin, 17 Juli 2017 - 14:08 WIB
Enam Bulan, Jumlah Orang...
Enam Bulan, Jumlah Orang Miskin di Indonesia Naik Jadi 27,77 Juta
A A A
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis jumlah masyarakat miskin di Indonesia mencapai 27,77 juta orang pada Maret 2017. Jumlah tersebut bertambah sekitar 10.000 orang dibanding kondisi September 2016 yang mencapai 27,76 juta orang.

Kepala BPS Suhariyanto mengungkapkan 27,77 juta orang tersebut merupakan penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan. Salah satu yang menyebabkan bertambahnya jumlah masyarakat miskin di Indonesia adalah terlambatnya penyaluran beras sejahtera (ranstra).

"Ada sedikit hambatn dalam penyaluran ranstra. Jadi pada bulan Maret 2017, penduduk miskin di Indonesia mencapai 27,77 juta orang," katanya di Gedung BPS, Jakarta, Senin (17/7/2017).

Sementara jika dibandingkan dengan Maret 2016, kata dia, maka jumlah penduduk miskin mengalami penurunan sebanyak 234,19 ribu orang. Menurutnya, penurunan jumlah penduduk miskin pada periode ini relatif lebih lambat dibanding tahun sebelumnya.

Selain itu, secara persentase jumlah penduduk miskin pada Maret 2017 juga mengalami sedikit penurunan dibanding September 2016. Pada Maret 2017, persentase penduduk miskin mencapai 10,64% sedangkan pada September 2016 sekitar 10,71%.

"Penurunan September ke Maret 2017 reltif lebih lambat dibanding periode sebelumnya," imbuh dia.

Dari jumlah tersebut, tambah pria yang akrab disapa Kecuk ini, penduduk miskin di daerah perkotaan pada Maret 2017 mengalami kenaikan sebesar 188,19 ribu. Sedangkan daerah pedesaan mengalami penurunan sebesar 181,29 rib orang.

Sementara persentase penduduk miskin, baik di perkotaan maupun di pedesaan mengalami penurunan sedikit jika dibanding September 2016, yaitu di perkotaan turun dari 7,73% menjadi 7,72% dan pedesaan dari 13,96% menjadi 13,93%.

"Karakteristik penting di Indonesia dimana masih ada disparitas tinggi antara kota dan desa. Maret 2017 kota yang miskin 7,72% tetapi yang di desa 13,93%. Menunjukkan persoalan kemiskinan itu ada di pedesaan. Jadi kalau ingin mengentaskan kemiskinan kuncinya ada di pedesaan. Tapi tetap harus perhatikan kemiskinan di kota, karena karakteristiknya berbeda," tandasnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0740 seconds (0.1#10.140)