ICLaw Beri Penghargaan Karya Tulis Kisah Buruh Migran Indonesia

Senin, 31 Juli 2017 - 00:00 WIB
ICLaw Beri Penghargaan...
ICLaw Beri Penghargaan Karya Tulis Kisah Buruh Migran Indonesia
A A A
JAKARTA - Buruh migran merupakan aset berharga bangsa Indonesia. Di mana mereka merupakan salah satu penghasil devisa negara yang perlu mendapatkan perhatian dari semua pihak.

Salah satu yang dilakukan adalah dengan penyelenggaraan lomba menulis tentang kisah Buruh Migran Indonesia (BMI) tingkat internasional yang diselenggarakan ICLaw.

Kegiatan ini mendapatkan respons luar biasa dari para peserta yang mengirimkan karya tulisnya. Mereka tidak hanya kalangan BMI yang kini bekerja di luar negeri tapi juga BMI yang telah kembali ke Tanah Air.

Yeni Fatmawati Fahmi Idris, pemrakarsa lomba menulis kisah Berhikmah BMI mengungkapkan dari sisi positifnya, substansi tulisan para BMI pemenang lomba bisa dijadikan guru kehidupan yang mengedukasi untuk menjadi manusia jujur, religius, dan pemicu etos kerja.

"Juga tentunya memahami apa arti bekerja secara profesional untuk keamanan, kenyamanan dan kesejahteraan," ujar Yeni dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu (30/7/2017).

Istri pengusaha dan mantan menteri perindustrian Fahmi Idris ini juga berharap tulisan para BMI dapat bermanfaat sebagai panduan otentik bagi siapa saja yang ingin bekerja di luar negeri baik melalui BMI formal (bekerja di perusahaan/lembaga) maupun BMI nonformal (bekerja di lingkup domestik/rumah-tangga).

"Misi yang mengusung gerakan edukasi berpikir kritis-kreatif dan terapi melalui pena untuk BMI inilah yang ingin kami wujudkan bagi calon-calom BMI yang ingin berkerja di luar negeri," ujar wanita berhijab yang berprofesi sebagai Lawyer, yang juga menjabat sebagai Managing Partner ICLaw.

Panitia membukukan 25 karya unggulan, di mana tiga di antaranya tampil sebagai juara. Pemenang pertama lama lomba penulisan ini berjudul Minoritas Pangkat Tiga karya Erin Cipta asal Cilacap, Jawa Tengah yang pernah bekerja sebagai perawat lansia di Taiwan, pada 2012 - 2015. Dia berhak mendapatkan hadiah uang tunai Rp5 juta plus piagam penghargaan ICLaw Golden Pen Award dan buku hasil lomba.

Pemenang kedua dengan judul Habis Gelap Terbitlah Terang Bagi BMI di Negeri Ginseng karya Hasan Sanusi, yang kini bekerja dan kuliah di UT Korea Selatan. Pemenang ketiga berjudul Kisah tentang Meramu Kepercayaan karya Etik Purwani asal Blitar Jawa Timur.

Sementara karya tulis lainnya yang terpilih sebagai 22 karya unggulan, masing-masing mendapat Piagam Penghargaan ICLaw Golden Pen Award dan Buku Hasil Lomba.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0727 seconds (0.1#10.140)