Wonderful Indonesia Co-branding Forum

Minggu, 06 Agustus 2017 - 10:17 WIB
Wonderful Indonesia...
Wonderful Indonesia Co-branding Forum
A A A
YUSWOHADY
Managing Partner, Inventure www.yuswohady.com

Kamis (10/8) nanti, bertempat di Gedung Sapta Pesona Jakarta, Kementerian Pariwisata akan menggelar ajang Wonderful Indonesia Co-branding Forum (WICF).

Momentumnya pas, yaitu di tengah spirit hari Kemerdekaan ke-72 yang sarat nasionalisme. Ini sebuah forum yang digagas Pak Menteri Pariwisata Arief Yahya untuk mengajak merek-merek (brand-brand) di seluruh Tanah Air berpartisipasi mempromosikan pariwisata Indonesia melalui co-branding partnership dengan merek Indonesia, yaitu Wonderful Indonesia (untuk pasar global) dan merek Pesona Indonesia (untuk pasar domestik).

Kalau sampai merek-merek hebat Tanah Air maupun merek merek global di Indonesia berbondong- bondong menyukseskan program ini, maka bisa dipastikan Wonderful Indonesia/Pesona Indonesia (WI/PI) akan semakin mencorong tidak hanya di tingkat lokal, tapi juga global.

Kita tahu, kini merek Wonderful Indonesia kian kokoh di tengah merek Malaysia (Truly Asia) dan Thailand (Amazing Thailand) yang kian meredup.

Posisi competitiveness index pariwisata Indonesia dalam peringkat World Economic Forum juga melesat di posisi 42, naik tajam dari posisi 70 pada 2015. Merek WI/PI yang kian perkasa inilah yang menjadikan Menteri Pariwisata (Menpar) pede untuk mengajak merek- merek lokal maupun global melakukan co-branding.

Why Co-Branding?

Dalam ilmu branding, sederhananya, co-branding adalah partnership antara dua brands yang berbeda. Biasanya sepadan kekuatan ekuitas mereknya (brand equity).

Tujuannya adalah sinergi. Definisi paling gampang dari sinergi adalah 1+1 = 5, 7, bahkan 10, bukan 2. Artinya, "the whole is bigger than the parts" hasil gabungan lebih besar dari jumlah bagian bagiannya.

Di kategori yang berbeda, co-branding adalah alat ampuh untuk menarget segmen pasar yang sama. Saat Piala Dunia misalnya, TV Samsung ber-cobranding dengan Kacang Garuda untuk menarget pasar yang sama, yaitu para penonton Piala Dunia yang biasanya makan kacang sambil nonton bola.

Bisa juga kedua merek yang ber-co-branding "bertukar" pasarnya untuk memperluas jangkauan pasarnya seperti dalam kasus co-branding antara Garuda Indonesia dan Citibank. Garuda Indonesia memanfaatkan customer Citibank, begitu juga sebaliknya.

Dan jangan lupa, co-branding juga bisa menghemat spending dari masing-masing merek dalam building brand. Kalau memang pasarnya beririsan dan sama ngapain masing-masing merek harus keluar biaya sendiri-sendiri. Lebih baik disatukan di satu billboard, TVC, atau print ad yang sama. Jadi, di situ terjadi sharing resources.

Pop-Up

Sesungguhnya beberapa contoh co-branding partnership WI/PI dengan beberapa merek sudah berlangsung, walaupun masih bersifat informal dan tak sistematis. Masih popup, pop-up. Martha Tilaar Group (MTG) misalnya, punya program tahunan yaitu Trend Warna Sariayu yang biasanya mengambil tema kearifan lokal daerah.

Alih-alih melakukannya sendiri, kenapa tidak berkolaborasi dengan merek WI/PI dengan mengambil tema 10 destinasi prioritas yang dikembangkan Kemenpar. Karena itu, untuk tahun ini MTG meluncurkan Trend Warna Sariayu mengambil tema "Gili Lombok" yang merupakan salah satu destinasi wisata prioritas yang dicanangkan Kemenpar.

Di dalam setiap kemasan seri produk ini merek WI/PI bersanding dengan merek Sariayu. Contoh lain, Sabtu (5/8), saya diundang Pak Irwan Hidayat, pemilik Sido Muncul ke Danau Rawa Pening, Ambarawa.

Rupanya, Pak Irwan sedang meluncurkan kampanye TVC baru Kuku Bima yang mengangkat destinasi wisata unggulan baru Jawa Tengah yaitu Danau Rawa Pening.

Di situ merek Kuku Bima bersanding dengan merek PI. Pak Irwan bukan sekali ini saja membesut tema TVC berlatar promosi pariwisata. Di TVC Tolak Angin Sido Muncul maupun Kuku Bima sudah mencantumkan merek WI/PI di dalamnya.

Nah, upaya co-branding yang sifatnya pop-up, pop-up inilah yang akan dibuat sistematis dan dilakukan secara massal oleh sebanyak mungkin merek yang ada di Tanah Air. Kalau ini terjadi, wow, merek WI/PI bakal hebat luar biasa dan pariwisata betul-betul menjadi core economy Indonesia menggantikan minyak dan gas bumi (migas).

Merah Putih Incorporated

Kalau co-branding partner-ship antara merek WI/PI dengan merek merek di Tanah Air bisa diwujudkan, maka ini tak lain adalah bentuk kolaborasi Indonesia Incorporated antara pemerintah dan kalangan bisnis.

Karena dilakukan saat hari kemerdekaan di mana bendera Merah Putih berkibar di mana-mana, maka saya lebih senang menyebutnya: Merah Putih Incorporated.

Tahun 2015 saya menulis buku Global Chaser yang membahas merek-merek hebat Indonesia yang mampu menembus dan berkibar di pasar global. Merek- merek tersebut antara lain: Indomie yang mereknya kokoh di 80-an negara, Bio Farma yang diekspor di lebih dari 120 negara, Kopiko (Mayora) yang merupakan permen kopi dengan penjualan tertinggi di dunia.

Atau Extra Joss (Kalbe) yang menjadi pemimpin di pasar Filipina. Daripada Kemenpar mempromosikan merek WI/PI sendiri, akan lebih baik jika menggunakan jejaring pasar yang sudah bertahun-tahun dikembangkan merek-merek hebat tersebut. TVC Indomie di Arab Saudi misalnya, bisa menampilkan merek WI sehingga exposure-nya akan sangat luas.

Atau dalam hal pameran di luar negeri daripada Indofood, GarudaFood, Mayora, dan Kalbe melakukan pameran secara sendiri- sendiri dengan stan yang kecil tersembunyi (karena yang di depan memang super mahal), kenapa tidak mereka bersatu padu dengan Kementerian Pariwisata, Kementerian Perdagangan, BKPM, Kementerian Luar Negeri melakukan pameran secara bersama-sama.

Kalau patungan bersama-sama bisnis pemerintah, maka pasti stannya akan bisa paling besar dan paling depan. Itulah yang selama ini dilakukan Amazing Thailand.

Mudah-mudahan merek-merek di seluruh pelosok Tanah Air menyambut antusias co-branding partnershipWI/PIini. Dan dengan spirit Tujuh Belas Agustus, kita wujudkan Merah Putih Incorporated. Merdeka!!!
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1351 seconds (0.1#10.140)