Harga Minyak Flat Akibat Kelebihan Pasokan Terlalu Lama

Jum'at, 11 Agustus 2017 - 10:54 WIB
Harga Minyak Flat Akibat...
Harga Minyak Flat Akibat Kelebihan Pasokan Terlalu Lama
A A A
SEOUL - Harga minyak nyaris mendatar di perdagangan Asia pada Jumat (11/8/2017), seiring kekhawatiran global yang terus berlanjut mengenai kelebihan pasokan.

Mengutip dari Reuters, harga minyak Brent International naik 1 sen menjadi USD51,91 per barel pada 00:44 GMT. Dan harga minyak mentah AS, West Texas Intermediate (WTI) naik 3 sen atau 0,1% menjadi USD48,62 per barel.

Harga minyak menyentuh level tertinggi dua setengah bulan pada hari Kamis kemarin, namun mundur kembali di bawah USD50 per barel di tengah kekhawatiran kelebihan pasokan.

"Harga minyak mentah gagal untuk menahan kenaikan baru-baru ini, dengan pasar yang gelisah dan meragukan pemangkasan produksi oleh OPEC. Kelebihan pasokan ini menjadi masalah yang membebani harga, terutama produksi Libya pada bulan Juli yang mencapai tingkat tertinggi sepanjang tahun 2017 ini," tulis ANZ Bank dalam sebuah catatan.

Meski data resmi menunjukkan persediaan minyak mentah di Amerika Serikat, konsumen minyak utama dunia, turun tajam sebesar 6,5 juta barel dalam pekan yang berakhir 4 Agustus, namun keraguan menyelimuti apakah kebijakan OPEC efektif dalam memangkas produksi minyak demi menaikkan harga.

Pasalnya Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) melaporkan pada hari Kamis bahwa terjadi kenaikan produksi si emas hitam. OPEC mengatakan produksi minyaknya naik 173.000 barel per hari pada Juli menjadi 32,87 juta barel per hari.

Sementara itu, produsen minyak Rusia Gazprom Neft sedang mempertimbangkan untuk memulai produksi. Perwakilan perusahaan mengatakan sudah mengatakan kepada OPEC soal rencana produksi ini.

Dan seperti diketahui, Libya dan Nigeria, dua anggota OPEC yang memiliki imunitas untuk tidak memangkas produksi, semakin meningkatkan produksi minyaknya. Hal yang membuat pasar menjadi ragu apakah kebijakan OPEC memangkas produksi bisa berjalan baik.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7249 seconds (0.1#10.140)