BTN Raih Lima Penghargaan Sekaligus di Ajang IBA 2017
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) berhasil meraih lima penghargaan dalam ajang Indonesia Banking Award (IBA) 2107. Penghargaan ini kian mengukuhkan optimisme perseroan untuk melanjutkan catatan kinerja positif dan mencapai target bisnis perseroan hingga akhir tahun.
Optimisme tersebut juga didorong oleh berbagai langkah strategis yang telah dan akan dilakukan Bank BTN. "Kami menjadi lebih bersemangat untuk bekerja lebih keras lagi dengan apresiasi IBA 2017 yang diberikan kepada Bank BTN," kata Direktur Utama Bank BTN Maryono dalam rilisnya, Jakarta, Kamis (14/9/2017).
Menurutnya, penghargaan ini menunjukkan performa perseroan selama ini mendapat pengakuan dari masyarakat dan juri. Ke depan, pihaknya akan terus menjaga ritme performa yang telah tercipta dan akan meningkatkan soliditas para jajaran pimpinan Kantor Cabang dan Kantor Wilayah Bank BTN serta menegakkan kepatuhan dan Good Corporate Governance (GCG).
"Dengan adanya apresiasi ini, kami tidak akan berhenti sampai di sini, kami juga akan tetap berkomitmen menjadi integrator utama Program Satu Juta Rumah, memacu KPR (kredit pemilikan rumah) mikro, digital banking, dan melihat peluang untuk menurunkan suku bunga baik simpanan serta kredit sesuai arahan pemerintah," tutur Maryono.
Pada penyelenggaraan IBA 2017, emiten berkode saham BBTN ini menyabet hingga lima penghargaan sekaligus. Penghargaan yang diterima BTN antara lain, kategori The Most Efficient Bank, The Best Bank in Digital Services, The Best Bank in Retail Banking Services, The Best Sharia Business Unit, dan Best Bank in Productivity. "Kami optimis dan menjadi lebih bersemangat untuk mencapai hasil lebih baik pada akhir tahun 2017," imbuh dia.
Memasuki awal paruh kedua tahun ini, pertumbuhan penyaluran kredit bank yang berfokus di sektor perumahan tesebut pun terus melaju. Pada Agustus 2017, BTN telah menyalurkan kredit KPR (monthly disbursement) untuk sekitar 22.666 unit atau melesat 62,3% secara tahunan dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya. Secara nilai, penyaluran KPR pada Agustus 2017 tersebut setara Rp3,65 triliun atau naik 66,2% yoy.
Penyaluran KPR BTN Subsidi pada Agustus 2017 melonjak signifikan atau naik 90,7% yoy menjadi sekitar Rp2,1 triliun. Kemudian, penyaluran KPR BTN Non-subsidi pada Agustus 2017 melesat 41,4% yoy menjadi sekitar Rp1,54 triliun.
"Agustus ini kami memang banyak mengalami peningkatan di hampir seluruh elemen bisnis. Dengan capaian tersebut, kami meyakini target pertumbuhan kredit sebesar 20%-22% akan tercapai tahun ini," tutur dia.
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Himpunan Bank-bank Milik Negara (Himbara) tersebut pun mengungkapkan masih ada ruang bagi Bank BTN untuk menurunkan suku bunga baik dana pihak ketiga (DPK) maupun kredit sesuai dengan arahan Pemerintah.
Apalagi, Maryono menilai penurunan suku bunga tersebut memiliki dampak berlipat seperti peningkatan daya beli hingga penurunan rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL).
"Kami melihat masih ada ruang untuk penurunan itu. Namun, kami berharap ada inisiator agar penurunan bunga ini agar dilakukan seluruh bank secara bersama-sama. Intinya kami akan mendukung itu karena akan membawa suatu kondisi ekonomi yang kondusif yang berujung pada tujuan yang baik bagi semua," utur Maryono.
Optimisme tersebut juga didorong oleh berbagai langkah strategis yang telah dan akan dilakukan Bank BTN. "Kami menjadi lebih bersemangat untuk bekerja lebih keras lagi dengan apresiasi IBA 2017 yang diberikan kepada Bank BTN," kata Direktur Utama Bank BTN Maryono dalam rilisnya, Jakarta, Kamis (14/9/2017).
Menurutnya, penghargaan ini menunjukkan performa perseroan selama ini mendapat pengakuan dari masyarakat dan juri. Ke depan, pihaknya akan terus menjaga ritme performa yang telah tercipta dan akan meningkatkan soliditas para jajaran pimpinan Kantor Cabang dan Kantor Wilayah Bank BTN serta menegakkan kepatuhan dan Good Corporate Governance (GCG).
"Dengan adanya apresiasi ini, kami tidak akan berhenti sampai di sini, kami juga akan tetap berkomitmen menjadi integrator utama Program Satu Juta Rumah, memacu KPR (kredit pemilikan rumah) mikro, digital banking, dan melihat peluang untuk menurunkan suku bunga baik simpanan serta kredit sesuai arahan pemerintah," tutur Maryono.
Pada penyelenggaraan IBA 2017, emiten berkode saham BBTN ini menyabet hingga lima penghargaan sekaligus. Penghargaan yang diterima BTN antara lain, kategori The Most Efficient Bank, The Best Bank in Digital Services, The Best Bank in Retail Banking Services, The Best Sharia Business Unit, dan Best Bank in Productivity. "Kami optimis dan menjadi lebih bersemangat untuk mencapai hasil lebih baik pada akhir tahun 2017," imbuh dia.
Memasuki awal paruh kedua tahun ini, pertumbuhan penyaluran kredit bank yang berfokus di sektor perumahan tesebut pun terus melaju. Pada Agustus 2017, BTN telah menyalurkan kredit KPR (monthly disbursement) untuk sekitar 22.666 unit atau melesat 62,3% secara tahunan dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya. Secara nilai, penyaluran KPR pada Agustus 2017 tersebut setara Rp3,65 triliun atau naik 66,2% yoy.
Penyaluran KPR BTN Subsidi pada Agustus 2017 melonjak signifikan atau naik 90,7% yoy menjadi sekitar Rp2,1 triliun. Kemudian, penyaluran KPR BTN Non-subsidi pada Agustus 2017 melesat 41,4% yoy menjadi sekitar Rp1,54 triliun.
"Agustus ini kami memang banyak mengalami peningkatan di hampir seluruh elemen bisnis. Dengan capaian tersebut, kami meyakini target pertumbuhan kredit sebesar 20%-22% akan tercapai tahun ini," tutur dia.
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Himpunan Bank-bank Milik Negara (Himbara) tersebut pun mengungkapkan masih ada ruang bagi Bank BTN untuk menurunkan suku bunga baik dana pihak ketiga (DPK) maupun kredit sesuai dengan arahan Pemerintah.
Apalagi, Maryono menilai penurunan suku bunga tersebut memiliki dampak berlipat seperti peningkatan daya beli hingga penurunan rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL).
"Kami melihat masih ada ruang untuk penurunan itu. Namun, kami berharap ada inisiator agar penurunan bunga ini agar dilakukan seluruh bank secara bersama-sama. Intinya kami akan mendukung itu karena akan membawa suatu kondisi ekonomi yang kondusif yang berujung pada tujuan yang baik bagi semua," utur Maryono.
(izz)