Perdagangan dan Investasi Menggema dalam Resepsi Diplomatik
A
A
A
TANZANIA - Gema semangat peningkatan hubungan ekonomi menjadi salah satu nuansa yang cukup menonjol dalam resepsi diplomatik perayaan hari kemerdekaan Indonesia di Tanzania, (15/9/2017). Hubungan ekonomi antara Indonesia dan Tanzania dinilai mempunyai potensi besar yang menguntungkan kedua belah pihak.
“Melihat perkembangan ekonomi Indonesia dan Tanzania, kedua negara memiliki potensi untuk mewujudkan keuntungan ekonomi bagi rakyat di masing-masing negara melalui perdagangan dan investasi,” ujar Dubes Pardede di hadapan kehadiran sekitar ratusan tamu undangan dari kalangan diplomatik, pengusaha, pejabat setempat dan masyarakat Indonesia di Tanzania lewat keterangan resminya.
Pentingnya peningkatan hubungan ekonomi antara kedua negara disampaikan oleh Prof. Ratlan Pardede, Dubes RI untuk Tanzania serta diamini oleh Augustine Mahiga, Menteri Luar Negeri Tanzania yang menjadi tamu kehormatan pada acara tersebut.
“Dengan semakin banyaknya tenaga terampil Tanzania yang terlatih dari Indonesia, sudah saatnya Indonesia juga serius mempertimbangkan untuk hadir berinvestasi di Tanzania,” kata Menlu Mahiga dalam sambutannya.
Beberapa perusahaan Indonesia di sektor agrikultur, makanan ringan, obat-obatan dan tekstil juga rutin mempromosikan produk-produknya dalam Saba-Saba Trade Fair, pameran dagang terbesar di Tanzania. Selain itu, Pertamina saat ini tengah mempersiapkan kehadirannya untuk mengeksplorasi sektor migas Tanzania setelah mengakuisisi 72.43% dari Maurel & Prom yang memiliki site di negara bagian Mtwara yang kaya akan minyak.
Indonesia juga secara berkala menyediakan pelatihan di bidang pertanian bagi petani dan penyuluh pertanian Tanzania, melalui pendirian Farmer Agriculture Research and Training Centre (FARTC) di kawasan Mkindo, Provinsi Morogoro. Kemerdekaan Indonesia selalu menjadi bagian yang tidak terlupakan dalam sejarah kemerdekaan Tanzania. Indonesia merupakan salah satu negara yang telah menginspirasi Tanzania untuk memperoleh kemerdekaannya.
“Indonesia adalah salah satu negara bersama India, Pakistan dan Mesir yang memainkan peran penting dalam kemerdekaan bangsa-bangsa di Afrika, seperti Tanzania. Utamanya yang akan selalu dikenang adalah peran dari "Presiden Sukarno” kenang Menlu Mahiga.
Pada malam itu, Dubes Pardede juga mengkampanyekan pencalonan Indonesia sebagai Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB periode 2019 – 2020 dengan menegaskan kemampuan dan pengalaman Indonesia dalam menangani permasalahan global.
“Saya telah beberapa kali bekerja sama dengan diplomat Indonesia dalam forum multilateral. Indonesia memiliki kemampuan untuk menjembatani dan merangkul negara-negara dari beberapa grup yang memiliki kepentingan yang berbeda” tegas Menlu Mahiga mengamini kapabilitas Indonesia di forum multilateral.
Penyelenggaraan resepsi diplomatik merupakan rangkaian dari perayaan hari kemerdekaan Indonesia ke-72 yang juga menandai 53 tahun hubungan diplomatik Indonesia dengan Tanzania.
Hubungan diplomatik Indonesia dengan Tanzania yang telah terjalin lama diiringi dengan adanya peningkatan jumlah mahasiswa Tanzania yang belajar di beberapa Universitas di Indonesia melalui skema beasiswa dari Dikti. Pada acara tersebut juga menjadi ajang untuk mempromosikan kue-kue khas Indonesia seperti onde-onde, lemper dan dadar gulung yang jarang ditemui di Tanzania.
Acara berlangsung semakin meriah dengan suguhan budaya Indonesia melalui penampilan komunitas Indonesia yang membawakan tari Pancanjali dari Bali. Setelah sebelumnya, Dubes Pardede beserta seluruh staf KBRI Dar es Salaam menyambut kedatangan Menlu Mahiga dengan tarian Tor-Tor diiringi lagu Sinanggar tullo khas Sumatera Utara.
“Melihat perkembangan ekonomi Indonesia dan Tanzania, kedua negara memiliki potensi untuk mewujudkan keuntungan ekonomi bagi rakyat di masing-masing negara melalui perdagangan dan investasi,” ujar Dubes Pardede di hadapan kehadiran sekitar ratusan tamu undangan dari kalangan diplomatik, pengusaha, pejabat setempat dan masyarakat Indonesia di Tanzania lewat keterangan resminya.
Pentingnya peningkatan hubungan ekonomi antara kedua negara disampaikan oleh Prof. Ratlan Pardede, Dubes RI untuk Tanzania serta diamini oleh Augustine Mahiga, Menteri Luar Negeri Tanzania yang menjadi tamu kehormatan pada acara tersebut.
“Dengan semakin banyaknya tenaga terampil Tanzania yang terlatih dari Indonesia, sudah saatnya Indonesia juga serius mempertimbangkan untuk hadir berinvestasi di Tanzania,” kata Menlu Mahiga dalam sambutannya.
Beberapa perusahaan Indonesia di sektor agrikultur, makanan ringan, obat-obatan dan tekstil juga rutin mempromosikan produk-produknya dalam Saba-Saba Trade Fair, pameran dagang terbesar di Tanzania. Selain itu, Pertamina saat ini tengah mempersiapkan kehadirannya untuk mengeksplorasi sektor migas Tanzania setelah mengakuisisi 72.43% dari Maurel & Prom yang memiliki site di negara bagian Mtwara yang kaya akan minyak.
Indonesia juga secara berkala menyediakan pelatihan di bidang pertanian bagi petani dan penyuluh pertanian Tanzania, melalui pendirian Farmer Agriculture Research and Training Centre (FARTC) di kawasan Mkindo, Provinsi Morogoro. Kemerdekaan Indonesia selalu menjadi bagian yang tidak terlupakan dalam sejarah kemerdekaan Tanzania. Indonesia merupakan salah satu negara yang telah menginspirasi Tanzania untuk memperoleh kemerdekaannya.
“Indonesia adalah salah satu negara bersama India, Pakistan dan Mesir yang memainkan peran penting dalam kemerdekaan bangsa-bangsa di Afrika, seperti Tanzania. Utamanya yang akan selalu dikenang adalah peran dari "Presiden Sukarno” kenang Menlu Mahiga.
Pada malam itu, Dubes Pardede juga mengkampanyekan pencalonan Indonesia sebagai Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB periode 2019 – 2020 dengan menegaskan kemampuan dan pengalaman Indonesia dalam menangani permasalahan global.
“Saya telah beberapa kali bekerja sama dengan diplomat Indonesia dalam forum multilateral. Indonesia memiliki kemampuan untuk menjembatani dan merangkul negara-negara dari beberapa grup yang memiliki kepentingan yang berbeda” tegas Menlu Mahiga mengamini kapabilitas Indonesia di forum multilateral.
Penyelenggaraan resepsi diplomatik merupakan rangkaian dari perayaan hari kemerdekaan Indonesia ke-72 yang juga menandai 53 tahun hubungan diplomatik Indonesia dengan Tanzania.
Hubungan diplomatik Indonesia dengan Tanzania yang telah terjalin lama diiringi dengan adanya peningkatan jumlah mahasiswa Tanzania yang belajar di beberapa Universitas di Indonesia melalui skema beasiswa dari Dikti. Pada acara tersebut juga menjadi ajang untuk mempromosikan kue-kue khas Indonesia seperti onde-onde, lemper dan dadar gulung yang jarang ditemui di Tanzania.
Acara berlangsung semakin meriah dengan suguhan budaya Indonesia melalui penampilan komunitas Indonesia yang membawakan tari Pancanjali dari Bali. Setelah sebelumnya, Dubes Pardede beserta seluruh staf KBRI Dar es Salaam menyambut kedatangan Menlu Mahiga dengan tarian Tor-Tor diiringi lagu Sinanggar tullo khas Sumatera Utara.
(akr)