KLHK dan WEPA Kunjungi Pabrik APP di Karawang
A
A
A
JAKARTA - Unit industri Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas di Karawang, Pindo Deli Pulp & Paper Mills II Karawang mendapat kunjungan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia (KLHK) Direktorat Pengendalian Pencemaran Air dan Water Environmental Partnership in Asia (WEPA) untuk melihat instalasi pengelolaan air limbah.
Kunjungan ini merupakan rangkaian kegiatan 13th Annual Meeting of Water Environment Partnership in Asia. "Kami menyambut baik kunjungan ini, hal ini memperlihatkan upaya kami yang berkelanjutan dalam menjaga lingkungan sekitar kawasan industri," tutur Kepala Pabrik di Pindo Deli Karawang Hendri Gunawan dalam rilisnya, Jumat (29/9/2017).
Kunjungan dari WEPA tahun ini merupakan bagian rangkaian acara yang berlangsung selama tiga hari (26-28 September). Acara pada hari pertama merupakan workshop internasional tentang pengolahan limbah industri. Hari kedua, pertemuan tahunan ke-13 WEPA dan dihadiri para perwakilan dari berbagai negara Asia yang terdiri dari unsur pemerintahan, pelaku industri, serta akademisi.
Untuk puncak acara tahunan WEPA hari ketiga, Pindo Deli II menjadi salah satu contoh praktik terbaik yang berhasil mencapai persyaratan kapasitas pengelolaan air limbah perusahaan yang memadai.
"Pindo Deli II akan terus meningkatkan kinerja dalam efisiensi pengunaaan air termasuk recycle pengunaaan air dan dalam mengelola air limbah sehingga kualitas hasil olahan Waste Water Treatment tetap memenuhi persyaratan baku mutu yang telah ditetapkan pemerintah," imbuh dia.
Kasubdit Inventarisasi dan Alokasi Beban Pencemaran Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK, Budi Kurniawan menekankan pentingnya pertemuan tahunan WEPA ini sebagai ajang saling berbagi pengetahuan antar delegasi, baik dari segi kebijakan, regulasi, teknis, pemantauan, maupun inspeksi.
Dia juga memaparkan alasan mengapa pihaknya memilih Pindo Deli sebagai tujuan site visit.
"Kami ingin menampilkan bahwa Indonesia juga memiliki industri yang manajemen limbahnya baik. Untuk itu kami memilih Pindo Deli (sebagai tujuan site visit).
Berawal dari gagasan Menteri Lingkungan Jepang pada 2003 di Forum Air Dunia ke III, organisasi WEPA didirikan dan menjadi badan formal pada 2004. WEPA tak hanya memfasilitasi pengetahuan mengenai pengelolaan air dan lingkungan, namun juga berbagi informasi perubahan iklim dan ekosistem air tawar.
WEPA juga terlibat dalam membangun platform informasi berbasis internet (WEPA database) meliputi kondisi pengelolaan air limbah di berbagai negara mitra seperti Kamboja, China, Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Thailand dan Vietnam.
Kunjungan dari WEPA ke Pindo Deli II digagas oleh KLHK Direktorat Pengendalian Pencemaran Air sebagai contoh representasi dari perusahaan Indonesia yang telah berhasil memenuhi persyaratan teknis dan inspeksi dari instalasi pengelolaan air limbah yang ditetapkan pemerintah.
Budi menambahkan, bagian tersulit dari pengelolaan limbah adalah efisiensi penggunaan airnya. "Begitu penggunaan airnya berkurang, maka otomatis limbahnya akan berkurang," terangnya.
Pindo Deli II merespons tantangan ini dengan terus-menerus melakukan terobosan dan inovasi. Targetnya, akhir tahun ini efisiensi penggunaan air dalam proses produksi akan diturunkan lagi menjadi 20%-25%.
Kunjungan ini merupakan rangkaian kegiatan 13th Annual Meeting of Water Environment Partnership in Asia. "Kami menyambut baik kunjungan ini, hal ini memperlihatkan upaya kami yang berkelanjutan dalam menjaga lingkungan sekitar kawasan industri," tutur Kepala Pabrik di Pindo Deli Karawang Hendri Gunawan dalam rilisnya, Jumat (29/9/2017).
Kunjungan dari WEPA tahun ini merupakan bagian rangkaian acara yang berlangsung selama tiga hari (26-28 September). Acara pada hari pertama merupakan workshop internasional tentang pengolahan limbah industri. Hari kedua, pertemuan tahunan ke-13 WEPA dan dihadiri para perwakilan dari berbagai negara Asia yang terdiri dari unsur pemerintahan, pelaku industri, serta akademisi.
Untuk puncak acara tahunan WEPA hari ketiga, Pindo Deli II menjadi salah satu contoh praktik terbaik yang berhasil mencapai persyaratan kapasitas pengelolaan air limbah perusahaan yang memadai.
"Pindo Deli II akan terus meningkatkan kinerja dalam efisiensi pengunaaan air termasuk recycle pengunaaan air dan dalam mengelola air limbah sehingga kualitas hasil olahan Waste Water Treatment tetap memenuhi persyaratan baku mutu yang telah ditetapkan pemerintah," imbuh dia.
Kasubdit Inventarisasi dan Alokasi Beban Pencemaran Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK, Budi Kurniawan menekankan pentingnya pertemuan tahunan WEPA ini sebagai ajang saling berbagi pengetahuan antar delegasi, baik dari segi kebijakan, regulasi, teknis, pemantauan, maupun inspeksi.
Dia juga memaparkan alasan mengapa pihaknya memilih Pindo Deli sebagai tujuan site visit.
"Kami ingin menampilkan bahwa Indonesia juga memiliki industri yang manajemen limbahnya baik. Untuk itu kami memilih Pindo Deli (sebagai tujuan site visit).
Berawal dari gagasan Menteri Lingkungan Jepang pada 2003 di Forum Air Dunia ke III, organisasi WEPA didirikan dan menjadi badan formal pada 2004. WEPA tak hanya memfasilitasi pengetahuan mengenai pengelolaan air dan lingkungan, namun juga berbagi informasi perubahan iklim dan ekosistem air tawar.
WEPA juga terlibat dalam membangun platform informasi berbasis internet (WEPA database) meliputi kondisi pengelolaan air limbah di berbagai negara mitra seperti Kamboja, China, Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Thailand dan Vietnam.
Kunjungan dari WEPA ke Pindo Deli II digagas oleh KLHK Direktorat Pengendalian Pencemaran Air sebagai contoh representasi dari perusahaan Indonesia yang telah berhasil memenuhi persyaratan teknis dan inspeksi dari instalasi pengelolaan air limbah yang ditetapkan pemerintah.
Budi menambahkan, bagian tersulit dari pengelolaan limbah adalah efisiensi penggunaan airnya. "Begitu penggunaan airnya berkurang, maka otomatis limbahnya akan berkurang," terangnya.
Pindo Deli II merespons tantangan ini dengan terus-menerus melakukan terobosan dan inovasi. Targetnya, akhir tahun ini efisiensi penggunaan air dalam proses produksi akan diturunkan lagi menjadi 20%-25%.
(izz)