Setnov Apresiasi Kebijakan Pangan Jokowi Sudah On the Track

Selasa, 17 Oktober 2017 - 13:43 WIB
Setnov Apresiasi Kebijakan...
Setnov Apresiasi Kebijakan Pangan Jokowi Sudah On the Track
A A A
JAKARTA - Setiap tanggal 16 Oktober, kita memperingati Hari Pangan Sedunia. Peringatan ini disesuaikan dengan tanggal didirikannya Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) Perserikatan Bangsa-Bangsa, 16 Oktober 1945.

Ketua DPR RI Setya Novanto mengajak seluruh elemen masyarakat dunia meningkatkan kesadaran dan tindakan pentingnya penanganan masalah pangan seperti kelaparan, jaminan keamanan pangan serta ketersediaan makanan bergizi.

“Adanya perubahan iklim dan perang yang terjadi di berbagai negara, telah meningkatkan kelaparan dunia. PBB mencatat 20 juta orang lebih menghadapi kelaparan karena perang dan kekeringan di Sudan Selatan, Nigeria, Somalia, dan Yaman,” kata Novanto dalam rilis yang diterima SINDOnews, Selasa (17/10/2017).

Sebelumnya, UNICEF memperingatkan ada 1,4 juta anak-anak dunia berpotensi mati kelaparan tahun ini. Dunia harus melihat ini sebagai warning. Indonesia sendiri sudah sepakat untuk mencapai nol kelaparan pada 2030, sesuai salah satu tujuan pembangunan berkelanjutan yang disepakati pada 2015.

Menghadapi situasi pangan di dalam negeri, DPR RI juga telah mendukung penuh program Reforma Agraria dan Redistribusi Aset yang digulirkan Presiden Joko Widodo. Diketahui, pemerintah telah menyiapkan 12,7 juta hektare lahan melalui Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup, serta 9 juta hektare lahan melalui Badan Pertanahan Nasional untuk dimanfaatkan masyarakat melalui Program Reforma Agraria dan Redistribusi Aset. ”Program ini akan mengurangi ketimpangan struktur agraria, konflik agraria, impor pangan, kelaparan, dan kemiskinan di Indonesia,” jelasnya.

Tak hanya itu, Novanto juga menyampaikan bahwa DPR juga mendukung peningkatan anggaran pangan dari Rp67,3 triliun pada 2014 dan tahun ini menjadi Rp103,1 triliun. Peningkatan hampir 53,2%. Rating Food Sustainability Index (FSI) Indonesia berada di rangking 16 dengan skor 53,87, mengungguli China, Amerika Serikat, dan India.

Produksi padi nasional 2016 mencapai 79,14 juta ton, naik dari 75,39 juta ton pada 2015. Ini tertinggi sejak Indonesia merdeka sehingga Indonesia tak lagi mengimpor beras medium. Perbaikan irigasi sebanyak 3,05 juta hektare telah dikerjakan dalam kurun waktu 1,5 tahun dari target 3 tahun.

Kesejahteraan petani juga naik. Ini dibuktikan dengan penurunan kemiskinan di desa sebesar 0,01%, peningkatan Nilai Tukar Petani sebesar 101,7 dan peningkatan Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) 109,8. ”Indeks Ketahanan Pangan Global naik 2,7 poin dan peringkat ketersediaan pangan Indonesia meningkat ke 66. Artinya, kebijakan pangan era Presiden Joko Widodo sudah on the track,” ujarnya.
(poe)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7237 seconds (0.1#10.140)