Perputaran Bisnis Pengendalian Hama Capai Rp2 Triliun

Kamis, 19 Oktober 2017 - 21:15 WIB
Perputaran Bisnis Pengendalian...
Perputaran Bisnis Pengendalian Hama Capai Rp2 Triliun
A A A
JAKARTA - Sebagai industri, pengendalian hama di Indonesia memiliki potensi pasar cukup besar. Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pengendalian Hama Indonesia (ASPPHAMI), Boyke Arie Pahlevi mengungkapkan, perputaran bisnis pengendalian hama saat ini mencapai sekitar Rp2 triliun per tahunnya.

"Kami mencatat saat ini ada 700 perusahaan lokal. Dan besarnya pasar pengendalian hama Indonesia tidak luput dari perhatian perusahaan asing untuk berlomba-lomba masuk menangkap peluang ini," kata dia Konferensi dan Pameran Pest Academy 2017 di Balai Kartini, Kamis (19/10/2017).

Boyke mengatakan, para pelaku pengendalian hama diharapkan dapat meningkatkan standardisasi, kompetensi hingga sistem manajemen mutu perusahaan. Tidak hanya itu, melalui Pest Academy, pihaknya berharap para pelaku usaha pengendalian hama di seluruh Indonesia menjadi lebih profesional dengan menerapkan teknologi paling mutakhir.

Boyke menjelaskan, sudah 90% sektor swasta menggunakan jasa pengendalian hama, tidak hanya bagi agribisnis atau pertanian saja, juga di lingkungan industri secara umum. Mulai dari industri makanan dan minuman hingga minyak dan gas, tak terkecuali kawasan perkantoran dan pemukiman yang berkaitan langsung dengan kesehatan masyarakat.

"Sektor pemukiman berkontribusi 50% dari keseluruhan perputaran nilai, diikuti pascapanen 30%, dan 20% untuk bangunan dan lainnya," ungkap dia.

Pihaknya optimistis, industri pengendalian hama akan terus tumbuh setiap tahunnya. Hal ini karena dukungan regulasi yang ada, kebijakan di sektor pertanian serta tren pengendalian hama yang memberikan perhatian pada kesehatan lingkungan.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Muhamad Subuh menilai, perkembangan industri pengendalian hama di Indonesia saat ini sudah cukup baik. Para pelaku usaha pengendalian hama di Indonesia sudah menjalankan konsep metode pengendalian hama terkini yang disebut dengan Integrated Pest Management (IPM).

Tidak hanya itu, menurutnya sumber daya manusia yang terlibat dalam industri pengendalian hama di Indonesia sudah cukup kompeten dan menggunakan peralatan yang ramah lingkungan. Pemerintah, kata dia, menyatakan dukungannya terhadap pelaksanaan Pest Academy untuk pengendalian vektor penyakit di Indonesia dengan penggunaan teknologi-teknologi mutakhir.

"Kita mendukung Pest Academy 2017. Ini merupakan wadah untuk memperluas pengetahuan dan perkembangan terbaru dalam industri pengendalian hama yang lebih aman. Ini adalah kesempatan besar untuk saling berbagi inovasi teknologi diantara negara-negara serta para pelaku industri pengendalian hama," kata Subuh.

Direktur PT Media Artha Sentosa (MAS) Teddy Halim, menyampaikan dalam gelaran Pest Academy 2017, yang diikuti oleh para pemangku kepentingan dalam industri pengendalian hama di Indonesia, seperti pelaku dan pengguna jasa pengendalian hama, pemasok bahan kimia dan peralatan, peneliti, akademisi, pejabat pemerintah dan delegasi lainnya untuk berbagi temuan penelitian terbaru, teknologi terbarukan dan saling bertukar pengalaman.

"Pest Academy merupakan penyelenggaraan konferensi dan pameran pengendalian hama terbesar yang pertama kalinya digelar di Indonesia," kata Teddy.

Konferensi ini, kata dia, dihadiri oleh ratusan orang peserta dari latar belakang bidang yang berbeda, seperti pertanian, kesehatan, pekerjaan umum, kalangan industri, dan lain-lain dari Amerika Serikat, Jepang, Jerman, Australia, China, Singapura, dan Malaysia.

Dia memproyeksikan jumlah pengunjung dalam gelaran Pest Academy 2017 ini sekitar 1.000 pengunjung lebih dari kalangan bisnis dan umum. Pest Academy akan berlangsung selama tiga hari, 18-20 Oktober 2017 di Balai Kartini, Jakarta. Dan diharapkan membawa dampak positif bagi kemajuan industri pengendalian hama dan tingkat kesadaran masyarakat terhadap hama.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0858 seconds (0.1#10.140)