Pembiayaan BNI Syariah Sepanjang Kuartal III Capai Rp22,5 Triliun
A
A
A
JAKARTA - BNI Syariah sepanjang kuartal III-2017 berhasil mencatatkan pembiayaan sebesar Rp22,5 triliun. Total pembiayaan sebesar Rp 22,5 Triliun tersebut sebagian besar merupakan pembiayaan segmen Konsumer yaitu 52,7% disusul pembiayaan Ritel Produktif/SME sebesar 21,8%.
"Pembiayaan Komersial sebesar 18.1%, sementara pembiayaan Mikro sebesar 5.9% dan kartu pembiayaan Hasanah Card 1.5%," kata Plt Direktur Utama BNI Syariah Abdullah Firman Wibowo saat paparan kinerja kuartal III 2017 di Jakarta, Kamis (19/10/2017).
Dia melanjutkan, untuk pembiayaan Konsumer, sebagian besar portofolio didominasi oleh produk Griya iB Hasanah, yakni sebesar 84,9%. "Sementara itu, Dana Pihak Ketiga yang pada September tahun lalu sebesar Rp22,8 Triliun meningkat menjadi Rp27,6 Triliun pada September 2017, dengan rasio dana murah (CASA) sebesar 48.7% naik dari 47.4% di tahun sebelumnya," paparnya.
Sementara laba bersih yang dicatatkan BNI Syariah sebesar Rp246 miliar atau naik sebesar 14,6% dibanding tahun sebelumnya September 2016 sebesar Rp215 miliar. Pertumbuhan laba tersebut, pada satu sisi disokong oleh ekspansi pembiayaan dan kontribusi komposisi rasio dana murah serta efisiensi operasional yang juga terus terjaga.
Adapun pada pertumbuhan aset Year on Year (Y0Y) yang naik sebesar 19.4% dari Rp26,8 triliun pada September tahun Ialu menjadi sebesar Rp32,0 triliun. Pertumbuhan aset ini didorong oleh pertumbuhan pada pembiayaan sebesar 15,3% dan DPK sebesar 21,4% terhadap posisi tahun sebelumnya pada periode yang sama.
"Pembiayaan Komersial sebesar 18.1%, sementara pembiayaan Mikro sebesar 5.9% dan kartu pembiayaan Hasanah Card 1.5%," kata Plt Direktur Utama BNI Syariah Abdullah Firman Wibowo saat paparan kinerja kuartal III 2017 di Jakarta, Kamis (19/10/2017).
Dia melanjutkan, untuk pembiayaan Konsumer, sebagian besar portofolio didominasi oleh produk Griya iB Hasanah, yakni sebesar 84,9%. "Sementara itu, Dana Pihak Ketiga yang pada September tahun lalu sebesar Rp22,8 Triliun meningkat menjadi Rp27,6 Triliun pada September 2017, dengan rasio dana murah (CASA) sebesar 48.7% naik dari 47.4% di tahun sebelumnya," paparnya.
Sementara laba bersih yang dicatatkan BNI Syariah sebesar Rp246 miliar atau naik sebesar 14,6% dibanding tahun sebelumnya September 2016 sebesar Rp215 miliar. Pertumbuhan laba tersebut, pada satu sisi disokong oleh ekspansi pembiayaan dan kontribusi komposisi rasio dana murah serta efisiensi operasional yang juga terus terjaga.
Adapun pada pertumbuhan aset Year on Year (Y0Y) yang naik sebesar 19.4% dari Rp26,8 triliun pada September tahun Ialu menjadi sebesar Rp32,0 triliun. Pertumbuhan aset ini didorong oleh pertumbuhan pada pembiayaan sebesar 15,3% dan DPK sebesar 21,4% terhadap posisi tahun sebelumnya pada periode yang sama.
(akr)