Boeing Bertarung Lawan Airbus di Dubai Airshow 2017

Sabtu, 18 November 2017 - 08:07 WIB
Boeing Bertarung Lawan...
Boeing Bertarung Lawan Airbus di Dubai Airshow 2017
A A A
DUBAI - Pameran kedirgantaraan menjadi ajang bagi produsen pesawat terbang untuk menyegel kesepakatan bisnis dengan perusahaan penerbangan dan leasing dari seluruh dunia. Pameran kedirgantaraan Dubai Airshow 2017 di Uni Emirat Arab pun langsung dijejali oleh Bombardier dari Kanada dan Embraer Brazil untuk saling mengalahkan di pasar jet ukuran kecil.

Lantas bagaimana pertarungan di kelas berat, yaitu persaingan untuk pesawat komersial antara Boeing dari Amerika Serikat melawan seteru abadinya Airbus Eropa. Dalam Dubai Airshow, kedua pabrikan pesawat ini kembali berseteru untuk meraup fulus.

Dalam perhelatan akbar ini, Boeing disebut lebih unggul dari Airbus untuk pesanan sepanjang tahun 2017, dimana terjadi 65% nilai pesanan baru. Melansir dari CNBC, Jumat (17/11/2017), petugas AS mengatakan maskapai Emirates sudah memesan 40 unit Boeing 787-10 Dreamliner pada hari pertama. Nilainya mencapai USD15,1 miliar untuk pesawat twin-aisle medium hingga pengiriman di tahun 2022.

Selain Emirates, Boeing juga menjual lima unit 787-8 Dreamliner kepada Azerbaijan Airlines. Kesepakatan tersebut menambah pundi-pundi uang USD1,9 miliar ke kas Boeing.

Berikutnya adalah Ethiopian Airlines yang menggandakan komitmen terhadap Boeing dengan membeli empat pesawat 777 kargo dengan harga USD1,3 miliar. Ethiopia kini memiliki 30 pesawat Boeing 737 MAX untuk memanfaatkan pertumbuhan penerbangan di Afrika yang kian pesat.

Di hari terakhir, Boeing menandatangani kesepakatan dengan operator pengangkutan Flydubai untuk 225 pesawat Boeing 737 seharga USD27 miliar. Ini merupakan pesanan jet komersial terbesar yang pernah ada dengan nilai dan jumlah pesawat paling banyak dari maskapai Timur Tengah manapun.

Hari terakhir Dubai Airshow pun menjadi pertunjukan manis bagi Boeing, dimana Kazakhstan's SCAT Airlines melakukan pembelian enam unit Boeing 737 Max 8s, dengan nilai kesepakatan USD674 juta.

Kalah bersaing dengan Boeing untuk mendapat tanda tangan Emirates, Airbus lantas mendapatkan kesepakatan dengan Golden Falcon Aviation, perusahaan yang membawahkan Kuwait Wataniya Airlines. Mereka memesan 25 pesawat A320neo Airbus yang populer. Meski nilai kontrak tidak diumumkan, namun daftar harga satu unit pesawat utu mencapai USD108 juta. Jika ditotal maka pesanannya mencapai USD2,7 miliar.

Kendati pabrikan Eropa, di ajang ini, Airbus dapat menarik perhatian perusahaan ekuitas swasta asal Amerika Serikat, Indigo Partners. Perusahaan yang dimiliki pengusaha Bill Franke ini memesan 430 unit jet A320 dengan total harga USD49,5 miliar. Ini merupakan pesanan pesawat terbesar yang pernah ada di dunia.

Kas Airbus pun bertambah dengan kesepakatan senilai USD500 juta untuk dua pesawat A330neo kepada Air Senegal. Negara itu berencana mengembangkan rute jarak menengah dan jarak jauh dengan membeli pesawat dari Airbus.

Lantas siapa yang menang dalam pertempuran di Dubai Airshow 2017. Jika merunut secara nominal, Airbus bisa disebut sebagai pemenangnya karena berhasil mencapai transaksi komersial senilai USD52,7 miliar. Sementara Boeing hanya berhasil menutup kesepakatan di angka USD47,6 miliar. Namun Boeing dianggap memenangkan Dubai Airshow karena sukses menjalin kesepakatan dengan si tuan rumah.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1322 seconds (0.1#10.140)