PLN Kini Mampu Perbaiki Instalasi Listrik Tanpa Pemadaman
A
A
A
JAKARTA - PT PLN (Persero) optimistis mampu memperbaiki atau memasang instalasi baru tanpa melakukan pemadaman. Melalui pasukan khusus dalam bentuk tim Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB), pekerjaan pemeliharaan peralatan listrik maupun penggantian tetap bisa dilakukan dalam keadaan online atau bertegangan.
Direktur Human Capital Management (HCM) PT PLN Persero, Muhammad Ali mengatakan, tujuan dibentuknya tim PDKB Advance yakni untuk memastikan pekerjaan pemasangan dan pemeliharaan dapat terus dilakukan tanpa memengaruhi pasokan listrik kepada pelanggan. Melalui pasukan PDKB, sejumlah peralatan seperti Wave Trap, PMT, PMS, CVT CT dan LA tetap bisa dilakukan perbaikan atau pemeliharaan.
"Biasanya perbaikan dilakukan dengan cara dipadamkan, tapi kalau begitu aktivitas masyarakat terkendala. Makanya tetap harus diperbaiki walau dalam keadaan bertegangan, tapi tetap tidak apa-apa karena menggunakan peralatan aman, selain itu dia diberikan keterampilan lebih sehingga mereka bisa membangun, merawat dalam kondisi yang bertegangan," ujar Ali di Gardu Induk Depok, Rabu (22/11/2017).
Pihaknya mengklaim pelatihan PDKB Advance merupakan pertama kali dilakukan di Asia. Indonesia telah berhasil melahirkan petugas PDKB yang andal dan dididik dengan dukungan pengajar yang didatangkan langsung dari Brazil.
"Mereka mendidik anak itu SMK listrik yang sudah bekerja di kita dan mengerjakan pekerjaan di kondisi bertegangan tapi tetap aman. Mereka juga dapat sertifikat, bahkan ada yang sudah mengajar ke Vietnam, Filipina, Malaysia dan Thailand. Bahkan ke depan saya tantang apa bisa mengajar ke Jepang dan Korea," tuturnya.
Dia menerangkan, kebutuhan pasokan listrik yang aman dan nyaman sudah menjadi tuntutan masyarakat. Kehadiran petugas PDKB bagian dari jawaban untuk memastikan pelayanan PLN kepada pelanggan tetap terjaga.
"Karena kondisi kelistrikan kita berubah sangat cepat, 2015 kita defisit, banyak yang merah. Di 2016 dua warna yakni merah dan kuning, sementara hari ini warnanya dua lagi namun hijau dan kuning," imbuh Ali.
Sementara itu, GM PLN Transmisi Jawa Bagian Barat, Trino Erwin menjelaskan, program PDKB Advance kelanjutan dari program PDKB basic yang telah diluncurkan PLN sebelumnya. Pada program PDKB basic keterampilan yang diberikan hanya sebatas memperbaiki peralatan di gardu induk, maka PDKB Advance bisa sampai mengganti.
"Jadi kalau misalnya CT rusak kita harus bisa mengganti CT yang rusak dengan baru dengan kondisi bertengangan. Ini bedanya PDKB GI advance dan basic," jelas Erwin.
Dia membenarkan bahwa pelatihan PDKB Advance merupakan yang pertama di Asia, sebagai jawaban dari kebutuhan penyaluran listrik, dan pembangunan instalasi baru maupun pemeliharaan yang tidak bisa dilakukan dengan pekerjaan offline.
Erwin berharap dengan lahirnya petugas PDKB Advance perbaikan maupun pemasangan peralatan bisa dilaksanakan dengan baik tanpa mengurangi keandalan penyaluran listrik kepada konsumen.
Direktur Human Capital Management (HCM) PT PLN Persero, Muhammad Ali mengatakan, tujuan dibentuknya tim PDKB Advance yakni untuk memastikan pekerjaan pemasangan dan pemeliharaan dapat terus dilakukan tanpa memengaruhi pasokan listrik kepada pelanggan. Melalui pasukan PDKB, sejumlah peralatan seperti Wave Trap, PMT, PMS, CVT CT dan LA tetap bisa dilakukan perbaikan atau pemeliharaan.
"Biasanya perbaikan dilakukan dengan cara dipadamkan, tapi kalau begitu aktivitas masyarakat terkendala. Makanya tetap harus diperbaiki walau dalam keadaan bertegangan, tapi tetap tidak apa-apa karena menggunakan peralatan aman, selain itu dia diberikan keterampilan lebih sehingga mereka bisa membangun, merawat dalam kondisi yang bertegangan," ujar Ali di Gardu Induk Depok, Rabu (22/11/2017).
Pihaknya mengklaim pelatihan PDKB Advance merupakan pertama kali dilakukan di Asia. Indonesia telah berhasil melahirkan petugas PDKB yang andal dan dididik dengan dukungan pengajar yang didatangkan langsung dari Brazil.
"Mereka mendidik anak itu SMK listrik yang sudah bekerja di kita dan mengerjakan pekerjaan di kondisi bertegangan tapi tetap aman. Mereka juga dapat sertifikat, bahkan ada yang sudah mengajar ke Vietnam, Filipina, Malaysia dan Thailand. Bahkan ke depan saya tantang apa bisa mengajar ke Jepang dan Korea," tuturnya.
Dia menerangkan, kebutuhan pasokan listrik yang aman dan nyaman sudah menjadi tuntutan masyarakat. Kehadiran petugas PDKB bagian dari jawaban untuk memastikan pelayanan PLN kepada pelanggan tetap terjaga.
"Karena kondisi kelistrikan kita berubah sangat cepat, 2015 kita defisit, banyak yang merah. Di 2016 dua warna yakni merah dan kuning, sementara hari ini warnanya dua lagi namun hijau dan kuning," imbuh Ali.
Sementara itu, GM PLN Transmisi Jawa Bagian Barat, Trino Erwin menjelaskan, program PDKB Advance kelanjutan dari program PDKB basic yang telah diluncurkan PLN sebelumnya. Pada program PDKB basic keterampilan yang diberikan hanya sebatas memperbaiki peralatan di gardu induk, maka PDKB Advance bisa sampai mengganti.
"Jadi kalau misalnya CT rusak kita harus bisa mengganti CT yang rusak dengan baru dengan kondisi bertengangan. Ini bedanya PDKB GI advance dan basic," jelas Erwin.
Dia membenarkan bahwa pelatihan PDKB Advance merupakan yang pertama di Asia, sebagai jawaban dari kebutuhan penyaluran listrik, dan pembangunan instalasi baru maupun pemeliharaan yang tidak bisa dilakukan dengan pekerjaan offline.
Erwin berharap dengan lahirnya petugas PDKB Advance perbaikan maupun pemasangan peralatan bisa dilaksanakan dengan baik tanpa mengurangi keandalan penyaluran listrik kepada konsumen.
(izz)