Target Pertumbuhan di 2018 Cerminan Perubahan Baru Ekonomi China
A
A
A
BEIJING - Target pertumbuhan ekonomi China pada 2018 disebut bakal mencerminkan perubahan baru dalam hal ekonomi Negeri Tirai Bambu -julukan China- tersebut. Pemerintah China sendiri lebih menekankan pada pengembangan kualitas seperti disampaikan Dewan Informasi Pemerintah China di awal pekan.
Seperti dilansir Reuters, Senin (4/12/2017) pemerintah akan menetapkan target utama di 2018 setelah melakukan studi mendalam terkait kinerja, situasi dan kondisi terbaru serta tantangan dan masalah ke depannya. "Pembangunan ekonomi dan sosial China masih menghadapi banyak kontradiksi dan tantangan yang harus diselesaikan dan ditangani dengan serius," ujar perwakilan dari pemerintah.
Sumber dari pihak pemerintah yang tidak ingin disebutkan tersebut, mengatakan kepada Reuters bahwa para pemimpin China kemungkinan besar bakal mempertahankan target pertumbuhan ekonomi seperti tahun ini yakni sekitar 6,5% pada 2018, mendatang. Bahkan ketika mereka berupaya mengendalikan risiko sistemik dari meningkatnya hutang ekonomi terbesar kedua di dunia itu.
Dana Moneter Internasional (IMF) dan beberapa ekonom telah menyarankan bahwa Beijing harus menargetkan pertumbuhan ekonomi dengan mengurangi ketergantungan terhadap hutang serta memberikan stimulus. Ditambah mendorong investasi untuk menjadi lebih produktif.
Target ekonomi yang spesifik untuk 2018, meliputi PDB, inflasi, defisit anggaran dan uang beredar, kemungkinan besar akan dituangkan dalam Rapat kerja ekonomi bulan ini. Akan tetapi diprediksi tidak akan diumumkan sampai parlemen menggelar pertemuan tahunan di bulan Maret.
China sendiri menegaskan bakal berusaha menghadilkan kualitas lebih tinggi dengan pertumbuhan ekonomi yang lebih efisien dan adil untuk mengulangi janji yang pernah dilontarkan Presiden China Xi Jinping di Kongres Partai pada bulan Oktober.
Didukung oleh pengeluaran berkelanjutan negara, konstruksi serta kebangkitan ekspor, analis memperkirakan ekonomi Cina harus mengalahkan target pertumbuhan resmi untuk tahun ini. Ekonomi tumbuh 6,7% tahun lalu, atau menjadi yang terendah dalam 26 tahun meski mulam membaik hingga 6,9% pada kuartal ketiga tahun 2017.
Namun, ekonom yang disurvei oleh Reuters mengatakan tahun depan berpotensi sedikit melambat menjadi 6,4% sebagai langkah-langkah untuk membatasi naiknya harga perumahan dan upaya untuk mengatasi risiko hutang untuk mendapatkan lebih traksi
Seperti dilansir Reuters, Senin (4/12/2017) pemerintah akan menetapkan target utama di 2018 setelah melakukan studi mendalam terkait kinerja, situasi dan kondisi terbaru serta tantangan dan masalah ke depannya. "Pembangunan ekonomi dan sosial China masih menghadapi banyak kontradiksi dan tantangan yang harus diselesaikan dan ditangani dengan serius," ujar perwakilan dari pemerintah.
Sumber dari pihak pemerintah yang tidak ingin disebutkan tersebut, mengatakan kepada Reuters bahwa para pemimpin China kemungkinan besar bakal mempertahankan target pertumbuhan ekonomi seperti tahun ini yakni sekitar 6,5% pada 2018, mendatang. Bahkan ketika mereka berupaya mengendalikan risiko sistemik dari meningkatnya hutang ekonomi terbesar kedua di dunia itu.
Dana Moneter Internasional (IMF) dan beberapa ekonom telah menyarankan bahwa Beijing harus menargetkan pertumbuhan ekonomi dengan mengurangi ketergantungan terhadap hutang serta memberikan stimulus. Ditambah mendorong investasi untuk menjadi lebih produktif.
Target ekonomi yang spesifik untuk 2018, meliputi PDB, inflasi, defisit anggaran dan uang beredar, kemungkinan besar akan dituangkan dalam Rapat kerja ekonomi bulan ini. Akan tetapi diprediksi tidak akan diumumkan sampai parlemen menggelar pertemuan tahunan di bulan Maret.
China sendiri menegaskan bakal berusaha menghadilkan kualitas lebih tinggi dengan pertumbuhan ekonomi yang lebih efisien dan adil untuk mengulangi janji yang pernah dilontarkan Presiden China Xi Jinping di Kongres Partai pada bulan Oktober.
Didukung oleh pengeluaran berkelanjutan negara, konstruksi serta kebangkitan ekspor, analis memperkirakan ekonomi Cina harus mengalahkan target pertumbuhan resmi untuk tahun ini. Ekonomi tumbuh 6,7% tahun lalu, atau menjadi yang terendah dalam 26 tahun meski mulam membaik hingga 6,9% pada kuartal ketiga tahun 2017.
Namun, ekonom yang disurvei oleh Reuters mengatakan tahun depan berpotensi sedikit melambat menjadi 6,4% sebagai langkah-langkah untuk membatasi naiknya harga perumahan dan upaya untuk mengatasi risiko hutang untuk mendapatkan lebih traksi
(akr)