Akuntan Perlu Sertifikasi Akuntansi
A
A
A
JAKARTA - Perubahan bisnis yang cepat menuntut para akuntan manajemen untuk meng-update berbagai konsep mutakhir tentang perkembangan bisnis. Keberadaan sertifikasi profesional akuntan, lahir karena adanya ketidakpuasan dari pengguna jasa profesi akuntan terhadap lulusan institusi resmi.
Hal tersebut seperti dikatakan Wakil Rektor Bidang Inovasi dan Kerjasama International Universitas Mercu Buana (UMB) Dana Santoso pada Certified Management Accounting (CMA) Training bekerja sama dengan Institute of Certified Management Accountant (ICMA) Australia, didukung Inspire Consulting pada 3-9 Desember 2017.
Menurutnya, ada beberapa pekerjaan di bidang akuntansi yang tidak terakomodir di dalam kurikulum institusi pendidikan. "Karena itu, untuk mengukur kemampuan seorang profesional akuntan dalam menjalani pekerjaan tertentu di bidang akuntansi diperlukan sertifikasi akuntansi," katanya di Jakarta, Sabtu (9/12/2017).
Dana Santoso mengatakan, ada banyak jenis sertifikasi profesional yang dikeluarkan beberapa lembaga penyedia, baik lokal ataupun internasional. Untuk lembaga lokal, sertifikasi tersebut hanya akan berlaku di tingkat lokal saja.
Sementara, sertifikasi yang dikeluarkan lembaga internasional, akan dapat diterima dimana saja. "Seperti halnya training saat ini yang merupakan training international, maka peserta setelah setelah dinyatakan lulus, maka peserta akan tersertifikasi dan menjadi anggota ICMA Australia, sebuah organisasi profesional yang diakui dunia," terang dia.
Rektorat UMB menyambut baik event international yang bergensi ini. Dana Santoso berharap dengan semakin banyaknya event international yang diselenggarakan di UMB, semakin menunjukkan bahwa Mercu Buana adalah World Class University.
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMB Harnovinsah menilai, kegiatan CMA Training sangat bagus sebagai wujud interaksi akademik dengan dunia praktik.
"Setelah mengikuti event ini, saya berharap para akuntan manajemen aktif sebagai penyedia informasi dan menjadi agen perubahan yang memberi nilai tambah bagi organisasi," ujarnya.
Pelatihan ini diikuti 26 peserta yang terdiri dari 13 praktisi dan 13 akademisi yang berasal dari berbagai daerah diantaranya Ambon, Banjarmasin, Makassar, Medan, dan berbagai kota lainnya.
Hal tersebut seperti dikatakan Wakil Rektor Bidang Inovasi dan Kerjasama International Universitas Mercu Buana (UMB) Dana Santoso pada Certified Management Accounting (CMA) Training bekerja sama dengan Institute of Certified Management Accountant (ICMA) Australia, didukung Inspire Consulting pada 3-9 Desember 2017.
Menurutnya, ada beberapa pekerjaan di bidang akuntansi yang tidak terakomodir di dalam kurikulum institusi pendidikan. "Karena itu, untuk mengukur kemampuan seorang profesional akuntan dalam menjalani pekerjaan tertentu di bidang akuntansi diperlukan sertifikasi akuntansi," katanya di Jakarta, Sabtu (9/12/2017).
Dana Santoso mengatakan, ada banyak jenis sertifikasi profesional yang dikeluarkan beberapa lembaga penyedia, baik lokal ataupun internasional. Untuk lembaga lokal, sertifikasi tersebut hanya akan berlaku di tingkat lokal saja.
Sementara, sertifikasi yang dikeluarkan lembaga internasional, akan dapat diterima dimana saja. "Seperti halnya training saat ini yang merupakan training international, maka peserta setelah setelah dinyatakan lulus, maka peserta akan tersertifikasi dan menjadi anggota ICMA Australia, sebuah organisasi profesional yang diakui dunia," terang dia.
Rektorat UMB menyambut baik event international yang bergensi ini. Dana Santoso berharap dengan semakin banyaknya event international yang diselenggarakan di UMB, semakin menunjukkan bahwa Mercu Buana adalah World Class University.
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMB Harnovinsah menilai, kegiatan CMA Training sangat bagus sebagai wujud interaksi akademik dengan dunia praktik.
"Setelah mengikuti event ini, saya berharap para akuntan manajemen aktif sebagai penyedia informasi dan menjadi agen perubahan yang memberi nilai tambah bagi organisasi," ujarnya.
Pelatihan ini diikuti 26 peserta yang terdiri dari 13 praktisi dan 13 akademisi yang berasal dari berbagai daerah diantaranya Ambon, Banjarmasin, Makassar, Medan, dan berbagai kota lainnya.
(izz)