APL Raih Penghargaan GCG Terbaik dan CEO Idaman
A
A
A
JAKARTA - PT Agung Podomoro Land Tbk (APL), berhasil meraih penghargaan Top 5 Most Admired CEO Award 2017 in Property Sector yang diselenggarakan oleh Warta Ekonomi.
Penghargaan ini diberikan oleh Founder dan Presiden Komisaris Warta Ekonomi Fadel Muhammad dan disaksikan Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution di Grand Ballroom Balai Kartini, Jakarta Selatan.
Chief Executive Officer (CEO) APL, Cosmas Batubara dianggap mampu menunjukkan kualitas dan citranya sebagai CEO idaman. Indonesia memiliki banyak pemimpin perusahaan yang andal, namun tidak semua pemimpin menjadi sosok idaman bagi banyak orang.
Selain itu, Menteri Perumahan Rakyat 1978-1988 ini dinilai sebagai sosok yang memiliki reputasi, komitmen, kerja keras, serta kepiawaian dalam mengelola APL hingga mampu menjadikan perusahaan tersebut tumbuh dan berkembang.
Sebelumnya, Cosmas juga mendapatkan penghargaan Nation Builder Award dari Indonesia Economic Forum di Hotel Sangri-La Jakarta pada akhir November 2017 kemarin.
Penghargaan ini semakin lengkap dengan diraihnya Top 5 Good Corporate Governance (GCG) Issues in Property Sector oleh APL. APL berada dalam urutan pertama dalam kategori GCG tersebut.
Sekretaris Perusahaan APL, Justini Omas mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi penghargaan yang diberikan ini. Menurutnya, ini salah satu pengakuan atas baiknya tata kelola yang diimplementasikan APL sebagai perusahaan maupun terhadap orang-orang yang bekerja di dalam perusahaan dan kontribusinya terhadap industri properti.
"Tidak cukup sampai di sini, kami akan terus berusaha meningkatkan GCG menjadi lebih baik lagi. Dengan GCC yang baik, maka dapat menjaga kesinambungan usaha perusahaan dalam jangka panjang dan konsisten menjalankan visi dan misi yang telah dibuat," kata Justini dalam keterangan resmi, Jakarta, Selasa (12/12/2017).
Dalam memberikan penghargaan ini, Warta Ekonomi menggunakan dua metodologi yakni metode kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif dilakukan dengan menggunakan desk research untuk mendapatkan gambaran awal mengenai kinerja perusahaan di tahun 2017. Hasilnya menjadi bahan awal untuk proses kegiatan riset kuantitatif pada tahap selanjutnya.
Adapun metode kuantitatif dilakukan melalui pengumpulan data secara online. Penyebaran kuesioner secara online dilakukan kepada 17.124 responden dengan kriteria pencari kerja (job seekers) dan pekerja (workers) di lima kota besar, yaitu Jakarta, Surabaya, Medan, Makassar, dan Bandung.
Tujuannya, untuk mendapatkan CEO pilihan karyawan yang dianggap memiliki pengalaman dan pemahaman di industri tempat mereka bekerja. Pemilihan kandidat pada survei CEO Idaman dilakukan dengan menjaring nama-nama CEO pilihan responden.
Dasar kriteria penilaian CEO Idaman ini mulai dari Leadership Image, Professional Image, Personal Image, Performance Image, Global Competitiveness Image, dan Social Image.
Setelah melakukan seluruh rangkaian riset, didapatkan total 105 CEO Idaman. Sebanyak 105 CEO Idaman tersebut terdiri dari 90 CEO dalam masing-masing sektor serta 15 CEO special mention.
Adapun untuk penilaian GCG menggunakan lima prinsip telah yang dibuat oleh Komite Nasional Kebijakan Goverance (KNKG) yaitu transparency, accountability, responsibility, independency, dan fairness.
Penghargaan ini diberikan oleh Founder dan Presiden Komisaris Warta Ekonomi Fadel Muhammad dan disaksikan Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution di Grand Ballroom Balai Kartini, Jakarta Selatan.
Chief Executive Officer (CEO) APL, Cosmas Batubara dianggap mampu menunjukkan kualitas dan citranya sebagai CEO idaman. Indonesia memiliki banyak pemimpin perusahaan yang andal, namun tidak semua pemimpin menjadi sosok idaman bagi banyak orang.
Selain itu, Menteri Perumahan Rakyat 1978-1988 ini dinilai sebagai sosok yang memiliki reputasi, komitmen, kerja keras, serta kepiawaian dalam mengelola APL hingga mampu menjadikan perusahaan tersebut tumbuh dan berkembang.
Sebelumnya, Cosmas juga mendapatkan penghargaan Nation Builder Award dari Indonesia Economic Forum di Hotel Sangri-La Jakarta pada akhir November 2017 kemarin.
Penghargaan ini semakin lengkap dengan diraihnya Top 5 Good Corporate Governance (GCG) Issues in Property Sector oleh APL. APL berada dalam urutan pertama dalam kategori GCG tersebut.
Sekretaris Perusahaan APL, Justini Omas mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi penghargaan yang diberikan ini. Menurutnya, ini salah satu pengakuan atas baiknya tata kelola yang diimplementasikan APL sebagai perusahaan maupun terhadap orang-orang yang bekerja di dalam perusahaan dan kontribusinya terhadap industri properti.
"Tidak cukup sampai di sini, kami akan terus berusaha meningkatkan GCG menjadi lebih baik lagi. Dengan GCC yang baik, maka dapat menjaga kesinambungan usaha perusahaan dalam jangka panjang dan konsisten menjalankan visi dan misi yang telah dibuat," kata Justini dalam keterangan resmi, Jakarta, Selasa (12/12/2017).
Dalam memberikan penghargaan ini, Warta Ekonomi menggunakan dua metodologi yakni metode kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif dilakukan dengan menggunakan desk research untuk mendapatkan gambaran awal mengenai kinerja perusahaan di tahun 2017. Hasilnya menjadi bahan awal untuk proses kegiatan riset kuantitatif pada tahap selanjutnya.
Adapun metode kuantitatif dilakukan melalui pengumpulan data secara online. Penyebaran kuesioner secara online dilakukan kepada 17.124 responden dengan kriteria pencari kerja (job seekers) dan pekerja (workers) di lima kota besar, yaitu Jakarta, Surabaya, Medan, Makassar, dan Bandung.
Tujuannya, untuk mendapatkan CEO pilihan karyawan yang dianggap memiliki pengalaman dan pemahaman di industri tempat mereka bekerja. Pemilihan kandidat pada survei CEO Idaman dilakukan dengan menjaring nama-nama CEO pilihan responden.
Dasar kriteria penilaian CEO Idaman ini mulai dari Leadership Image, Professional Image, Personal Image, Performance Image, Global Competitiveness Image, dan Social Image.
Setelah melakukan seluruh rangkaian riset, didapatkan total 105 CEO Idaman. Sebanyak 105 CEO Idaman tersebut terdiri dari 90 CEO dalam masing-masing sektor serta 15 CEO special mention.
Adapun untuk penilaian GCG menggunakan lima prinsip telah yang dibuat oleh Komite Nasional Kebijakan Goverance (KNKG) yaitu transparency, accountability, responsibility, independency, dan fairness.
(izz)