PLN Ngebut Listriki Desa-Desa di Papua-Papua Barat

Selasa, 19 Desember 2017 - 20:01 WIB
PLN Ngebut Listriki Desa-Desa di Papua-Papua Barat
PLN Ngebut Listriki Desa-Desa di Papua-Papua Barat
A A A
JAKARTA - PT PLN (Persero) bekerja cepat melistriki desa-desa terpencil di kawasan Papua dan Papua Barat. Para petugas lapangan BUMN kelistrikan itu menjadi garda terdepan memastikan ketersediaan pasokan listrik sampai rumah warga.

Berkat kerja keras tersebut, sebanyak 191 desa di Bumi Cendrawasih telah terlistriki. Rencananya, 74 desa di antaranya akan diresmikan pada tanggal 20 Desember 2017 mendatang oleh Presiden Joko Widodo sebagai kado istimewa bagi warga di desa pedalaman Papua dan Papua Barat.

Khusus untuk Nabire, pada bulan Desember ini akan ada dua desa yang dilistriki PLN, yakni Bomopay dan Parauto yang terletak di Distrik Yaro. Kedua desa ini akan mendapatkan suplai dari Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Nabire kapasitas 20 MW. Untuk memasok kelistrikan di desa tersebut PLN membangun Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 3,25 kms, selain itu PLN juga membangun Jaringan Tegangan Rendah (JTR) 1 kms dan gardu 50 kVA.

Sementara itu, Desa Parauto berjarak 66 km dari pusat kota Nabire, dengan 48 kepala keluarga yang mayoritas bermatapencaharian sebagai petani. Untuk menyalurkan listrik ke rumah warga, PLN telah membangun JTM 6,25 kms, JTR 0,9 kms dan gardu 25 kVA.

"Banyak tantangan yang kami hadapi dalam pemasangan listrik di desa-desa terutama pedalaman Papua dan Papua Barat, di antaranya mobilisasi alat karena medan yang sangat berat. Namun senyum puas warga yang akhirnya bisa menerima listrik menjadi kebahagiaan dan memacu kami untuk terus melistriki desa-desa lainnya," ungkap Direktur Bisnis Regional Maluku dan Papua PLN Ahmad Rofik melalui keterangan tertulisnya, Selasa (19/12/2017).

Rofik melanjutkan untuk 74 desa, total investasi yang digelontorkan PLN mencapai Rp150 miliar. Jumlah kepala keluarga yang rumahnya sudah tersambung listrik di 74 desa tersebut tercatat sebanyak 1.040 kepala keluarga. Sedangkan, potensi pelanggan yang belum tersambung 2.700 kepala keluarga.

"Jadi untuk melistriki satu kepala keluarga membutuhkan biaya kira-kira Rp150 juta, ini disebabkan beratnya medan geografis desa yang akan dilistriki," tuturnya.

Pembangunan listrik pedesaan merupakan salah satu Program Strategis Pemerintah untuk meningkatkan Rasio Elektrifikasi dan Rasio Desa Berlistrik. Dalam dua tahun terakhir, PLN Wilayah Papua dan Papua Barat telah berhasil meningkatkan Rasio Elektrifikasi Provinsi Papua dari 45,93% menjadi 50,11% dan Rasio Desa Berlistrik dari 22,02% pada tahun 2015 menjadi 29,53% pada tahun 2017.

Sedangkan untuk Provinsi Papua Barat, Rasio Elektrifikasi meningkat dari 82,7% menjadi 91,76% dan Rasio Desa Berlistrik dari 33,23% pada tahun 2015 menjadi 54,47% pada tahun 2017.

Berdasarkan data Potensi Desa (PODES) dari Ditjen Ketenagalistrikan, jumlah desa di Provinsi Papua dan Papua Barat yang belum berlistrik pada tahun 2016 sebanyak 2.376 desa. Dari 2.376 desa tersebut, 1.941 desa akan dilistriki secara pra-elektrifikasi oleh Ditjen EBTKE Kementerian ESDM menggunakan program lampu tenaga surya hemat energi (LTSHE), sehingga desa yang harus dilistriki PLN sampai dengan tahun 2018 sebanyak 435 desa.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5794 seconds (0.1#10.140)