Harga Minyak Dunia Ditutup Melompat Tinggi Jelang Libur Natal
A
A
A
NEW YORK - Harga minyak mentah dunia pada akhir perdagangan akhir pekan kemarin, melompat tinggi untuk memantapkan posisi mendekati level tertinggi sejak 2015. Lonjakan harga minyak seiring janji pemimpin OPEC yakni Arab Saudi serta produsen top dunia non-OPEC Rusia bahwa setiap pemotongan produksi bakal terus dilakukan bertahap.
Seperti dilansir Reuters, Sabtu (23/12/2017) harga minyak mentah berjangka Brent yang menjadi menjadi patokan internasional untuk harga minyak, mengakhiri sesi dengan kenaikan 35 sen pada posisi USD65,25 per barel, hingga menuju level tertinggi sejak Juni 2015. Sementara harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) menetap lewat tambahan 11 sen di level USD58,47 per barel.
WTI juga telah menyentuh nilai-nilai yang tidak terlihat sejak pertengahan-2015 selama dua bulan. Kontrak keduanya maju lebih awal karena menjelang liburan Natal. Selain itu likuiditas pasar juga mengering pada Jumat kemarin seiring banyak pedagang memilih tutup sebelum Natal dan Tahun Baru. Sekitar 280.000 minyak mentah berjangka AS diperdagangkan, sedangkan minyak mentah Brent lebih rendah.
"Saya pikir pasar sedang seimbang secara keseluruhan, tapi masih menyisakan risiko Brent karena apresiasi harga. Investor mendatar dan menunggu perdagangan hari pertama bulan Januari 2018 serta bertanya-tanya apakah WTI mampu tembus USD60 dan Brent di level USD66," ujar Broker ICAP Scott Shelton.
Harga minyak telah pulih dibandingkan tahun lalu di belakang pemotongan produksi minyak OPEC, Rusia dan produsen lain, membantu mengurangi overhang inventaris global. Menteri Energi Rusia Alexander Novak mengatakan akan terus mempertahankan serta memperluas kebijakan tersebut untuk menghindari lonjakan pasokan Internasional.
Seperti dilansir Reuters, Sabtu (23/12/2017) harga minyak mentah berjangka Brent yang menjadi menjadi patokan internasional untuk harga minyak, mengakhiri sesi dengan kenaikan 35 sen pada posisi USD65,25 per barel, hingga menuju level tertinggi sejak Juni 2015. Sementara harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) menetap lewat tambahan 11 sen di level USD58,47 per barel.
WTI juga telah menyentuh nilai-nilai yang tidak terlihat sejak pertengahan-2015 selama dua bulan. Kontrak keduanya maju lebih awal karena menjelang liburan Natal. Selain itu likuiditas pasar juga mengering pada Jumat kemarin seiring banyak pedagang memilih tutup sebelum Natal dan Tahun Baru. Sekitar 280.000 minyak mentah berjangka AS diperdagangkan, sedangkan minyak mentah Brent lebih rendah.
"Saya pikir pasar sedang seimbang secara keseluruhan, tapi masih menyisakan risiko Brent karena apresiasi harga. Investor mendatar dan menunggu perdagangan hari pertama bulan Januari 2018 serta bertanya-tanya apakah WTI mampu tembus USD60 dan Brent di level USD66," ujar Broker ICAP Scott Shelton.
Harga minyak telah pulih dibandingkan tahun lalu di belakang pemotongan produksi minyak OPEC, Rusia dan produsen lain, membantu mengurangi overhang inventaris global. Menteri Energi Rusia Alexander Novak mengatakan akan terus mempertahankan serta memperluas kebijakan tersebut untuk menghindari lonjakan pasokan Internasional.
(akr)