Perdagangan China dan Korea Utara Membaik di November

Sabtu, 23 Desember 2017 - 13:06 WIB
Perdagangan China dan...
Perdagangan China dan Korea Utara Membaik di November
A A A
BEIJING - Perdagangan China dengan Korea Utara meningkat USD388 juta pada bulan November, meski begitu masih tetap berada di kisaran level terendah tahun ini. Data yang diumumkan pada hari ini, Sabtu (23/12/2017) memperlihatkan sanksi berat terus memperlambat bisnis dengan negara tetangga yang terisolasi.

(Baca Juga: Perdagangan China-Korut Turun Tajam di Oktober Usai Sanksi PBB
Seperti dilansir Reuters, total kenaikan yang dicapai yakni 15.9% dibandingkan bulan Oktober, sebesar USD334.89 juta tapi jauh lebih rendah dari posisi setahun lalu di level USD613.2 juta. Data tersebut menurut rilisan China General umum Administrasi Bea Cukai.

Sementara data tersebut menunjukkan pickup bulanan, perdagangan China dan Korea Utara mengalami perlambatan karena sanksi yang diberikan oleh Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). Santi terbaru yang diberlakukan pada 5 November, melarang Pyongyang untuk menjual batu bara, bijih besi, hingga dan makanan laut di luar negeri.

Ekonomi terbesar kedua dunia membeli barang bernilai USD100.18 juta dari Korea Utara pada bulan lalu, dari USD90.75 juta pada bulan Oktober tetapi rendah dibandingkan untuk USD262.2 juta setahun yang lalu, seperti ditunjukkan data.

Oktober menjadi yang teredah menurut catatan pemerintah China seperti pada Januari 2014, silam. Ekspor mencapai USD287.84 juta pada bulan November dari USD244.2 juta pada bulan Oktober. Perdagangan antara kedua negara telah melambat tahun ini, terutama setelah China melarang pembelian batubara pada bulan Februari.

PBB memperkirakan larangan terbaru, bakal kembali dikenakan setelah tes misil balistik pada bulan Juli, akan memangkas pendapatan ekspor tahunan Korut mencapai sekitar USD3 miliar. Pada hari Jumat, Dewan Keamanan PBB mengenakan sanksi baru pada Korea Utara atas tes rudal balistik antarbenua 29 Nov yang bertujuan membatasi akses untuk produk minyak bumi olahan dan minyak mentah.
(akr)
Berita Terkait
Ekonomi China Pulih,...
Ekonomi China Pulih, Tumbuh 4,9 Persen Kuartal III 2020
Krisis Ekonomi China...
Krisis Ekonomi China Pengaruhi Ekspor Impor Dalam Negeri
Gelombang Covid-19 Kembali...
Gelombang Covid-19 Kembali Hantam Ekonomi Tiongkok
Menteri Keuangan Waspadai...
Menteri Keuangan Waspadai Situasi Kontraksi Ekonomi China
Momen Unik saat Presiden...
Momen Unik saat Presiden Prabowo Bicara Bahasa Tiongkok di Beijing
China Rebound, Bidik...
China Rebound, Bidik Pertumbuhan Ekonomi di Atas 6%
Berita Terkini
Bos Danantara: Indonesia...
Bos Danantara: Indonesia Punya Ruang Besar bagi Investasi Asing
1 jam yang lalu
AQUA Kolaborasi dengan...
AQUA Kolaborasi dengan Masjid Istiqlal Gelar Edukasi Sehat Menyambut Ramadan
2 jam yang lalu
MSIG Life Tuntaskan...
MSIG Life Tuntaskan Pembayaran Klaim dan Manfaat Rp752 Miliar di 2024
2 jam yang lalu
Lestarikan Terumbu Karang,...
Lestarikan Terumbu Karang, PHE ONWJ Kembangkan Inovasi Paranje
3 jam yang lalu
CEO Danantara: Investasi...
CEO Danantara: Investasi Harus Pacu Kualitas SDM Indonesia
3 jam yang lalu
Bank Teratas Dunia Ini...
Bank Teratas Dunia Ini Ramal Dolar AS Bisa Kehilangan Status Global
4 jam yang lalu
Infografis
Panda Raksasa Hewan...
Panda Raksasa Hewan Endemik China yang Mengejutkan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved