Ekspor Minyak China ke Korea Utara Terhenti di November
A
A
A
BEIJING - Ekspor minyak China berhenti ke Korea Utara (Korut) pada bulan November, berdasarkan data kepabeanan Negeri Tirai Bambu -julukan China- tersebut. Kebijakan ini merupakan buntut dari sanksi yang diberlakukan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam upaya membatasi pengiriman minyak untuk mengisolasi negara pimpinan Kim Jong Un itu.
Seperti dilansir Reuters, Selasa (26/12) ketegangan telah mencuat kembali atas Korea Utara seiring kelanjutan program nuklir dan rudal. Pekan lalu Dewan Keamanan PBB mengenakan sanksi baru kepada perdagangan dengan Korea Utara, termasuk membatasi pengiriman minyak hanya 500.000 barel per tahun. Beijing juga tidak mengimpor biji besi, batu bara pada bulan November.
Tercatat bulan ini menjadi kedua dikenakannya sanksi penuh kepada Korut. China sendiri merupakan sumber utama bahan bakar Korea Utara, namun data dari Administrasi Umum Bea tidak ada kegitan ekspor bensi, diesel hingga bakar bakar jet ke negara tengganya yang terisolasi sejak bulan lalu. November menjadi bulan kedua beruntun China tidak melakukan ekspor ke Korea Utara.
Terakhir kali China melakukan hal yang sama yakni tidak mengirimkan bahab bakar jet ke Pyongyang Februari tahun 2015. "Ini merupakan hal yang alami dari pengetatan berujung sanksi terhadap Korea Utara. Pengetatan ini juga mencerminkan bagaimana sikap China," ujar pengamat hubungan bilateral Korea Utara yaitu Cai Jian dari Univesitas Fudan di Shanghai.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying mengatakan, dia tidak tahu rincian apapun tentang situasi produk minyak yang diekspor. "Prinsipnya, China secara konsisten sepenuhnya relevan dengan resolusi Dewan Keamanan PBB secara jujur, benar serta menegakkan sanksi atas Korea Utara. Kami telah menetapkan satu set mekanisme operasi serta metode yang efektif," tegasnya.
Seperti dilansir Reuters, Selasa (26/12) ketegangan telah mencuat kembali atas Korea Utara seiring kelanjutan program nuklir dan rudal. Pekan lalu Dewan Keamanan PBB mengenakan sanksi baru kepada perdagangan dengan Korea Utara, termasuk membatasi pengiriman minyak hanya 500.000 barel per tahun. Beijing juga tidak mengimpor biji besi, batu bara pada bulan November.
Tercatat bulan ini menjadi kedua dikenakannya sanksi penuh kepada Korut. China sendiri merupakan sumber utama bahan bakar Korea Utara, namun data dari Administrasi Umum Bea tidak ada kegitan ekspor bensi, diesel hingga bakar bakar jet ke negara tengganya yang terisolasi sejak bulan lalu. November menjadi bulan kedua beruntun China tidak melakukan ekspor ke Korea Utara.
Terakhir kali China melakukan hal yang sama yakni tidak mengirimkan bahab bakar jet ke Pyongyang Februari tahun 2015. "Ini merupakan hal yang alami dari pengetatan berujung sanksi terhadap Korea Utara. Pengetatan ini juga mencerminkan bagaimana sikap China," ujar pengamat hubungan bilateral Korea Utara yaitu Cai Jian dari Univesitas Fudan di Shanghai.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying mengatakan, dia tidak tahu rincian apapun tentang situasi produk minyak yang diekspor. "Prinsipnya, China secara konsisten sepenuhnya relevan dengan resolusi Dewan Keamanan PBB secara jujur, benar serta menegakkan sanksi atas Korea Utara. Kami telah menetapkan satu set mekanisme operasi serta metode yang efektif," tegasnya.
(akr)