Tarif Pesawat Terbang Naik, Inflasi Desember Tembus 0,71%
A
A
A
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data inflasi Desember 2017 sebesar 0,71%. Hal ini terjadi karena kenaikan tarif transportasi udara sepanjang Desember 2017.
Kepala BPS, Suhariyanto mengungkapkan, pihaknya telah melakukan pemantauan di 82 kota indeks harga konsumen (IHK) dan hasilnya menunjukkan bahwa seluruh kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Jayapura, Papua, sebesar 2,28%, sedangkan terendah ada di Sorong, Papua yang mencapai 0,18%.
"Perkembangan harga berbagai komoditas pada Desember 2017 secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Hasil pemantauan BPS di 82 kota pada bulan Desember 2017 terjadi inflasi 0,71%. Perkembangan harga di 82 kota, seluruh kota mengalami inflasi. Tertinggi inflasi terjadi di kota Jayapura 2,28% dan terendah di Sorong 0,18%. Penyebab utama tingginya inflasi di Jayapura adalah kenaikan tarif angkutan udara," katanya di Gedung BPS, Jakarta, Selasa (2/1/2018).
Menurutnya, inflasi yang tinggi selama Desember 2017 ini telah dapat diprediksi. Hal ini mengingat banyaknya permintaan, baik bahan kebutuhan pokok atau penggunaan alat transportasi selama libur Natal dan Tahun Baru 2018.
"Inflasi pada Desember 2017 sebesar 0,71% ini kita sudah menduga pasti inflasi Desember lebih tinggi dari November. Karena banyak permintaan di hari Natal. Jadi ini lebih tinggi dari posisi Desember 2015 yang sebesar 0,42% tapi lebih rendah dari 2016 yang sebesar 0,96%," imbuh dia.
Selain karena kenaikan tarif angkutan udara, pria yang akrab disapa Kecuk ini menyampaikan, inflasi juga terjadi karena sejumlah bahan kebutuhan pokok mengalami kenaikan. "Jadi inflasi penyebab utamanya ada dua yaitu bahan makanan yang inflasinya 2,26% dan transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,75%," tandasnya.
Kepala BPS, Suhariyanto mengungkapkan, pihaknya telah melakukan pemantauan di 82 kota indeks harga konsumen (IHK) dan hasilnya menunjukkan bahwa seluruh kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Jayapura, Papua, sebesar 2,28%, sedangkan terendah ada di Sorong, Papua yang mencapai 0,18%.
"Perkembangan harga berbagai komoditas pada Desember 2017 secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Hasil pemantauan BPS di 82 kota pada bulan Desember 2017 terjadi inflasi 0,71%. Perkembangan harga di 82 kota, seluruh kota mengalami inflasi. Tertinggi inflasi terjadi di kota Jayapura 2,28% dan terendah di Sorong 0,18%. Penyebab utama tingginya inflasi di Jayapura adalah kenaikan tarif angkutan udara," katanya di Gedung BPS, Jakarta, Selasa (2/1/2018).
Menurutnya, inflasi yang tinggi selama Desember 2017 ini telah dapat diprediksi. Hal ini mengingat banyaknya permintaan, baik bahan kebutuhan pokok atau penggunaan alat transportasi selama libur Natal dan Tahun Baru 2018.
"Inflasi pada Desember 2017 sebesar 0,71% ini kita sudah menduga pasti inflasi Desember lebih tinggi dari November. Karena banyak permintaan di hari Natal. Jadi ini lebih tinggi dari posisi Desember 2015 yang sebesar 0,42% tapi lebih rendah dari 2016 yang sebesar 0,96%," imbuh dia.
Selain karena kenaikan tarif angkutan udara, pria yang akrab disapa Kecuk ini menyampaikan, inflasi juga terjadi karena sejumlah bahan kebutuhan pokok mengalami kenaikan. "Jadi inflasi penyebab utamanya ada dua yaitu bahan makanan yang inflasinya 2,26% dan transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,75%," tandasnya.
(ven)