Hobi Nonton dan Anggap Perhiasan sebagai Investasi
A
A
A
LEBIH dari dua dekade bekerja di perusahaan perhiasan, Petronella Soan mengaku belajar banyak. Seiring waktu, kecintaan wanita yang akrab dengan sapaan Nella itu terhadap perhiasan terus tumbuh. Apalagi manakala melihat betapa rumit dan kreatifnya proses penciptaan sebuah perhiasan emas dan berlian.
"Saya melihat sebuah proses yang namanya berlian itu terbentuknya seperti apa, bikinnya seperti apa, sehingga value perhiasan itu di mata saya menjadi sangat berharga," ujar wanita yang kini menjabat sebagai chief operating officer (COO) PT Central Mega Kencana (CMK) ini.
Menurut dia, perhiasan bukan sekadar fashion, melainkan punya nilai jual dan makna yang lebih dari itu. "Saya selalu bilang, perhiasan itu beauty investment. Sekali kita pakai, kita jadi percaya diri, berasa jadi cantik. Di sisi lain, perhiasan juga bisa diwariskan," tuturnya.
Nella berharap orang memperlakukan perhiasan tidak sekadar sebagai fashion, tetapi juga bisa menjadi investasi untuk anak cucu kelak. "Konteks investasinya seperti itu. Jadi lebih ke heritage, bisa menjadi warisan bagi anak-cucu," tandasnya.
Dengan usia yang relatif masih muda,38, Nella terbilang sukses menapaki kariernya hingga menjadi COO. Bekerja 22 tahun di industri perhiasan juga tak membuatnya jenuh. Baginya, selama perusahaan masih memberinya ruang untuk belajar dan berkembang, tidak ada alasan untuk pindah ke perusahaan lain.
"Saya selalu dikasih kesempatan untuk belajar. Bahkan saya selalu dikasih kesempatan untuk melakukan kesalahan. Kadang dari sebuah kesalahan kita bisa belajar banyak dan itu bahkan lebih mengena dibandingkan kita belajar sebuah teori," jelasnya.
Di sela kesibukannya, Nella yang juga seorang ibu mencoba meluangkan waktu untuk keluarganya, terutama pada akhir pekan atau hari libur. "Saya berusaha untuk balance antara keluarga dan pekerjaan. Saya memberikan pengertian untuk keluarga saya, terutama suami dan anak," katanya.
Mengingat pekerjaannya yang banyak dihabiskan di mal, wanita kelahiran Toraja ini juga adakalanya membagi waktunya dengan anak-anak di mal juga. "Jadi saya berusaha mengharmoniskan kondisi ini sehingga ada momen di mana saya bisa tetap bersama keluarga," ungkapnya.
Di waktu luang, Nella juga menyempatkan untuk menonton film. Bahkan dalam sehari bisa menonton tiga film di bioskop. "Kadang-kadang kalau weekend, nonton satu hari bisa tiga film kalau pas filmnya bagus-bagus. Masuk bioskop, keluar, makan, masuk lagi sampai makan malam selesai," tuturnya.
Dia menceritakan, menonton menjadi salah satu hiburan untuk dirinya sekaligus menemani anak-anak menonton bersama dengan keluarga. Begitu pula di rumah, terkadang dia minta keluarganya untuk merekam film yang sedang ditayangkan. Saat anak-anaknya sudah tertidur, rekaman film itu diputarnya sebagai hiburan pelepas lelah.
"Saya melihat sebuah proses yang namanya berlian itu terbentuknya seperti apa, bikinnya seperti apa, sehingga value perhiasan itu di mata saya menjadi sangat berharga," ujar wanita yang kini menjabat sebagai chief operating officer (COO) PT Central Mega Kencana (CMK) ini.
Menurut dia, perhiasan bukan sekadar fashion, melainkan punya nilai jual dan makna yang lebih dari itu. "Saya selalu bilang, perhiasan itu beauty investment. Sekali kita pakai, kita jadi percaya diri, berasa jadi cantik. Di sisi lain, perhiasan juga bisa diwariskan," tuturnya.
Nella berharap orang memperlakukan perhiasan tidak sekadar sebagai fashion, tetapi juga bisa menjadi investasi untuk anak cucu kelak. "Konteks investasinya seperti itu. Jadi lebih ke heritage, bisa menjadi warisan bagi anak-cucu," tandasnya.
Dengan usia yang relatif masih muda,38, Nella terbilang sukses menapaki kariernya hingga menjadi COO. Bekerja 22 tahun di industri perhiasan juga tak membuatnya jenuh. Baginya, selama perusahaan masih memberinya ruang untuk belajar dan berkembang, tidak ada alasan untuk pindah ke perusahaan lain.
"Saya selalu dikasih kesempatan untuk belajar. Bahkan saya selalu dikasih kesempatan untuk melakukan kesalahan. Kadang dari sebuah kesalahan kita bisa belajar banyak dan itu bahkan lebih mengena dibandingkan kita belajar sebuah teori," jelasnya.
Di sela kesibukannya, Nella yang juga seorang ibu mencoba meluangkan waktu untuk keluarganya, terutama pada akhir pekan atau hari libur. "Saya berusaha untuk balance antara keluarga dan pekerjaan. Saya memberikan pengertian untuk keluarga saya, terutama suami dan anak," katanya.
Mengingat pekerjaannya yang banyak dihabiskan di mal, wanita kelahiran Toraja ini juga adakalanya membagi waktunya dengan anak-anak di mal juga. "Jadi saya berusaha mengharmoniskan kondisi ini sehingga ada momen di mana saya bisa tetap bersama keluarga," ungkapnya.
Di waktu luang, Nella juga menyempatkan untuk menonton film. Bahkan dalam sehari bisa menonton tiga film di bioskop. "Kadang-kadang kalau weekend, nonton satu hari bisa tiga film kalau pas filmnya bagus-bagus. Masuk bioskop, keluar, makan, masuk lagi sampai makan malam selesai," tuturnya.
Dia menceritakan, menonton menjadi salah satu hiburan untuk dirinya sekaligus menemani anak-anak menonton bersama dengan keluarga. Begitu pula di rumah, terkadang dia minta keluarganya untuk merekam film yang sedang ditayangkan. Saat anak-anaknya sudah tertidur, rekaman film itu diputarnya sebagai hiburan pelepas lelah.
(amm)