Menteri Susi Cabut Larangan Cantrang Usai Didemo Ribuan Nelayan

Rabu, 17 Januari 2018 - 19:07 WIB
Menteri Susi Cabut Larangan...
Menteri Susi Cabut Larangan Cantrang Usai Didemo Ribuan Nelayan
A A A
JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti akhirnya mencabut larangan cantrang, trawl dan alat tangkap lainnya yang menuai kontroversi. Keputusan ini diambil setelah ribuan nelayan Pantura menggelar aksi demonstrasi mendesak penghapusan kebijakan soal cantrang tersebut di lapangan Monas dan kemudian menuju Istana.

Selain itu Susi meminta agar nelayan tak menambah kapal milik mereka serta menegaskan, hanya kapal cantrang yang sudah terdaftar boleh melaut menggunakan cantrang. "Tidak boleh ada kapal tambahan lagi. Saya tidak mau ada kapal cantrang ilegal yang tidak punya ukuran,” kata Susi saat berorasi di Jakarta, Rabu (17/1/2018).

Ribuan nelayan asal Pantura berunjuk rasa di depan Istana Merdeka, Jakarta, sejak tadi pagi. Mereka memprotes kebijakan larangan menangkap ikan dengan cantrang dan meminta Menteri Susi Pudjiastuti mencabut larangan tersebut karena telah merugikan nelayan tradisional.

Ketua Umum Aliansi Nelayan Indonesia Riyono mengatakan, larangan cantrang berdampak signifikan terhadap kesejahteraan nelayan. Menurut dia, jika cantrang tidak diperbolehkan, akan ada 5.000-6.000 kapal nelayan mangkrak.

Dalam aksi unjuk rasa itu, perwakilan nelayan kemudian ditemui Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya ketika Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja di Tegal, Jawa Tengah.

Menteri Susi meminta agar kesepakatan antara nelayan dengan Presiden Jokowi dihormati. ”Keputusan tadi tolong dihormati. Kalau sampean bandel terus, Pak Jokowi susah. Tolong kompromi ini dipatuhi,” kata dia.

Susi menegaskan, jika nelayan tak menghormati kesepakatan tersebut, pemerintah bisa menerapkan kebijakan itu lagi. ”Kalau bohong tahun depan ditenggelamkan. Saya mau Anda menguasai laut Indonesia. Bukan kapal asing. Hidup nelayan Indonesia,” kata Susi, yang disambut teriakan gembira oleh seluruh nelayan.

Sebelumnya Presiden Jokowi mengaku telah bertemu dengan 16 orang nelayan yang merupakan perwakilan nelayan Jawa Tengah yang berasal dari Tegal, Batang, Pati dan Rembang, di rumah makan Sate Batibul Bang Awi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, di sela-sela kunjungan kerja (kunker)-nya, Senin (15/1).

“Kita akan mencarikan solusi agar nelayan ini juga bisa melaut dengan baik tetapi juga dari sisi penggunaan alat-alatnya yang berdampak tidak baik bagi lingkungan itu juga bisa dihindarkan,” terang Jokowi saat itu.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0018 seconds (0.1#10.140)