Harga Minyak Dunia Lanjutkan Penguatan Dekati Posisi Tertinggi
A
A
A
TOKYO - Harga minyak mentah dunia memperpanjang keuntungan pada perdagangan hari ini, Selasa (27/2/2018) didukung oleh penguatan permintaan. Ditambah terjaganya pemangkasan produksi yang dipimpin oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak Dunia (OPEC) serta sentimen positif datang dari penyusutan produksi minyak Amerika Serikat (AS).
Seperti dilansir Reuters hari ini, harga minyak AS West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April meningkat mencapai sebesar 4 sen ke level USD63,95 barel pada pukul 02.23 GMT. Peningkatan ini telah terjadi selama empat hari beruntun, untuk lebih tinggi dari awal pekan sejak 6 Februari di posisi USD64.24/barel. Sedangkan harga minyak Brent untuk hari kelima, bertambah 1 sen pada level USD67,51 barel.
Harga minyak cenderung menjaga tren peningkatan sejak administrasi informasi energi AS (EIA) pekan lalu mengatakan ada kejutan pada stok minyak di tengah kejatuhan aktivitas impor serta lonjakan ekspor. "Persediaan terus berkurang dan menggema di kalangan pedagang, sementara gangguan pasokan di Libya juga memberi dorongan ekstra," ujar Kepala Perdagangan untuk wilayah Asia-Pasifik di pialang berjangka Oanda yakni Stephen Innes.
Ia merujuk kepada pernyataan Libya National Oil Corp yang mengumumkan akhir pekan kemarin, ladang minyak telah ditutup oleh protes dari para penjaga. Di sisi lain persediaan minyak mentah AS diperkirakan telah meningkat hingga 2,7 juta barel minggu lalu, berdasarkan survei yang ditunjukkan Reuters. American Petroleum Institute dijadwalkan bakal memaparkan data mingguan tengah pekan ini diikuti oleh EIA selanjutnya.
Di tempat lain, Menteri Energi Arab Saudi Khalid al-Falih mengatakan, bahwa produksi minyak mentah di negaranya akan berada di bawah output, sebagai komitmen kepada OPEC dan sekutunya dalam mengurangi pasokan untuk membawa keseimbangan dan stabilitas pasar. Harga juga didukung oleh data administrasi informasi energi AS pada Kamis bahwa menunjukkan produksi minyak domestik jatuh hingga 10,27 juta barel per hari dari 10,271 juta bpd minggu sebelumnya.
Seperti dilansir Reuters hari ini, harga minyak AS West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April meningkat mencapai sebesar 4 sen ke level USD63,95 barel pada pukul 02.23 GMT. Peningkatan ini telah terjadi selama empat hari beruntun, untuk lebih tinggi dari awal pekan sejak 6 Februari di posisi USD64.24/barel. Sedangkan harga minyak Brent untuk hari kelima, bertambah 1 sen pada level USD67,51 barel.
Harga minyak cenderung menjaga tren peningkatan sejak administrasi informasi energi AS (EIA) pekan lalu mengatakan ada kejutan pada stok minyak di tengah kejatuhan aktivitas impor serta lonjakan ekspor. "Persediaan terus berkurang dan menggema di kalangan pedagang, sementara gangguan pasokan di Libya juga memberi dorongan ekstra," ujar Kepala Perdagangan untuk wilayah Asia-Pasifik di pialang berjangka Oanda yakni Stephen Innes.
Ia merujuk kepada pernyataan Libya National Oil Corp yang mengumumkan akhir pekan kemarin, ladang minyak telah ditutup oleh protes dari para penjaga. Di sisi lain persediaan minyak mentah AS diperkirakan telah meningkat hingga 2,7 juta barel minggu lalu, berdasarkan survei yang ditunjukkan Reuters. American Petroleum Institute dijadwalkan bakal memaparkan data mingguan tengah pekan ini diikuti oleh EIA selanjutnya.
Di tempat lain, Menteri Energi Arab Saudi Khalid al-Falih mengatakan, bahwa produksi minyak mentah di negaranya akan berada di bawah output, sebagai komitmen kepada OPEC dan sekutunya dalam mengurangi pasokan untuk membawa keseimbangan dan stabilitas pasar. Harga juga didukung oleh data administrasi informasi energi AS pada Kamis bahwa menunjukkan produksi minyak domestik jatuh hingga 10,27 juta barel per hari dari 10,271 juta bpd minggu sebelumnya.
(akr)