Pertama Kali di Indonesia, PLTU Karya Anak Bangsa
A
A
A
JAKARTA - Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) nasional yang akan dibangun di Bangka, Kepulauan Riau, dengan kapasitas 2x50 mega watt (MW) sepenuhnya dikerjakan oleh anak bangsa.
Sesuai Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL), pembangunan PLTU tersebut akan dimulai pada 2019 dengan target selesai pada 2022.
"Saya senang telah terealisasi target pembangunan PLTU 2x50 MW di Bangka dengan teknologi riset dari putra-putri bangsa. Karena sebelumnya, belum ada yang dibangun oleh kita sendiri," ujar Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno di Jakarta, Rabu (28/2/2018).
Menurut Rini, kerja sama yang dilakukan oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dengan tujuh perguruan tinggi negeri (PTN) bertujuan agar makin banyak lagi pembangkit listrik yang dibangun anak negeri.
"Jadi, memang ini kelanjutan pertemuan sebelumnya, menekankan kemampuan kita untuk memproduksi komponen listrik dan peningkatan kemampuan sumber daya manusia," katanya.
Rini menambahkan, sudah lama Indonesia mengalami kekurangan sumber daya manusia untuk bidang riset dan pengembangan produksi ketenagalistrikan.
"Kerja sama ini bisa hasilkan yang terbaik untuk bangsa. Seringkali research and development kita masih lemah. Dengan ini, BUMN bisa kerja sama dengan perguruan tinggi untuk tingkatkan kemampuan inovasi kita," pungkasnya.
Sesuai Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL), pembangunan PLTU tersebut akan dimulai pada 2019 dengan target selesai pada 2022.
"Saya senang telah terealisasi target pembangunan PLTU 2x50 MW di Bangka dengan teknologi riset dari putra-putri bangsa. Karena sebelumnya, belum ada yang dibangun oleh kita sendiri," ujar Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno di Jakarta, Rabu (28/2/2018).
Menurut Rini, kerja sama yang dilakukan oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dengan tujuh perguruan tinggi negeri (PTN) bertujuan agar makin banyak lagi pembangkit listrik yang dibangun anak negeri.
"Jadi, memang ini kelanjutan pertemuan sebelumnya, menekankan kemampuan kita untuk memproduksi komponen listrik dan peningkatan kemampuan sumber daya manusia," katanya.
Rini menambahkan, sudah lama Indonesia mengalami kekurangan sumber daya manusia untuk bidang riset dan pengembangan produksi ketenagalistrikan.
"Kerja sama ini bisa hasilkan yang terbaik untuk bangsa. Seringkali research and development kita masih lemah. Dengan ini, BUMN bisa kerja sama dengan perguruan tinggi untuk tingkatkan kemampuan inovasi kita," pungkasnya.
(ven)