Petrokimia Gresik Minta Petani Tak Boros Pemupukan
A
A
A
GRESIK - Meski menyediakan stok pupuk subsidi pada musim tanam kedua, Maret 2018, PT Petrokimia Gresik (PG) tidak ingin petani boros dalam pemupukan. Anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero) itu juga mengkampanyekan penggunaan pupuk berimbang.
Manager Humas PT Petrokimia Gresik, Muhammad Ihwan menyatakan, program pemupukan berimbang sebagai bentuk upaya efisiensi penggunaan pupuk. Karena itu, PG tidak henti-hentinya mengampanyekan rekomendasi umum pemupukan berimbang dengan konsep 5:3:2 kepada petani.
"Konsep 5:3:2 adalah rinciannya, 500 kilogram per hektare pupuk organik Petroganik, 300 kilogram per hektare pupuk NPK Phonska, dan 200 kilogram per hektare pupuk Urea," tukasnya di Gresik, Jawa Timur, Rabu (28/2/2018).
Dijelaskan, bila pemupukan berimbang ini sangat penting. Karena, merupakan rekomendasi yang sudah teruji mampu meningkatkan hasil panen 1-2 ton per hektare. Tentunya, dengan aplikasi pupuk yang paling efisien, sehingga petani bisa lebih menghemat pupuknya.
Ihwan juga menambahkan, untuk rekomendasi pemupukan secara spesifik, petani bisa mendiskusikannya dengan petugas penyuluh Dinas Pertanian setempat. Selain itu, PG juga memiliki Mobil Uji Tanah, yaitu sarana untuk menguji tingkat kesuburan tanah.
"Petani bisa membawa sampel tanahnya dan petugas akan meneliti, menganalisa, serta memberikan rekomendasi pemupukan yang tepat secara lebih spesifik, baik spesifik lokasi maupun komoditas," katanya.
Mobil Uji Tanah, lanjut Ihwan, sudah diluncurkan sejak tahun 2015 dan bergerak secara mobile di areanya masing-masing. Saat ini jumlahnya sebanyak empat unit dengan area meliputi Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.
Ihwan memaparkan bahwa dalam penyaluran pupuk bersubsidi perusahaan berpedoman pada Peraturan Menteri Pertanian (Permentan), SK Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten/Kota Madya. Perusahaan mendistribusikan pupuk bersubsidi berpegang teguh pada Prinsip 6 Tepat, yaitu Tepat Tempat, Tempat Harga, Tepat Jumlah, Tepat Mutu, Tepat Jenis, dan Tepat Waktu.
"Penyaluran ini dikawal oleh 77 Staf Perwakilan Daerah Penjualan (SPDP) dan 323 asisten SPDP kami di seluruh Nusantara. Kami memiliki fasilitas distribusi 305 gudang penyangga dengan kapasitas total 1,4 juta ton, 652 distributor, dan 28.228 kios resmi," pungkasnya.
Manager Humas PT Petrokimia Gresik, Muhammad Ihwan menyatakan, program pemupukan berimbang sebagai bentuk upaya efisiensi penggunaan pupuk. Karena itu, PG tidak henti-hentinya mengampanyekan rekomendasi umum pemupukan berimbang dengan konsep 5:3:2 kepada petani.
"Konsep 5:3:2 adalah rinciannya, 500 kilogram per hektare pupuk organik Petroganik, 300 kilogram per hektare pupuk NPK Phonska, dan 200 kilogram per hektare pupuk Urea," tukasnya di Gresik, Jawa Timur, Rabu (28/2/2018).
Dijelaskan, bila pemupukan berimbang ini sangat penting. Karena, merupakan rekomendasi yang sudah teruji mampu meningkatkan hasil panen 1-2 ton per hektare. Tentunya, dengan aplikasi pupuk yang paling efisien, sehingga petani bisa lebih menghemat pupuknya.
Ihwan juga menambahkan, untuk rekomendasi pemupukan secara spesifik, petani bisa mendiskusikannya dengan petugas penyuluh Dinas Pertanian setempat. Selain itu, PG juga memiliki Mobil Uji Tanah, yaitu sarana untuk menguji tingkat kesuburan tanah.
"Petani bisa membawa sampel tanahnya dan petugas akan meneliti, menganalisa, serta memberikan rekomendasi pemupukan yang tepat secara lebih spesifik, baik spesifik lokasi maupun komoditas," katanya.
Mobil Uji Tanah, lanjut Ihwan, sudah diluncurkan sejak tahun 2015 dan bergerak secara mobile di areanya masing-masing. Saat ini jumlahnya sebanyak empat unit dengan area meliputi Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.
Ihwan memaparkan bahwa dalam penyaluran pupuk bersubsidi perusahaan berpedoman pada Peraturan Menteri Pertanian (Permentan), SK Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten/Kota Madya. Perusahaan mendistribusikan pupuk bersubsidi berpegang teguh pada Prinsip 6 Tepat, yaitu Tepat Tempat, Tempat Harga, Tepat Jumlah, Tepat Mutu, Tepat Jenis, dan Tepat Waktu.
"Penyaluran ini dikawal oleh 77 Staf Perwakilan Daerah Penjualan (SPDP) dan 323 asisten SPDP kami di seluruh Nusantara. Kami memiliki fasilitas distribusi 305 gudang penyangga dengan kapasitas total 1,4 juta ton, 652 distributor, dan 28.228 kios resmi," pungkasnya.
(ven)