Tidak Punya Pengalaman Bisnis, Tak Pernah Takut Tangannya Kotor
A
A
A
DARI 2.043 orang yang muncul dalam daftar miliarder versi Forbes, hanya tiga warga keturunan Afrika-Amerika yakni Oprah Winfrey, Robert Smith, dan Michael Jordan.
Namun, sebelum nama ketiganya muncul, ada seorang miliarder kulit hitam yang pertama kali muncul pada 2001 karena memiliki stasiun televisi berbayar Black Entertainment Television (BET). Saat ini, Johnson merupakan pemilik firma manajemen aset RLJ yang didirikan pada 2004. Dia juga duduk sebagai dewan di banyak organisasi ternama, seperti Lowe’s Co dan National Museum of African American History and Culture.
Forbes pernah mencatat Oprah Winfrey masuk dalam daftar miliarder dengan kekayaan USD2,8 miliar pada 2003. Kemudian, mantan pebasket Michael Jordan dengan kekayaan USD1,7 miliar pada 2014. Kalau investor Robert Smith masuk dalam daftar miliarder pada 2015 dengan nilai kekayaan USD4,4 miliar.
Meskipun Johnson bukan lagi seorang miliarder, dia merupakan orang kulit hitam AS yang pertama kali masuk dalam jajaran miliarder versi Forbes. Dulu, Johnson dikenal mendirikan BET dengan target penonton warga keturunan Afrika pada 1980. Dia mulai bekerja untuk stasiun televisi kabelnya setelah dia bekerja di stasiun televisi kabel juga.
Dengan pengalaman tersebut, dia mengembangkan bisnis televisi berbayar. “Saya mengatakan, Wow, kamu bisa mengambil konsep teknologi dan membuat program untuk warga kulit hitamí,” ungkap Johnson.
“Memiliki media khusus untuk kulit hitam adalah hal yang keren. Apa lagi, jaringan itu memang berorientasi pada warga kulit hitam,” jelasnya kepada Fortune. BET berdiri pada musim semi 1980. Johnson meng ambil pinjaman USD15.000 untuk meluncurkan bisnisnya.
“Terobosan saya ketika pengusaha John Malone memutuskan berinvestasi di perusahaan saya. Padahal, saya tidak memiliki pengalaman menjalankan bisnis media nasional,” paparnya.
Hingga pada 2001, Johnson bisa menjadi miliarder setelah menjual stasiun televisi BET kepada Viacom senilai USD3 miliar. Dengan begitu, dia mendapatkan kekayaan bersih senilai USD1,3 miliar.
Saat itu, BET memiliki pelanggan mencapai 62,4 juta rumah. Dia memegang jabatan sebagai presiden dan CEO BET hingga 2005. Johnson datang dari keluarga sederhana. Ayahnya merupakan penjual kayu. Sementara ibunya mengajar di sekolah di Mississippi.
Kedua orang tuanya pindah ke Illinois untuk mencari kehidupan yang lebih baik dengan bekerja di pabrik. Dia berhasil meraih gelar sarjana dari Universitas Illionis dan mendapatkan gelar master dari Universitas Princeton. Dari mana Johnson mendapatkan semangat bisnis yang kuat? Dia menceritakan pengalaman bisnis diperolehnya karena pengalamannya masa kecil.
Saat kecil, dia harus bangun pagi dan mengantarkan koran kepada pelanggannya. Kemudian, dia juga pernah mendirikan bisnis. “Saya selalu bekerja,” katanya kepada CNN Money. “Saya tidak takut tangan saya kotor,” paparnya. (Andika Hendra)
Namun, sebelum nama ketiganya muncul, ada seorang miliarder kulit hitam yang pertama kali muncul pada 2001 karena memiliki stasiun televisi berbayar Black Entertainment Television (BET). Saat ini, Johnson merupakan pemilik firma manajemen aset RLJ yang didirikan pada 2004. Dia juga duduk sebagai dewan di banyak organisasi ternama, seperti Lowe’s Co dan National Museum of African American History and Culture.
Forbes pernah mencatat Oprah Winfrey masuk dalam daftar miliarder dengan kekayaan USD2,8 miliar pada 2003. Kemudian, mantan pebasket Michael Jordan dengan kekayaan USD1,7 miliar pada 2014. Kalau investor Robert Smith masuk dalam daftar miliarder pada 2015 dengan nilai kekayaan USD4,4 miliar.
Meskipun Johnson bukan lagi seorang miliarder, dia merupakan orang kulit hitam AS yang pertama kali masuk dalam jajaran miliarder versi Forbes. Dulu, Johnson dikenal mendirikan BET dengan target penonton warga keturunan Afrika pada 1980. Dia mulai bekerja untuk stasiun televisi kabelnya setelah dia bekerja di stasiun televisi kabel juga.
Dengan pengalaman tersebut, dia mengembangkan bisnis televisi berbayar. “Saya mengatakan, Wow, kamu bisa mengambil konsep teknologi dan membuat program untuk warga kulit hitamí,” ungkap Johnson.
“Memiliki media khusus untuk kulit hitam adalah hal yang keren. Apa lagi, jaringan itu memang berorientasi pada warga kulit hitam,” jelasnya kepada Fortune. BET berdiri pada musim semi 1980. Johnson meng ambil pinjaman USD15.000 untuk meluncurkan bisnisnya.
“Terobosan saya ketika pengusaha John Malone memutuskan berinvestasi di perusahaan saya. Padahal, saya tidak memiliki pengalaman menjalankan bisnis media nasional,” paparnya.
Hingga pada 2001, Johnson bisa menjadi miliarder setelah menjual stasiun televisi BET kepada Viacom senilai USD3 miliar. Dengan begitu, dia mendapatkan kekayaan bersih senilai USD1,3 miliar.
Saat itu, BET memiliki pelanggan mencapai 62,4 juta rumah. Dia memegang jabatan sebagai presiden dan CEO BET hingga 2005. Johnson datang dari keluarga sederhana. Ayahnya merupakan penjual kayu. Sementara ibunya mengajar di sekolah di Mississippi.
Kedua orang tuanya pindah ke Illinois untuk mencari kehidupan yang lebih baik dengan bekerja di pabrik. Dia berhasil meraih gelar sarjana dari Universitas Illionis dan mendapatkan gelar master dari Universitas Princeton. Dari mana Johnson mendapatkan semangat bisnis yang kuat? Dia menceritakan pengalaman bisnis diperolehnya karena pengalamannya masa kecil.
Saat kecil, dia harus bangun pagi dan mengantarkan koran kepada pelanggannya. Kemudian, dia juga pernah mendirikan bisnis. “Saya selalu bekerja,” katanya kepada CNN Money. “Saya tidak takut tangan saya kotor,” paparnya. (Andika Hendra)
(nfl)