Bandara Kertajati Sangat Bergengsi

Selasa, 27 Maret 2018 - 08:07 WIB
Bandara Kertajati Sangat Bergengsi
Bandara Kertajati Sangat Bergengsi
A A A
BANDUNG - Satu bulan lagi Bandara Kertajati di Majalengka, Jawa Barat akan mulai beroperasi. Bandara baru berkelas internasional ini sangat bergengsi karena menjadi yang terbesar kedua di Indonesia dan dilengkapi fasilitas berteknologi tinggi.

Pengerjaan kontruksi saat ini sudah mencapai sekitar 90% atau tahap akhir. Usai soft lauching pada Mei nanti, bandara dengan luas 1.800 hektare (ha) dan aerocity seluas 3.480 ha ini akan langsung beroperasi. Tak hanya bagi masyarakat Jawa Barat, kehadiran bandara ini begitu dinanti karena juga menjadi alternatif penerbangan bagi warga Jawa Tengah bagian barat seperti Brebes, Tegal, Pemalang, Pekalongan, Banyumas dan sekitarnya.

Sudah ada 14 rute penerbangan yang dijadwalkan beroperasi dari bandara ini. Dari belasan rute itu, empat di antaranya adalah internasional. Selain penerbangan domestik, bandara ini juga sudah siap melayani pemberangkatan umrah. Bahkan sesuai harapan Presiden Joko Widodo, Pemerintah Provinsi Jawa Barat memastikan mulai tahun sebanyak 39.000 calon jamaah haji akan diberangkatkan lewat bandara yang terkoneksi dengan tol Cikopo-Palimanan (Cipali) ini. Pada tahun-tahun mendatang, tak menutup kemungkinan, calon jamaah haji asal Jawa Tengah wilayah barat diberangkatkan lewat jalur ini demi efesiensi waktu, biaya dan tenaga.

Guna membuat jamaah lebih nyaman, Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati (BIJB) pun dilengkapi lounge haji dan umrah eksklusif seluas 1.300 meter persegi serta 12 ruang salat. Tak hanya itu, pengelola juga melengkapi fasilitas untuk manasik haji dan umrah termasuk di dalamnya terdapat miniatur Kakbah.

Untuk memuluskan jalur penerbangan haji dan umrah, PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB) selaku pengelola pada dua pekan lalu telah menjajaki kerja sama dengan Bandara Internasional Amir Muhammad bin Abdul Azis (AMAA) Madinah. Lampu hijau pun telah diberikan pengelola Bandara AMAA Madinah. "Soft launching tetap akan digelar Mei, sedangkan grand launching Juni mendatang," ujar Direktur Utama PT PT BIJB Virda Dimas Ekaputra.

Pengelola Bandara Kertajati kini tengah menggenjot upaya perpanjangan runway hingga 3.000 meter dari runway yang sudah terbangun saat ini sepanjang 2.500 meter. Perpanjangan runway ditargetkan rampung Juni mendatang seiring grand opening Bandara Kertajati.Pembangunan sisa runway sepanjang 500 meter, ujar Virda, menjadi kewenangan PT Angkasa Pura setelah perusahaan BUMN itu sepakat mengelola Bandara Kertajati.

Dengan panjang runway 3.000 meter dan lebar 60 meter itu, pesawat terbang berbadan lebar seperti Boeing 777 yang biasa melayani penumpang haji dan umrah akan bisa mendarat tanpa hambatan.

Sedangkan terminal tahap satu yang dibangun di atas lahan seluas 9.600 meter persegi dengan kapasitas hingga 5 juta penumpang dan akan diperluas hingga 209.500 meter persegi dengan kapasitas ultimate hingga 29 juta penumpang per tahun. Jika sudah jadi, bandara ini diharapkan bisa menampung 5,6 juta penumpang per tahun.

Aerocity telah dibangun sekitar 2 kilometer dari lokasi bandara. Dengan luas mencapai 3.480 ha atau dua kali lipat luas bandara, Aerocity Bandara Kertajati terbagi ke dalam enam klaster. Yakni logistic park seluas 429 ha, creative and technology center 544 ha, energy center 126 ha , business park 672 ha, aerospace park 335 ha, dan sisanya residential park.

Dibahas di Forum Dunia
Akhir pekan lalu, proyek Bandara Kertajati senilai Rp2,6triliun tersebut juga menjadi salah satu isu utama dalam Passenger Terminal Expo and Conference 2018 di Stockholm, Swedia. Bandara Kertajati turut dibahas karena pendanannya cukup unik yaitu kolaborasi antara pemerintah dan swasta. Skema kemitraan pada proyek bandara ini tercatat yang pertama di Indonesia. Dalam event kebandarudaraan yang paling bergengsi di dunia itu, PT BIJB mengirimkan delegasinya Annisa Pangestuti yang menjabat Kepala Departemen Manajemen dan Evaluasi Proyek PT BIJB.

Virda menilai, keikutsertaan PT BIJB dalam event internasional yang digelar 20-22 Maret itu merupakan kesempatan berharga untuk melihat dan belajar tentang berbagai inovasi dan pengetahuan di dunia penerbangan.

Keikutsertaan PT BIJB sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Jabar juga bertujuan untuk menyampaikan best practice pembangunan dan pembiayaan yang melibatkan beberapa unsur. Upaya Pemprov Jabar untuk menghadirkan bandara bisa diwujudkan karena PT BIJB mampu menggaet sumber dana, baik investor langsung maupun perbankan. "Kita ketahui pembangunan ini bisa melibatkan unsur pemerintah pusat untuk sisi udara dan pemerintah daerah, lalu BUMD, BUMN swasta baik untuk konstruksi dan pembiayaan, lalu ada perbankan juga," paparnya.

Keterlibatan beberapa unsur tersebut bisa dilihat dari pembagian pembiayaan pembangunan sisi darat proyek Bandara Kertajati. Pemegang saham langsung mayoritas tetap dimiliki Pemprov Jabar dan PT Jasa Sarana dengan porsi hampir Rp1 triliun, sedangkan yang lainnya melalui skema langsung, yakni masuknya investasi dari PT Angkasa Pura II (Persero).

Untuk menutupi kekurangan pendanaan, diterbitkan skema lainnya, yakni loan dan ekuitas. Loan diterbitkan dari Sindikasi Perbankan Syariah sekitar Rp906 miliar dari tujuh bank syariah, yakni Bank Jateng Syariah, Bank Sumut Syariah, Bank Kalbar Syariah, Bank Sulbar Syariah, Bank Jambi Syariah, dan Bank Kalsel Syariah.‎ Sisanya, PT BIJB menerbitkan produk berbasis ekuitas, yakni reksa dana penyertaan terbatas (RDPT) yang sudah disahkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Sejak dibangun Desember 2015, progres pembangunan Bandara Kertajati termasuk menggembirakan. Bahkan baru-baru ini pembangunan Bandara Kertajati dianugerahi penghargaan 2000.000 jam kerja selamat dari PT Wijaya Karya (WIKA). Penghargaan tersebut sebagai apresiasi atas capaian pengerjaan paket tahap dua yang meliputi area terminal utama penumpang, nihil kecelakaan kerja.

Prestasi nihil kecelakaan kerja juga diapresiasi anggota Komisi V DPR Agung Budi Santoso saat mengunjungi Bandara Kertajati, baru-baru ini. Agung juga memuji rancang bangun Bandara Kertajati. Menurutnya, meskipun berstatus bandara internasional, namun Bandara Kertajati tetap mempertahankan kearifan lokal.

Keunggulan-keunggulan yang dimiliki Bandara Kertajati juga akan menginspirasi Pemkab Kulonprogo yang kini tengah membangun New Yogyakarta Internasional Airport (NYIA). Awal Maret lalu, rombongan dari Pemkab Kulonprogo berkunjung ke Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka untuk studi banding, khususnya dari sisi pelaksana pembangunan, pembiayaan, hingga cara mengatasi dampak sosial.

Sementara meski Bandara Kertajati siap dioperasikan, pemberangkatan seluruh jamaah haji asal Jawa Tengah tahun ini masih memanfaatkan Bandara Internasional Bandara Adi Soemarmo, Boyolali. Kepala Bidang Haji dan Umrah Kanwil Kementerian Agama Jawa Tengah Solikhin mengatakan, kepastian itu merujuk dari surat keputusan Direktorat Jenderal (Dirjen) Kemenag yang telah diterimanya. "Jadi, keberadaan bandara di Kertajati itu lebih untuk memecah kepadatan kloter rombongan calon jamaah haji di Bandara Soekarno-Hatta (Tangerang),” terang dia.

Seperti diketahui, dalam satu kloternya, jumlah jamaah asal Jawa Barat mencapai 450 orang, sedangkan untuk satu kloter di JAwa Tengah hanya berjumlah 350 orang. Tahun ini, jumlah kloter dari Embarkasi Solo sebanyak 95, terdiri dari 86 kloter Jateng dan 9 kloter DIY. Total jamaah haji asal Embarkasi Solo sebanyak 34.115 orang. "Kloter pertama direncanakan masuk asrama tanggal 16 Juli, kemudian terbang dari bandara Adi Soemarmo pada 17 Juli," ujarnya. (Agung Bakti Sarasa/Ahmad Antoni)
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2898 seconds (0.1#10.140)