Marak Teror Bom, Pertamina Perketat Pengamanan di Lokasi Vital
A
A
A
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) telah menginstruksikan ke seluruh jajarannya di daerah untuk meningkatkan pengamanan di lokasi-lokasi vital, seperti kantor, Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM), ataupun lembaga penyalur BBM.
Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi maraknya aksi teror bom yang terjadi di Tanah Air beberapa waktu belakangan.
Direktur Logistik, Supply Chain dan Infrastruktur Pertamina Gandhi Sriwidodo mengatakan, jika lokasi tersebut menjadi sasaran terorisme maka akan sangat membahayakan dan menimbulkan kerugian bagi masyarakat. Oleh karena itu, perseroan memutuskan untuk meningkatkan kewaspadaan.
"Kalau lokasi-lokasi tersebut nantinya menjadi sasaran dari terorisme ini akan sangat membahayakan buat masyarakat di sekitarnya. Di samping juga akan menimbulkan kerugian buat masyarakat sekitarnya," katanya di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Rabu (16/5/2018).
Selain itu, pihaknya juga melakukan koordinasi dengan aparat yang berwajib untuk menambah penjagaan di objek vital milik perseroan. Pengetatan penjagaan ini tidak hanya dilakukan di Surabaya, melainkan di seluruh aset Pertamina di Indonesia.
"Kalau kami normatif saja, artinya tatkala dengan kondisi seperti ini, kami harus tingkatkan kewaspadaan. Koordinasi dengan aparat untuk menambah penjagaan di objek vital kita. Karena fasilitas kami kan objek vital nasional milik negara juga," tandasnya.
Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi maraknya aksi teror bom yang terjadi di Tanah Air beberapa waktu belakangan.
Direktur Logistik, Supply Chain dan Infrastruktur Pertamina Gandhi Sriwidodo mengatakan, jika lokasi tersebut menjadi sasaran terorisme maka akan sangat membahayakan dan menimbulkan kerugian bagi masyarakat. Oleh karena itu, perseroan memutuskan untuk meningkatkan kewaspadaan.
"Kalau lokasi-lokasi tersebut nantinya menjadi sasaran dari terorisme ini akan sangat membahayakan buat masyarakat di sekitarnya. Di samping juga akan menimbulkan kerugian buat masyarakat sekitarnya," katanya di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Rabu (16/5/2018).
Selain itu, pihaknya juga melakukan koordinasi dengan aparat yang berwajib untuk menambah penjagaan di objek vital milik perseroan. Pengetatan penjagaan ini tidak hanya dilakukan di Surabaya, melainkan di seluruh aset Pertamina di Indonesia.
"Kalau kami normatif saja, artinya tatkala dengan kondisi seperti ini, kami harus tingkatkan kewaspadaan. Koordinasi dengan aparat untuk menambah penjagaan di objek vital kita. Karena fasilitas kami kan objek vital nasional milik negara juga," tandasnya.
(fjo)