Trump Siap Kenakan Tarif bagi Seluruh Barang Impor dari China
A
A
A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan dirinya siap mengenakan tarif bagi seluruh barang yang diimpor AS dari China dengan nilai total lebih dari USD500 miliar. Trump menegaskan langkah itu akan diambil jika benar-benar diperlukan.
Pernyataan terbaru Trump tersebut semakin memanaskan perang dagang antara AS dengan China. Kendati, sejauh ini masing-masing negara baru mengenakan tarif atas barang-barang yang diimpor senilai USD34 miliar.
"Saya siap untuk menuju ke 500 (USD miliar)," ungkap Trump seperti dilansir CNBC, Jumat (20/7/2018).
Angka 500 yang disebutnya mengacu pada nilai suluruh barang impor asal China yang masuk ke AS pada 2017, tepatnya sebesar USD505,5 miliar, dibandingkan nilai barang yang diekspor AS ke China pada periode yang sama sebesar USD129,9 miliar.
Sejauh ini dalam perang dagang yang sedang berkembang, AS baru mengenakan tarif atas barang impor dari China senilai USD34 miliar, yang kemudian dibalas China dengan nilai yang sama. Jika dibandingkan dari nilai impor, Beijing jelas tidak akan mampu menyamai langkah Washington jika Trump benar-benar mewujudkan ancamannya.
Pernyataan Trump tersebut dinilai menunjukkan sejauh mana AS siap melangkah dalam perang dagang ini untuk memperoleh konsesi tarif dari China, sekaligus komitmen dari Negeri Panda itu untuk berhenti mencuri teknologi Amerika.
"Saya tidak melakukan ini demi politik. Saya lakukan ini karena ini adalah hal yang benar untuk negara ini," tegas Trump. "Kita sudah terlalu lama dikerjai China," imbuhnya.
Trump mengatakan, China telah mengambil keuntungan dari AS di berbagai bidang, termasuk perdagangan dan kebijakan moneter. Namun, tegas dia, pengenaan tarif tersebut sama sekali tidak dilatar belakangi niat buruk atas China. "Saya tidak ingin mereka takut. Saya ingin mereka berhasil. Saya juga sangat menyukai Presiden Xi, tapi ini sangat tidak adil," ujarnya.
Trump menambahkan, menurut seorang pejabat China yang tak disebutkannya secara detail, pemerintah AS sebelumnya tidak pernah keberatan atas kondisi AS-China tersebut. "Sampai saya datang. Kata mereka, saya lebih dari keberatan dan mereka tidak senang dengan apa yang saya lakukan," tandasnya.
Pernyataan terbaru Trump tersebut semakin memanaskan perang dagang antara AS dengan China. Kendati, sejauh ini masing-masing negara baru mengenakan tarif atas barang-barang yang diimpor senilai USD34 miliar.
"Saya siap untuk menuju ke 500 (USD miliar)," ungkap Trump seperti dilansir CNBC, Jumat (20/7/2018).
Angka 500 yang disebutnya mengacu pada nilai suluruh barang impor asal China yang masuk ke AS pada 2017, tepatnya sebesar USD505,5 miliar, dibandingkan nilai barang yang diekspor AS ke China pada periode yang sama sebesar USD129,9 miliar.
Sejauh ini dalam perang dagang yang sedang berkembang, AS baru mengenakan tarif atas barang impor dari China senilai USD34 miliar, yang kemudian dibalas China dengan nilai yang sama. Jika dibandingkan dari nilai impor, Beijing jelas tidak akan mampu menyamai langkah Washington jika Trump benar-benar mewujudkan ancamannya.
Pernyataan Trump tersebut dinilai menunjukkan sejauh mana AS siap melangkah dalam perang dagang ini untuk memperoleh konsesi tarif dari China, sekaligus komitmen dari Negeri Panda itu untuk berhenti mencuri teknologi Amerika.
"Saya tidak melakukan ini demi politik. Saya lakukan ini karena ini adalah hal yang benar untuk negara ini," tegas Trump. "Kita sudah terlalu lama dikerjai China," imbuhnya.
Trump mengatakan, China telah mengambil keuntungan dari AS di berbagai bidang, termasuk perdagangan dan kebijakan moneter. Namun, tegas dia, pengenaan tarif tersebut sama sekali tidak dilatar belakangi niat buruk atas China. "Saya tidak ingin mereka takut. Saya ingin mereka berhasil. Saya juga sangat menyukai Presiden Xi, tapi ini sangat tidak adil," ujarnya.
Trump menambahkan, menurut seorang pejabat China yang tak disebutkannya secara detail, pemerintah AS sebelumnya tidak pernah keberatan atas kondisi AS-China tersebut. "Sampai saya datang. Kata mereka, saya lebih dari keberatan dan mereka tidak senang dengan apa yang saya lakukan," tandasnya.
(fjo)