BPJS Ketenagakerjaan Siap Hadapi Era Industri 4.0
A
A
A
JAKARTA - BPJS Ketenagakerjaan mengukur implementasi program melalui simposium nasional bertema "Sudah Idealkah manfaat dan Layanan Program BPJS Ketenagakerjaan yang diperoleh peserta?". Simposium ini bertujuan untuk mempersiapkan tantangan jaminan sosial pada masa yang akan datang dari perspektif para tokoh dan pemangku kepentingan.
Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto menjelaskan, pihaknya mempersiapkan diri dalam menghadapi revolusi Industri 4.0 dengan menggandeng semua pemangku kepentingan untuk meningkatkan program jaminan sosial ketenagakerjaan.
"Kami menggandeng semua kalangan yang bersentuhan secara langsung maupun tidak untuk memberi kontribusi dari penyelenggaraan program jaminan sosial ketenagakerjaan. Sebab kesejahteraan para pekerja harus terukur dari berbagai sudut pandang," ujarnya di Jakarta, Selasa (24/7/2018).
Agus menyampaikan, tentunya BPJS Ketenagakerjaan juga mengukur apa yang telah diberikan berupa besaran klaim dan benefit yang ada. Apakah saat ini sudahkah memadai sebagai pengganti atas risiko sosial yang menimpa peserta atau belum.
"BPJS Ketenagakerjaan hadir ditengah masyarakat dalam memberikan perlayanan dan perlindungan kepada para pekerja di Indonesia," katanya.
Sementara, Direktur Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan Krishna Syarifn menambahkan, kegiatan ini merupakan lanjutan dari rangkaian program peringatan buruh tahun 2018 yang sebelumnya telah dilaksanakan pada April dan Mei 2018.
"Harapan kami juga agar hubungan harmonis dan kolaborasi kemitraan tetap terjaga dan terbina dengan baik untuk mengoptimalkan manfaat dan layanan BPJS Ketenagakerjaan," pungkasnya.
Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto menjelaskan, pihaknya mempersiapkan diri dalam menghadapi revolusi Industri 4.0 dengan menggandeng semua pemangku kepentingan untuk meningkatkan program jaminan sosial ketenagakerjaan.
"Kami menggandeng semua kalangan yang bersentuhan secara langsung maupun tidak untuk memberi kontribusi dari penyelenggaraan program jaminan sosial ketenagakerjaan. Sebab kesejahteraan para pekerja harus terukur dari berbagai sudut pandang," ujarnya di Jakarta, Selasa (24/7/2018).
Agus menyampaikan, tentunya BPJS Ketenagakerjaan juga mengukur apa yang telah diberikan berupa besaran klaim dan benefit yang ada. Apakah saat ini sudahkah memadai sebagai pengganti atas risiko sosial yang menimpa peserta atau belum.
"BPJS Ketenagakerjaan hadir ditengah masyarakat dalam memberikan perlayanan dan perlindungan kepada para pekerja di Indonesia," katanya.
Sementara, Direktur Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan Krishna Syarifn menambahkan, kegiatan ini merupakan lanjutan dari rangkaian program peringatan buruh tahun 2018 yang sebelumnya telah dilaksanakan pada April dan Mei 2018.
"Harapan kami juga agar hubungan harmonis dan kolaborasi kemitraan tetap terjaga dan terbina dengan baik untuk mengoptimalkan manfaat dan layanan BPJS Ketenagakerjaan," pungkasnya.
(fjo)