Paling Diminati Investor, Proyek Strategis Marak di Kabupaten Bekasi

Senin, 03 September 2018 - 23:07 WIB
Paling Diminati Investor,...
Paling Diminati Investor, Proyek Strategis Marak di Kabupaten Bekasi
A A A
BEKASI - Kabupaten Bekasi menjadi lokasi paling strategis dalam perluasan dua megapolitian, Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang Bekasi (Jabodetabek) dan Bandung Raya. Alhasil, daerah yang dikenal dengan kawasan industrinya ini menjadi paling diminati para investor untuk menanamkan investasinya dari dalam maupun luar negeri.

"Wilayah Kabupaten Bekasi menjadi wilayah di Indonesia paling diminati untuk investasi," ujar Kasie Tata Ruang Bidang Fisik, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bekasi, Evi Mutia, Senin (3/9/2018).

Menurutnya, hal itu berdasarkan data dari Kementerian Perekonomian bahwa investasi yang masuk ke Bekasi dari dalam maupun luar negeri. Apalagi kata dia, dalam sistem Online Single Submission (OSS), jumlah investor yang mendaftar untuk berinvestasi di Kabupaten Bekasi mencapai 2.100 pendaftar.

Jumlah itu, menjadi yang terbanyak se-Indonesia. "Di luar Bekasi investor yang mendaftar hanya puluhan, tapi Kabupaten Bekasi paling banyak ditanamkan investasi oleh investor," katanya.

Evi menjelaskan, tingginya peminat di Kabupaten Bekasi, tidak terlepas dari tren bergesernya megapolitan Jabodetabek menuju arah timur. Setelah wilayah Jakarta tidak lagi mencukupi, para investor mulai membidik ke daerah sekitarnya. Kabupaten Bekasi menjadi pilihan utama karena lokasi yang terbilang strategis dengan berbagai proyek strategis nasional yang melintasi.

Hal itu beralasan, karena Bekasi masih dekat dengan Jakarta dan relatif dekat juga dengan Pelabuhan Tanjung Priok. Ditambah ada berbagai proyek strategis seperti kereta cepat, Tol Jakarta-Cikampek II dan proyek strategis lainnya."Jadi perluasan megapolitan ini sudah nyata di Kabupaten Bekasi, menambah pendapatan pemerintah," ungkapnya.

Selain itu, lanjut dia, dipilihnya Kabupaten Bekasi tidak lepas dari telah berdirinya sejumlah kawasan industri."Kawasan industri di sini sudah terbilang komplit. Misalnya pabrik mobil, tentu perlu komponen lainnya, seperti ban, oli dan sebagainya. Di sini sudah ada pabrik ban dan lain sebagainya, jadi investor mudah bisa menekan cost produksi," terangnya.

Sekretaris Daerah Kabupaten Bekasi, Uju Juhaeri mengatakan, perluasan dua wilayah ini menjadi keuntungan tersendiri. Maka dari itu, Pemerintah Kabupaten Bekasi telah menyiapkan berbagai program untuk pemanfaatan titik strategis ini."Keuntungan kita tentu saja pada meningkatnya perekonomian dan meningkatnya lapangan pekerjaan," katanya.

Namun, kata dia, tentu saja masyarakat Kabupaten Bekasi jangan hanya menjadi penonton, tetapi pelaku yang terlibat di dalamnya. Maka dari itu, dari Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk menekankan daya saing. Sehingga, perluasan dua megapolitan ini dipastikan bakal mendongkrak pertumbuhan penduduk di Kabupaten Bekasi.

Hanya saja, mayoritas pertumbuhan itu bukan dari angka kelahiran, melainkan dari migrasi penduduk."Laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Bekasi itu sekitar 4 persen, tapi tiga persennya itu bukan dari kelahiran melainkan dari migrasi, mereka yang menjadi pendatang ke Kabupaten Bekasi. Maka kami siapkan warga mendapat tempat meningkatkan perekonomian," tukasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0743 seconds (0.1#10.140)