Industri TPT RI Berpeluang Rebut Pangsa Pasar China di AS

Jum'at, 14 September 2018 - 21:01 WIB
Industri TPT RI Berpeluang Rebut Pangsa Pasar China di AS
Industri TPT RI Berpeluang Rebut Pangsa Pasar China di AS
A A A
BANDUNG - Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita meminta pengusaha tekstil dan garmen bersatu dalam menghadapi dampak dari perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.

"Saat ini secara langsung tidak mempunyai dampak terhadap Indonesia. Tapi secara tidak langsung, perang dagang ini bisa membuat arus barang masuk ke Indonesia. Kita berikan perlindungan selama tidak melanggar aturan WTO, tapi syaratnya pelaku industri harus penuhi kebutuhan pasar dalam negeri. Kalau tidak terpenuhi, maka keran impor akan dibuka," ungkap Mendag saat membuka acara Sosialisasi Roadmap TPT dan DTN 2018 Solo di Kota Bandung, Jabar, Jumat (14/9/2018).

Pemerintah AS juga tengah menghitung defisit perdagangan dengan negara lain. Termasuk Indonesia di mana AS mengalami defisit sekitar USD14 miliar.

"Mereka mengancam akan mengenakan tarif tambahan bagi produk ekspor Indonesia, termasuk tekstil dan produknya," katanya. Belum lama ini, kata Enggar, timnya melakukan kunjungan kerja ke AS dalam rangka negosiasi.

Di samping dampak negatif, ada juga dampak positifnya yakni terbukanya peluang mengambil pasar yang ditinggal oleh eskportir China ke AS. "Ada market share yang ditinggalkan China sebanyak 37%. Ini kita bisa manfaatkan," ujarnya.

Market share produk tekstil Indonesia sendiri di AS terbilang kecil, yakni hanya 4,82%. Masih jauh di belakang China 37,19%, India 6,3%, dan Bangladesh 5,35%

Namun untuk mengambil pasar tersebut, industri TPT di dalam negeri harus memenuhi persyaratan. Yang terberat adalah kapasnya harus berasal dari proses produksi yang tidak merusak lingkungan.

"Karena itu pelaku industri harus bersatu. Kenapa? Kalau satu eksportir ketahuan melanggar, yang kena imbasnya seluruh Indonesia," kata Mendag mengingatkan.

Dia pun meminta API untuk duduk bersama merancang roadmap industri TPT. "Pengembangannya seperti apa, apa yang mau dicapai, butuh apa. Sampaikan ke kami, pemerintah pasti akan berperang sebagai fasilitator dan regulator yang mendukung usaha," katanya.

Peluang mengambil pangsa pasar China di AS diakui Wakil Presiden Direktur PT Pan Brothers Tbk Anne Patricia Sutanto. "Peluangnya terbuka, apalagi banyak buyers yang tak lagi membeli ke China," katanya.

Namun dia mengingatkan anggota API untuk bersatu menghadapi dan mendapatkan peluang perang dagang China dan AS. "Kami memang harus membuat roadmap mau seperti apa industri ke depan," katanya.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8686 seconds (0.1#10.140)