Revolusi Industri 4.0 Munculkan Peluang Bagi Industri Penjaminan
A
A
A
JAKARTA - Revolusi Industri 4.0 menimbulkan peluang dan tantangan bagi industri keuangan, khususnya di dunia industri penjaminan keuangan. Peluang dan tantangan tersebut perlu diantisipasi dengan baik agar peluang yang ada dapat dioptimalkan.
"Dengan adanya revolusi industri ini, mau tidak mau Indonesia harus mampu melakukan persiapaan untuk menghadapinya. Sehingga baru-baru ini pemerintah Indonesia telah meresmikan roadmap yang disebut Making Indonesia 4.0," kata Direktur Utama PT Jamkrindo Syariah Gatot Suprabowo saat membuka Diskusi Panel dengan tema "Penjaminan di Era Digital" di Ruang Serbaguna Museum Bank Indonesia, Rabu (26/9/2018).
Diskusi panel ini merupakan bagian kegiatan dalam rangkaian acara milad ke-4 Jamkrindo Syariah. Gatot menjelaskan, kegiatan diskusi panel ini merupakan bentuk dari kepedulian Jamkrindo Syariah terhadap perekonomian khususnya dunia industri keuangan di Indonesia.
Menurut Gatot, kegiatan ini diselenggarakan di Museum Bank Indonesia karena nilai historisnya yang tinggi, tempat ini terbilang cukup unik dan tentunya memberikan berbagai macam pengalaman tersendiri akan jalannya acara diskusi panel tersebut.
"Pengambilan tema ini dirasa cukup sesuai karena saat ini kita telah memasuki era digital, dimana era ini dapat mengubah suatu budaya. Perubahan tersebut dapat memberi pengaruh yang sangat luar biasa terhadap perilaku sosial dan industri keuangan, termasuk industri penjaminan," kata Gatot.
Kegiatan diskusi panel menghadirkan narasumber dari stakeholder yang berkompeten, antara lain Direktur IKNB Syariah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) M Muchlasin yang membawakan makalah berjudul "Kebijakan Pengaturan Industri Keuangan di Era Digital".
Lalu, Analis Senior Bank Indonesia Yiyok T Herlambang yang membawakan makalah berjudul "Stabilisasi Sistem Keuangan di Era Digital", Direktur Utama PT Bank BRI Syariah Tbk M Hadi Santoso yang membawakan makalah berjudul "Peluang dan Tantangan Perbankan di Era Digital" dan Ketua Asippindo dan Direktur Utama Perum Jamkrindo Randi Anto yang membawakan makalah berjudul "Kesiapan Industri Penjaminan di Era Digital".
Diskusi panel diikuti perusahaan penjaminan yang tergabung dalam Asosiasi Perusahaan Penjaminan Indonesia (Asippindo), mitra kerja Perusahaan Penjaminan yang terdiri dari Perbankan dan Lembaga Keuangan Non Bank dan Reasuransi, Agen Penjamin.
"Kami berharap para pelaku industri keuangan dapat mengetahui peluang dan tantangan di era digital dari berbagai perspektif berbagai jenis pelaku industri keuangan," kata Gatot.
Gatot mengatakan, dengan diketahuinya berbagai perspektif tersebut maka diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan pelaku industri penjaminan. Selanjutnya para pelaku dapat mempersiapkan strategi dan langkah-langkah yang tepat, sehingga industri keuangan dapat tumbuh secara berkesinambungan di era digital.
"Dengan adanya revolusi industri ini, mau tidak mau Indonesia harus mampu melakukan persiapaan untuk menghadapinya. Sehingga baru-baru ini pemerintah Indonesia telah meresmikan roadmap yang disebut Making Indonesia 4.0," kata Direktur Utama PT Jamkrindo Syariah Gatot Suprabowo saat membuka Diskusi Panel dengan tema "Penjaminan di Era Digital" di Ruang Serbaguna Museum Bank Indonesia, Rabu (26/9/2018).
Diskusi panel ini merupakan bagian kegiatan dalam rangkaian acara milad ke-4 Jamkrindo Syariah. Gatot menjelaskan, kegiatan diskusi panel ini merupakan bentuk dari kepedulian Jamkrindo Syariah terhadap perekonomian khususnya dunia industri keuangan di Indonesia.
Menurut Gatot, kegiatan ini diselenggarakan di Museum Bank Indonesia karena nilai historisnya yang tinggi, tempat ini terbilang cukup unik dan tentunya memberikan berbagai macam pengalaman tersendiri akan jalannya acara diskusi panel tersebut.
"Pengambilan tema ini dirasa cukup sesuai karena saat ini kita telah memasuki era digital, dimana era ini dapat mengubah suatu budaya. Perubahan tersebut dapat memberi pengaruh yang sangat luar biasa terhadap perilaku sosial dan industri keuangan, termasuk industri penjaminan," kata Gatot.
Kegiatan diskusi panel menghadirkan narasumber dari stakeholder yang berkompeten, antara lain Direktur IKNB Syariah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) M Muchlasin yang membawakan makalah berjudul "Kebijakan Pengaturan Industri Keuangan di Era Digital".
Lalu, Analis Senior Bank Indonesia Yiyok T Herlambang yang membawakan makalah berjudul "Stabilisasi Sistem Keuangan di Era Digital", Direktur Utama PT Bank BRI Syariah Tbk M Hadi Santoso yang membawakan makalah berjudul "Peluang dan Tantangan Perbankan di Era Digital" dan Ketua Asippindo dan Direktur Utama Perum Jamkrindo Randi Anto yang membawakan makalah berjudul "Kesiapan Industri Penjaminan di Era Digital".
Diskusi panel diikuti perusahaan penjaminan yang tergabung dalam Asosiasi Perusahaan Penjaminan Indonesia (Asippindo), mitra kerja Perusahaan Penjaminan yang terdiri dari Perbankan dan Lembaga Keuangan Non Bank dan Reasuransi, Agen Penjamin.
"Kami berharap para pelaku industri keuangan dapat mengetahui peluang dan tantangan di era digital dari berbagai perspektif berbagai jenis pelaku industri keuangan," kata Gatot.
Gatot mengatakan, dengan diketahuinya berbagai perspektif tersebut maka diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan pelaku industri penjaminan. Selanjutnya para pelaku dapat mempersiapkan strategi dan langkah-langkah yang tepat, sehingga industri keuangan dapat tumbuh secara berkesinambungan di era digital.
(fjo)