Sukses Berinovasi, Semen Indonesia Raih Penghargaan Subroto
A
A
A
JAKARTA - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Pabrik Tuban berhasil meraih penghargaan Subroto Bidang Efisiensi Energi kategori Manajemen Energi pada Industri dan Bangunan Gedung sub kategori inovasi khusus (special submission) dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Penghargan diserahkan Menteri ESDM Ignasius Jonan didampingi Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar kepada Direktur Utama Semen Indonesia, Hendi Prio Santoso di XXI Ballroom - Djakarta Theater, Jumat (28/9/2018).
Penghargaan Subroto merupakan bentuk apresiasi dari Kementerian ESDM kepada para stakeholders serta mempromosikan keberhasilan penerapan efisiensi dan konservasi energi yang dimulai sejak 2012. “Keberhasilan ini merupakan bukti nyata perusahaan yang telah melakukan berbagai inovasi di bidang konservasi dan efisiensi energi khususnya di Pabrik Tuban,” kata Direktur Utama Semen Indonesia Hendi Prio Santoso.
Inovasi bidang konservasi dan efisiensi energi yang telah di lakukan Semen Indonesia di antaranya pemanfaatan biomass dan limbah B3 sebagai bahan bakar alternatif untuk pengganti bahan bakar fosil. Kemudian pengoperasian WHRPG (waste heat recovery power generation) sebagai pembangkit listrik yang berasal dari panas gas buang sebesar 30 MW.
Kemudian pemakaian batubara rendah kalori (di bawah 4.000 kkal) sebagai bahan bakar dan pembangunan central coal storage untuk mengintegrasikan kualitas batubara. “Juga modifikasi cyclone SP untuk optimasi pembakaran dan modifikasi peralatan lainnya yang hemat energi dan peningkatan produksi blended cement melalui material ke-3 untuk mengurangi pemakaian clinker,” ujarnya.
Semen Indonesia juga telah melaksanakan Sistem Manajemen Energi sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM No 14/2012 tentang Manajemen Energi. Sejak 2015, Semen Indonesia telah memiliki Struktur Organisasi Tim Manajemen Energi yang bertugas untuk melaksanakan program konservasi dan efisiensi energi.
“Perseroan juga telah telah memiliki Manajer Energi dan Auditor Energi yang telah tersertifikasi oleh LSP HAKE dan setiap tahun telah melaporkan pemakaian energi ke Kementerian ESDM melalui POME (Pelaporan Online Manajemen Energi),” jelasnya.
Dari hasil implementasi berbagai program tersebut, pada 2017 Semen Indonesia berhasil menurunkan intensitas pemakaian energi panas sebesar 18,8% (baseline tahun 2014) dan menurunkan intensitas pemakaian energi listrik sebesar 6,0% (baseline tahun 2014). Implementasi program efisiensi energi juga berdampak langsung pada penurunan emisi gas CO2. Emisi gas CO2 yang bisa diturunkan hingga tahun 2017 sebesar 9,14% (baseline tahun 2014).
“Keberhasilan meraih penghargaan ini merupakan momentum yang tepat bagi perusahaan untuk lebih berperan aktif dalam menciptakan inovasi diberbagai bidang sehingga Perseroan selalu menjadi perusahaan yang unggul dan memiliki daya saing yang tinggi,” tandasnya.
Penghargaan Subroto merupakan bentuk apresiasi dari Kementerian ESDM kepada para stakeholders serta mempromosikan keberhasilan penerapan efisiensi dan konservasi energi yang dimulai sejak 2012. “Keberhasilan ini merupakan bukti nyata perusahaan yang telah melakukan berbagai inovasi di bidang konservasi dan efisiensi energi khususnya di Pabrik Tuban,” kata Direktur Utama Semen Indonesia Hendi Prio Santoso.
Inovasi bidang konservasi dan efisiensi energi yang telah di lakukan Semen Indonesia di antaranya pemanfaatan biomass dan limbah B3 sebagai bahan bakar alternatif untuk pengganti bahan bakar fosil. Kemudian pengoperasian WHRPG (waste heat recovery power generation) sebagai pembangkit listrik yang berasal dari panas gas buang sebesar 30 MW.
Kemudian pemakaian batubara rendah kalori (di bawah 4.000 kkal) sebagai bahan bakar dan pembangunan central coal storage untuk mengintegrasikan kualitas batubara. “Juga modifikasi cyclone SP untuk optimasi pembakaran dan modifikasi peralatan lainnya yang hemat energi dan peningkatan produksi blended cement melalui material ke-3 untuk mengurangi pemakaian clinker,” ujarnya.
Semen Indonesia juga telah melaksanakan Sistem Manajemen Energi sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM No 14/2012 tentang Manajemen Energi. Sejak 2015, Semen Indonesia telah memiliki Struktur Organisasi Tim Manajemen Energi yang bertugas untuk melaksanakan program konservasi dan efisiensi energi.
“Perseroan juga telah telah memiliki Manajer Energi dan Auditor Energi yang telah tersertifikasi oleh LSP HAKE dan setiap tahun telah melaporkan pemakaian energi ke Kementerian ESDM melalui POME (Pelaporan Online Manajemen Energi),” jelasnya.
Dari hasil implementasi berbagai program tersebut, pada 2017 Semen Indonesia berhasil menurunkan intensitas pemakaian energi panas sebesar 18,8% (baseline tahun 2014) dan menurunkan intensitas pemakaian energi listrik sebesar 6,0% (baseline tahun 2014). Implementasi program efisiensi energi juga berdampak langsung pada penurunan emisi gas CO2. Emisi gas CO2 yang bisa diturunkan hingga tahun 2017 sebesar 9,14% (baseline tahun 2014).
“Keberhasilan meraih penghargaan ini merupakan momentum yang tepat bagi perusahaan untuk lebih berperan aktif dalam menciptakan inovasi diberbagai bidang sehingga Perseroan selalu menjadi perusahaan yang unggul dan memiliki daya saing yang tinggi,” tandasnya.
(poe)