Keluhkan Impor, Sri Mulyani: Anak Millennial Tak Bisa Hidup Tanpa Ngopi
A
A
A
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani membeberkan, penyebab mata uang rupiah terus mengalami kejatuhan salah satunya kebiasaan generasi millennial. Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut menilai melemahnya rupiah dikarenakan impor yang terus meningkat, khususnya impor makanan sehingga membuat defisit neraca perdagangan.
"Kita masih impor kopi, anak sekarang enggak ngopi enggak hidup. Kita aja masih impor teh. Seperti banyaknya impor dan demand bikin dolar supplai gede, kalau demandnya lebih banyak impor. Maka harga dolar akan mahal," ujar Menkeu Sri Mulyani di Jakarta, Sabtu (29/9/2018).
Lebih lanjut Ia mengatakan, bahwa banyaknya impor jasa juga membebani ekonomi Indonesia. Salah satunya banyak masyarakat Indonesia yang memilih berlibur ke luar negeri sehingga ikut mempengaruhi rupiah.
"Kayak impor jasa itu mereka lebih memilih untuk berlibur ke luar negeri, jadi diuntungkannya keluar. Padahal lebih baik berlibur di Indonesia karena bisa meningkatkan pendapatan negara. Ini juga yang perlu diperhatikan," tandasnya.
"Kita masih impor kopi, anak sekarang enggak ngopi enggak hidup. Kita aja masih impor teh. Seperti banyaknya impor dan demand bikin dolar supplai gede, kalau demandnya lebih banyak impor. Maka harga dolar akan mahal," ujar Menkeu Sri Mulyani di Jakarta, Sabtu (29/9/2018).
Lebih lanjut Ia mengatakan, bahwa banyaknya impor jasa juga membebani ekonomi Indonesia. Salah satunya banyak masyarakat Indonesia yang memilih berlibur ke luar negeri sehingga ikut mempengaruhi rupiah.
"Kayak impor jasa itu mereka lebih memilih untuk berlibur ke luar negeri, jadi diuntungkannya keluar. Padahal lebih baik berlibur di Indonesia karena bisa meningkatkan pendapatan negara. Ini juga yang perlu diperhatikan," tandasnya.
(akr)