Gas Alam Jadi Sumber Energi Terbesar Kedua Dunia pada 2030
A
A
A
LONDON - Gas alam diperkirakan melampaui batu bara sebagai sumber energi terbesar kedua dunia setelah minyak pada 2030 karena upaya mengurangi polusi udara dan meningkatnya penggunaan gas alam cair (LNG).
Badan Energi Internasional (IEA) mengungkapkan laporan Outlook Energi Dunia 2018 itu kemarin. Menurut laporan itu, permintaan energi akan tumbuh lebih dari seperempat antara 2017 dan 2040 karena penggunaan energi yang lebih efisien, tapi akan meningkat dua kali lipat jumlahnya jika tak ada perbaikan.
“Permintaan gas global akan tumbuh 1,6% per tahun pada 2040 dan akan menjadi 45% lebih tinggi dibandingkan saat ini,” papar laporan IEA, dikutip kantor berita Reuters. Perkiraan itu berdasarkan Skenario Kebijakan Baru IEA yang ada dalam legislasi dan kebijakan mengurangi emisi dan mengatasi perubahan iklim.
IEA juga mengasumsikan efisiensi energi dalam penggunaan bahan bakar, gedung, dan faktor lain. “Gas alam merupakan bahan bakar fosil yang tumbuh tercepat dalam Skenario Kebijakan Baru, melampaui batu bara pada 2030 menjadi sumber ener gi terbesar kedua setelah minyak,” ungkap laporan IEA.
China telah menjadi pengimpor minyak dan batu bara terbesar di dunia. Beijing akan segera menjadi pengimpor gas terbesar dan impor bersih akan mencapai level Uni Eropa (UE) pada 2040.
Menurut berbagai kalkulasi Reuters, sesuai data Badan Bea Cukai China, Beijing telah melampaui Jepang sebagai pengimpor gas alam terbesar dunia. Meski China menjadi pengguna gas alam terbesar ketiga dunia setelah Amerika Serikat (AS) dan Rusia, Beijing mengimpor sekitar 40% kebutuhannya saat produksi lokal tak dapat memenuhinya.
Sejumlah negara berkembang di Asia akan mencakup setengah total pertumbuhan permintaan gas global dan porsinya untuk impor LNG akan naik dua kali lipat menjadi 60% pada 2040.
“Meski pembicaraan pasar gas global sama dengan minyak itu masih dini, perdagangan LNG meningkat secara substansial dalam volumenya sejak 2010 dan telah mencapai pasar-pasar yang sebelumnya terisolasi,” ungkap laporan IEA. (Muh Shamil)
Badan Energi Internasional (IEA) mengungkapkan laporan Outlook Energi Dunia 2018 itu kemarin. Menurut laporan itu, permintaan energi akan tumbuh lebih dari seperempat antara 2017 dan 2040 karena penggunaan energi yang lebih efisien, tapi akan meningkat dua kali lipat jumlahnya jika tak ada perbaikan.
“Permintaan gas global akan tumbuh 1,6% per tahun pada 2040 dan akan menjadi 45% lebih tinggi dibandingkan saat ini,” papar laporan IEA, dikutip kantor berita Reuters. Perkiraan itu berdasarkan Skenario Kebijakan Baru IEA yang ada dalam legislasi dan kebijakan mengurangi emisi dan mengatasi perubahan iklim.
IEA juga mengasumsikan efisiensi energi dalam penggunaan bahan bakar, gedung, dan faktor lain. “Gas alam merupakan bahan bakar fosil yang tumbuh tercepat dalam Skenario Kebijakan Baru, melampaui batu bara pada 2030 menjadi sumber ener gi terbesar kedua setelah minyak,” ungkap laporan IEA.
China telah menjadi pengimpor minyak dan batu bara terbesar di dunia. Beijing akan segera menjadi pengimpor gas terbesar dan impor bersih akan mencapai level Uni Eropa (UE) pada 2040.
Menurut berbagai kalkulasi Reuters, sesuai data Badan Bea Cukai China, Beijing telah melampaui Jepang sebagai pengimpor gas alam terbesar dunia. Meski China menjadi pengguna gas alam terbesar ketiga dunia setelah Amerika Serikat (AS) dan Rusia, Beijing mengimpor sekitar 40% kebutuhannya saat produksi lokal tak dapat memenuhinya.
Sejumlah negara berkembang di Asia akan mencakup setengah total pertumbuhan permintaan gas global dan porsinya untuk impor LNG akan naik dua kali lipat menjadi 60% pada 2040.
“Meski pembicaraan pasar gas global sama dengan minyak itu masih dini, perdagangan LNG meningkat secara substansial dalam volumenya sejak 2010 dan telah mencapai pasar-pasar yang sebelumnya terisolasi,” ungkap laporan IEA. (Muh Shamil)
(nfl)